Kingsley Coman Jadi Korban Pelecehan Rasial Setelah Prancis Gagal Juara Piala Dunia 2022, Bayern Munchen Murka

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 20 Des 2022, 17:30 WIB
Kiper Timnas Argentina, Emiliano Martinez melakukan selebrasi setelah berhasil memblok eksekusi penendang kedua Timnas Prancis, Kingsley Coman dalam laga final Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam WIB. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Bola.com, Munich - Bayern Munchen pasang badan terkait pelecehan rasial yang dialami Kingsley Coman setelah Timnas Prancis gagal menjuarai Piala Dunia 2022.

Klub Jerman itu menegaskan, tidak ada tempat buat pelecehan semacam itu pada sepak bola.

Advertisement

Pelecehan rasial yang dialami Kingsley Coman terjadi melalui media sosial. Pemain berusia 26 tahun itu dianggap sebagai biang kekalahan Timnas Prancis pada final Piala Dunia 2022.

Coman memang gagal mengeksekusi tendangan penalti Prancis saat menghadapi Argentina. Alhasil Les Bleus harus kalah dengan skor 2-4.

Selain Kingsley Coman, dua pemain Timnas Prancis lainnya yakni Aurelien Tchoumeni dan Randal Kolo Muani juga mendapatkan pelecehan serupa.

Ketiga pemain Prancis itu menerima pesan yang dibumbui emoji pisang dan monyet pada media sosial.

2 dari 5 halaman

Bayern Murka

Duel imbang tersaji saat laga RB Salzburg menjamu Bayern Munchen di babak 16 besar Liga Champions 2021/2022 yang berlangsung di Red Bull Arena, Kamis (17/02/2022). (AFP/Kerstin Joensson)

Bayern Munchen mengutuk keras pelecehan rasial yang dialami Kingsley Coman dan pemain Timnas Prancis lainnya. Menurut Bayern, tindakan semacam itu sangat buruk dan tidak pantas.

"FC Bayern mengutuk keras komentar rasis yang dibuat terhadap Kingsley Coman," bunyi keterangan resmi klub.

"Keluarga FC Bayern mendukung Anda, King. Rasisme tidak memiliki tempat dalam olahraga atau masyarakat kita," tegas pernyataan tersebut.

3 dari 5 halaman

Unggahan FC Bayern

4 dari 5 halaman

Sudah Dihapus

Pemain Prancis merayakan gol kedua timnya ke gawang Maroko yang dicetak oleh Randal Kolo Muani saat laga semifinal Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Al Bayt Stadium, Qatar, Rabu (14/12/2022) waktu setempat. (AP Photo/Manu Fernandez)

Meta, sebagai pemilik Instagram, Facebook, dan WhatsApp, mengutuk unggahan yang menyerang itu dan mengatakan pesan itu sudah dihapus.

"Kami tidak ingin ada pelecehan rasial di Instagram, dan kami menghapus komentar buruk yang melanggar aturan kami," ujar jurubicara Meta kepada the Athletic seperti dilansir dari Daily Mail.

"Kami juga ingin membantu melindungi orang-orang dari pelecehan, di mana itu sebabnya kami mengembangkan 'Kata-kata tersembunyi', sebuah fitur yang menyaring dan membatasi komentar dan pesan menyerang, termasuk dari orang-orang yang tidak mengikuti Anda, atau baru mengikuti Anda."

"Kami berkomunikasi dengna pemain dan tim secara langsung, termasuk sejak final kemarin, dan menawarkan mereka bantuan dan dukungan untuk menjalankan tools itu," lanjut jurubicara Meta.

Setelah menerima pelecehan rasial di media sosial karena kegagalan di Piala Dunia 2022, Aurelien Tchouameni telah membatasi komentar di unggahan Instagram miliknya. Kolo Muan mematikan komentar. Sementara Coman masih menerima komentar.

5 dari 5 halaman

Perjalanan Prancis pada Piala Dunia 2022

Timnas Prancis berfoto sebelum dimulainya laga final Piala Dunia 2022 menghadapi Timnas Argentina di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam WIB. (AP Photo/Hassan Ammar)
  • 23/11/2022- Prancis 4-1 Australia
  • 26/11/2022 - Prancis 2-1 Denmark
  • 30/11/2022 - Tunisia 1-0 Prancis
  • 4/12/2022 - Prancis 3-1 Polandia
  • 11/12/2022 - Inggris 1-2 Prancis
  • 15/12/2022 - Prancis 2-0 Maroko
  • 18/12/2022 - Argentina 3(4)-3(2) Prancis