Bola.com, Solo - Arema FC kembali memperlihatkan pertahanan yang tangguh. Dari tiga pertandingan lanjutan BRI Liga 1, tim Singo Edan baru kemasukan 1 gol.
Satu-satunya kebobolan itu saat melawan Persis Solo pada 14 Desember di Stadion Jatidiri, Semarang. Ketika melawan Dewa United dan Persikabo 1973, gawang Arema yang dikawal Adilson Maringa tidak kebobolan.
Selain sang kiper sedang tampil apik, lini belakang Arema terlihat bekerja maksimal menghentikan serangan lawan. Bek Arema FC, Bagas Adi Nugroho membeberkan kuncinya.
“Kami harus banyak berkomunikasi antar pemain di lini belakang. Lalu menjalankan instruksi dari pelatih,” kata mantan pemain Bhayangkara FC tersebut.
Makin Solid
Komposisi lini belakang Arema FC sudah dibentuk sejak musim lalu, yakni kuartet, Rizky Dwi, Sergio Silva, Bagas Adi dan Ahmad Alfarizi. Mereka sekarang sudah sangat paham karakter masing-masing.
Ditambah lagi komunikasi antar pemain. Mereka saling mengingatkan untuk mengawal pemain lawan yang ada di dekatnya.
Empat pemain di lini belakang Arema punya kelebihan yang berbeda. Bagas lebih kuat adu lari dengan lawan yang punya kecepatan. Sedangkan Sergio bertugas menghalau bola atas karena posturnya lebih tinggi dari Bagas.
Marking Ketat
Kemudian, Rizky Dwi dan Alfarizi aktif dalam bertahan dan membantu serangan. Namun, dua pemain ini tetap butuh komunikasi untuk mengingatkan agar cepat kembali ke posisinya ketika lawan menekan.
Selain itu, barisan pemain belakang Arema makin kompak melakukan blok kepada pemain lawan yang hendak melakukan shooting. Ini sangat membantu agar gawang yang dikawal Maringa tidak terlalu sering menerima shoot on target.
Ini menjadi satu di antara strategi yang sering diterapkan Arema.
Warisan Almeida
Mengenai pertahanan Arema yang tangguh, ini tak lepas dari pelatih sebelumnya, Eduardo Almeida. Pelatih asal Portugal itu membentuk sistem pertahanan yang sulit ditembus.
Pemain belakang sering melakukan blok ketika lawan ancang-ancang melakukan tembakan ke gawang. Sehingga musim lalu Arema jadi tim kedua yang paling sedikit kemasukan. Hanya 25 gol dari 34 pertandingan.
Sedangkan musim ini, Arema sudah kebobolan 16 gol dari 14 pertandingan. Arema banyak kebobolan di awal musim. Singo Edan seperti kelelahan setelah juara Piala Presiden. Baru saat Liga 1 dilanjutkan dengan sistem bubble, pertahanan Arema kembali solid.