Bola.com, Malang - Perlahan tetapi pasti, Evan Dimas kembali menjadi motor serangan Arema FC. Perkembangan Evan Dimas terasa sejak Arema FC ditangani oleh Javier Roca.
Selama kondisi Evan Dimas fit, gelandang andalan Timnas Indonesia itu memang akan menjadi pilihan utama. Situasi ini sangat berbeda dengan awal musim, di mana Evan lebih sering jadi cadangan saat Arema FC dilatih Eduardo Almeida.
Dalam tiga pertandingan setelah BRI Liga 1 bergulir kembali, performa Evan Dimas mulai kembali. Ia juga menyumbangkan satu gol saat menang melawan Dewa United pada 7 Desember lalu.
Evan Dimas dipercaya sebagai pengatur ritme permainan. Evan lebih banyak bertugas mengalirkan bola ke lini depan, sementara pemain yang bertugas bertahan diperankan oleh Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi.
Javier Roca mengaku tak ada alasan baginya untuk tidak memainkan Evan Dimas karena semua orang mengetahui seperti apa kualitas pemain berusia 27 tahun ini.
"Semua mengetahui Evan Dimas adalah pemain level tim nasional. Bukan saya yang bicara, tapi dari data yang ada. Beberapa tahun lalu, hampir semua pelatih yang menangani Timnas Indonesia selalu memanggilnya," ujar Javier Roca.
Pendekatan Terhadap Evan Dimas Saat Baru Datang
Saat datang menggantikan Eduardo Almeida jelang pekan kesembilan BRI Liga 1 2022/2023, Javier Roca melihat Evan Dimas dalam kondisi kurang fit. Evan sempat dibekap cedera dan sakit saat itu. Roca pun mulai melakukan pendekatan secara personal.
"Ketika saya datang, mungkin dia tidak percaya diri. Saya mencoba untuk bicara dan mendekatinya, karena pemain seperti dia punya peran besar dalam tim," jelasnya.
"Karakter bermain 1-2 sentuhan cocok di Arema FC. Begitu pun dengan cara bermain saya, di mana kalau bisa semua pemain menguasai permainan," lanjutnya.
Karakter Evan Dimas dinilai sesuai dengan strategi yang diterapkan Javier Roca. Ia menerapkan sepak bola positif. Roca ingin timnya lebih banyak memainkan ball possession. Cara bermain Evan memang dibutuhkan untuk menjalankan skema itu.
Beda dengan cara bermain yang diterapkan pelatih sebelumnya, Eduardo Almeida. Pelatih asal Portugal itu cenderung memperkuat sistem pertahanan. Jadi dia lebih sering menurunkan pemain dengan karakter bertahan dan pekerja keras.
Beri Kepercayaan Penuh
Javier Roca sebenarnya memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemain. Tidak hanya Evan Dimas yang dapat pujian.
Pemain belakang juga mendapatkan apresiasi setelah pertandingan melawan Persikabo 1973, karena Arema FC bisa menahan gempuran lawan dan mempertahankan kemenangan tipis 1-0.
"Sekarang kami harap semua bisa konsisten. Manajemen, pelatih, memberikan 100 persen kepada semua pemain," tegas pelatih yang pernah menangani Persik Kediri itu.