Bola.com, Jakarta - Bintang Timnas Argentina, Alexis Mac Allister, memiliki keluarga dengan darah sepak bola yang luar biasa. Ayahnya dulu bermain bersama Diego Maradona.
Gelandang Brighton berusia 23 tahun, Alexis Mac Allister memainkan peran kunci bagi Timnas Argentina di Piala Dunia 2022. Permainannya yang visioner membantu Lionel Messi mencapai laga final Piala Dunia keduanya di Qatar.
Kini tinggal selangkah lagi bagi Argentina meraih gelar ketiga di turnamen sepak bola terakbar di Bumi. Peran Mac Allister di lini tengah sangat penting untuk mendukung pergerakan Messi untuk memenangi duel melawan Prancis pada final Piala Dunia, Minggu (18/12/2022).
Tetapi siapa sangka Alexis Mac Allister memiliki latar belakang keluarga yang unik terlihat dari nama belakangnya. Nama belakangnya tidak terkesan berbau latin maupun Spanyol karena kakeknya berasal dari Irlandia yang merantau hingga Argentina.
Dia juga memiliki darah sepak bola dalam keluarganya. Bahkan sang ayah yakni Carlos Mac Allister pernah bermain bersama legenda Argentina, Diego Maradona.
Keluarga Pesepak Bola
Ayah Alexis Mac Allister yakni Carlos, yang pernah berseragam Boca Juniors, memperkuat Argentina di Piala Dunia 1994. Tiga anak Carlos, termasuk Alexis Mac Allister, juga merupakan pemain sepak bola profesional.
Dua kakak Mac Allister, Francis yang kini berusia 27 tahun dan Kevin berusia 25 tahun, bermain di Liga Argentina.
Francis berseragam Rosario Central, sedangkan Kevin memperkuat Argentinos Juniors. Dua klub tersebut merupakan tim papan atas Argentina.
Klub Tempat Maradona Menimba Ilmu
Paman Mac Allister, Patricio, juga merupakan pemain profesional untuk Estudiantes. Alhasil, Carlos memasukan ketiga anaknya, termasuk Mac Allister yang masih muda, ke klub muda Club Social Parque di Buenos Aires.
Club Social Parque juga menjadi tempat Maradona, Carlos Tevez, dan Juan Roman Riquelme bermain sepak bola. Di klub tersebut, permainan Mac Allister bersama dua saudaranya terus berkembang hingga menjadi pemain andal.
Carlos menyebut ketiga putranya memang terlahir untuk menjadi pesepakbola. "Saya pikir mereka bertiga dilahirkan untuk menjadi pesepakbola karena mereka tumbuh di keluarga pesepak bola," ujarnya.
Mac Allister juga mengakui sudah menjadi pemain sepak bola dari lahir. "Saya bermain sepak bola hampir sejak lahir. Tumbuh dewasa, saya menonton Juan Roman Riquelme karena saya mendukung Boca Juniors, juga Pablo Aimar dan tentu saja Messi," ungkapnya.
Nasib Mujur
Berbeda dengan dua kakaknya yang baru bisa berlaga di dalam negeri, nasib Mac Allister lebih mujur karena berhasil mencicipi kompetisi Liga Inggris. Namun, dia harus melewati sejumlah rintangan sebelum mengenakan jersey bernomor punggung 10 di Brighton.
Brighton merekrutnya dari Argentinos Junior pada 2019. Namun, penampilannya belum meyakinkan di usia mudanya, Seagulls akhirnya meminjamkannya ke Argentinos Juniors kemudian Boca Juniors.
Baru pada musim 2020/2021 Mac Allister mampu menembus skuad utama Brighton. Dia bersama pemain Ekuador Moises Caicedo bahu membahu di lini tengah Seagulls yang membuat tim ini berada di posisi ketujuh pada klasemen sementara Premier League musim ini.
Sebelum kembali ke Brighton dan mencoba mimpi untuk membawa klub itu masuk lima besar Premier League, Mac Allister akan mencoba mewujudkan mimpi terdekatnya. Mimpinya yakni mengalahkan Prancis di laga final Piala Dunia 2022, dan membawa trofinya ke Argentina.
Sumber: SportBible
Nikmati Sajian Piala Dunia 2022
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!