Bola.com, Solo - Arema FC meraih empat kemenangan beruntun sejak BRI Liga 1 berlanjut dengan sistem bubble. Tim berjulukan Singo Edan itu berhasil menyapu bersih poin dalam empat laga tersebut.
Terbaru, Persita Tangerang menjadi korban keganasan Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/12/2022) sore WIB. Dua gol Jayus Hariono dan Dedik Setiawan membuat Arema FC mulai tampil konsisten.
Arema FC kini tampil efektif. Saat mendapatkan lawan yang lebih kompak, mereka menunggu di daerah sendiri. Ketika lawan lengah, Dedik Setiawan dkk. langsung menghukumnya dengan serangan balik yng berbuah gol.
"Kami bersyukur kepada Tuhan. Pemain diberi kelancaran menjalankan tugasnya hari ini. Persita tim yang sangat kuat dan memiliki pemainan yang bagus," ujar pelatih Arema FC, Javier Roca.
"Bersyukur kami bisa menang. Ini untuk teman-teman Aremania, Aremanita, dan Warga Malang," lanjutnya.
Kembalinya Karakter Arema FC
Karakter permainan Arema FC di bawah kepelatihan Javier Roca mulai terlihat. Kuat ketika bertahan dan efektif ketika melakukan serangan balik.
Sebenarnya cara bermain seperti ini pernah diperlihatkan pada musim lalu. Ketika Arema FC masih ditangani oleh pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida.
Namun, bedanya kali ini Arema FC lebih jeli melakukan serangan, yaitu ketika pertahanan lawan lengah. Variasi serangan pun lebih banyak.
Sementara ketika masih ditangani Almeida, pertahanan Arema FC tangguh, tetapi serangan agak monoton. Kemenangan yang diraih lebih banyak dengan skor tipis.
"Ini kerja keras semua pemain, termasuk keluarga pemain yang juga memberikan dukungan. Termasuk tim psikolog yang membantu memulihkan mental saat awal latihan," lanjutnya.
Rotasi Mulai Terlihat
Ketika menghadapi Persita Tangerang, Arema FC melakukan dua perubahan dalam komposisi 11 pemain pertama. Hanis Saghara dan Arkhan Fikri turun sejak menit awal. Kedua peman ini diposisikan sebagai gelandang yang lebih fokus untuk membantu serangan.
Perubahan ini bisa dibilang berhasil, terutama performa Arkhan. Dua gol yang dicetak Arema FC bermula aksinya dari lini tengah.
Padahal dari segi usia, Arkhan merupakan pemain termuda di Arema FC, tetapi dia percaya diri memperlihatkan kemampuannya di lapangan.
"Saya sangat jarang memuji satu per satu pemain. Sepak bola adalah olahraga dengan kerja sama tim. Namun, Arkhan ini masih muda dan memiliki karakter seperti Evan Dimas. Punya umpan dan skill yang bagus," tegasnya.
Hanis Butuh Waktu
Hanya saja untuk Hanis, permainan belum terlihat maksimal. Beberapa kali mantan pemain Persikabo 1973 itu masih kehilangan bola. Namun, secara kualitas, sebenarnya Hanis memiliki skill mumpuni sebagai striker dan gelandang serang.
Hanis didatangkan Arema FC dengan status sebagai pemain Timnas Indonesia. Hanya saja ia masih butuh waktu untuk bisa memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Pada awal musim ketika masih ditangani Eduardo Almeida, Hanis jarang mendapatkan kesempatan untuk bermain.