Piala Dunia 2022: Dicintai Kawan dan Lawan, Siapa Sangka Luka Modric Pernah Dicap Rekrutan Terburuk Liga Spanyol

Siapa bakal menyangka bahwa Luka Modric, gelandang yang dicintai kawan dan lawan, pernah dicap sebagai rekrutan terburuk Liga Spanyol.

oleh Choki Sihotang diperbarui 14 Des 2022, 19:30 WIB
Reaksi kecewa pemain Kroasia, Luka Modric setelah timnya kebobolan untuk yang kedua kalinya oleh Argentina saat laga semifinal Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Lusail Stadium, Qatar, Selasa (13/12/2022). (AP Photo/Manu Fernandez)

Bola.com, Jakarta - Siapa bakal menyangka bahwa Luka Modric, gelandang yang dicintai kawan dan lawan, pernah dicap sebagai rekrutan terburuk Liga Spanyol. Status tersebut tak membuatnya jatuh, bahkan ia bangkit dan menjadi satu di antara pemain terbaik di eranya.

Pada usianya yang tak lagi muda, 37 tahun, Luka Modric tampil luar biasa di Piala Dunia 2022. Dia membawa Kroasia jauh melangkah hinga semifinal, namun sayang kalah 0-3 dari Argentina.

Advertisement

Nyaris tak tergantikan, Modric cs kini mengincar peringkat ketiga, menanti hasil laga semifinal lainnya, Maroko vs Prancis.

Modric tak hanya disanjung di negeri sendiri, tapi juga dipuji lawan. "Dia merupakan panutan setiap orang," ujar Lionel Scaloni, pelatih Argentina, memuji gelandang enerjik kelahiran 9 September 1985, dilansir Marca.

 

2 dari 6 halaman

Pengakuan Pelatih Argentina

Pemain Timnas Kroasia, Luka Modric merayakan kemenangan Timnas Kroasia atas Brasil melalui adu penalti dalam laga babak perempatfinal Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Jumat (9/12/2022) malam WIB. (AP/Manu Fernandez)

Scaloni jelas sedang tak bercanda. Modric memang panutan dalam segala hal, terlebih disaat-saat kritis.

Itu terlihat jelas saat Kroasia bentrok kontra Brasil di perempat final. Sempat tertinggal 0-1 lantaran gol Neymar pada menit ke-105, Kroasia sama sekali tak kehilangan fokus.

Sebagai kapten, Modric mampu mengontrol emosi rekan-rekannya agar tetap tampil tenang dan percaya diri dengan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki.

Hasilnya, Vatreni mampu terhindar dari kekalahan setelah Bruno Petkovic menyamakan skor 12 menit berselang.

Syahdan, armada Zlatko Dalic akhirnya memenangkan duel ketat itu dengan skor 4-2 melalui adu penalti karena posisi 1-1 bertahan hingga babak perpanjangan waktu.

Bukan kali ini saja Modric menuai sanjungan. Empat tahun lalu, di ajang Piala Dunia 2018, playmaker bertubuh mungil itu juga dipuji setinggi langit.

Tak masuk hitungan sejak awal, Kroasia dengan Modric sebagai protagonis mampu melaju ke final. Sayang, di partai puncak, mereka kalah 2-4 dari Prancis.

 

3 dari 6 halaman

Jatuh Bangun

Kroasia gagal menembus final Piala Dunia 2022 setelah dikalahkan Argentina dengan skor 0-3 pada laga yang berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Rabu (13/12/2022) dini hari WIB. (AP Photo/Frank Augstein)

Menoleh ke belakang, Modric bukanlah pemain yang bergelimang kesuksesan. Untuk bisa seperti sekarang ini, Modric jatuh bangun.

Direkrut Real Madrid dari Tottenham Hotspur pada 2012 saat usianya sudah 27 tahun, Modric pernah masuk daftar 'rekrutan terburuk musim ini'.

Saat itu Madrid ditukangi Jose Mourinho dan Modric bukanlah langganan starting XI The Spesial One. Masih ada Kaka dan Mesut Özil yang jelas-jelas lebih diandalkan.

Meski begitu, Modric tak patah semangat. Dia sadar betul di mana dirinya berada. "Ini Real Madrid. Saya mengerti ada tekanan besar bagi pemain baru untuk berhasil di sini," kata Modric, dalam suatu wawancara dengan pers Kroasia.

Tak ingin mencari kambing hitam, Modric terus mengasah talentanya. "Saya tidak membuat alasan. Saya bukan orang seperti itu. Saya justru tertantang untuk secepatnya beradaptasi di klub besar seperti Madrid," tandasnya.

 

4 dari 6 halaman

Jadi Idola Bernabeu

Gelandang Kroasia Luka Modric meninggalkan lapangan saat menghadapi Argentina pada babak semifinal Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. Laju Kroasia terhenti di semifinal Piala Dunia 2022 setelah kalah 0-3 dari Timnas Argentina. (AP Photo/Martin Meissner)

Seiring dengan berjalannya waktu, Modric berbalik menjadi pujaan dan idola publik Santiago Bernabeu. Dia menjadi tumpuan sekaligus motor serangan Los Blancos hingga kini.

Kinerjanya yang tak kenal lelah berbuah manis. Modric banjir trofi. Di antaranya yang paling fenomenal adalah lima gelar Liga Champions.

Mourinho yang dulu membawa Modric ke Santiago Bernabeu dengan harga selangit ikut bangga.

"Ketika seseorang dapat membuat sejarah dalam apa yang mereka lakukan, mereka menjadi abadi. Luka Modric sungguh luar biasa," kata Mourinho kepada Sportske pada 2021.

Ya, Modric memang luar biasa. Tua-tua keladi.

Sumber: Berbagai sumber

5 dari 6 halaman

Jadwal Semifinal

Rabu, 14 Desember 2022

  • Argentina Vs Kroasia 3-0 

Kamis, 15 Desember 2022

  • 02.00 WIB: Prancis Vs Maroko
6 dari 6 halaman

Berita Terkait