Membandingkan Rekor Piala Dunia Lionel Messi dan Diego Maradona: La Pulga Butuh 5 Edisi untuk Cumlaude

oleh Choki Sihotang diperbarui 21 Des 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi - Lionel Messi dan Maradona (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi dan Diego Maradona kini tak bisa dilepaskan dari sejarah balbalan Argentina.

Keduanya, dalam kapasitas sebagai kapten, sukses membawa Argentina ke puncak tertinggi sepak bola besutan FIFA yakni Piala Dunia.

Advertisement

Maradona melakukannya pada 1986, saat turnamen terakbar empat tahunan dihelat di Meksiko. Di final, Maradona dan kawan-kawan mengalahkan Jerman Barat.

Sementara, Messi, baru saja melakukannya di Qatar, di ajang Piala Dunia 2022. Di partai puncak, armada Lionel Scaloni menghempaskan juara bertahan Prancis dalam adu penalti yang berakhir dengan skor 4-2.

Lionel Messi butuh waktu yang sangat lama untuk memahat sejarah di panggung termegah. Pemain Paris Saint-Germain itu setidaknya butuh lima Piala Dunia guna menyamai torehan Maradona.

2 dari 5 halaman

Buah dari Kesabaran

Reaksi bangganya Maradona terhadap Messi terlihat di gambar ini, Messi dinilai menjadi pemain luar biasa penerus Maradona. Keduanya sama-sama jadi tulang punggung Argentina yang persembahkan gelar Piala Dunia 2022. (AFP/javier soriano)

Lionel Messi bahkan sempat berniat mundur dari timnas, ekses dari rasa frustrasinya bersama La Albiceleste.

Mantan pilar Barcelona itu patah hati karena kalah di final Piala Dunia 2014 serta final Copa America 2015 dan 2016.

“Bagi saya, tim nasional sudah berakhir. Saya telah melakukan semua yang saya bisa. Sakit rasanya tidak jadi juara,” ujarnya kepada wartawan setelah kalah adu penalti dari Chile di final Copa America 2016.

Tapi Messi akhirnya mendapatkan trofi yang dia dambakan pada 2021 saat Argentina memenangkan Copa America di Maracana, Brasil.

Puncaknya, ya di Qatar kemarin. Trofi Piala Dunia 2022 membuat Messi menjadi sosok yang sempurn baik di klub maupun di timnas, seperti halnya Maradona.

3 dari 5 halaman

Maradona Juara Masih Muda

Penyerang Argentina, Diego Maradona, mengangkat trofi Piala Dunia saat usai mengalahkan Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1986 di Meksiko, (29/6/1986). (Photo by - / AFP)

Hanya, Maradona masih berusia 26 tahun ketika memenangkan Piala Dunia 1986. Sementara, Messi, telah berusia 35 tahun atau 10 tahun lebih tua dari el Pibe de Oro.

Secara fisik, La Pulga memang tak selincah duly. Tapi dia tetap menjadi salah satu pemain terhebat di dunia dan pantas menyabet penghargaan Golden Ball sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2022.

Baiklah. Sekarang mari kita lihat rekor Messi dan Maradona di Piala Dunia, seperti dilansir Planetfootball.

4 dari 5 halaman

Lionel Messi

FIFA akhirnya menobatkan Lionel Messi sebagai MVP alias Pemain Terbaik Piala Dunia 2022. Sejauh turnamen Piala Dunia 2022 ini berjalan, Messi mengemas tujuh gol. Ia juga menyumbangkan tiga assist bagi Argentina. (AP Photo/Martin Meissner)

Lionel Messi

  • Tampil : 26
  • Starter: 24
  • Cadangan: 2
  • Gol: 13
  • Assist: 8
  • Skor penalti: 4
  • Menit per gol: 178,0
  • Menit per gol non-penalti: 257,2
  • Menit per gol atau assist: 110,2 

Piala Dunia: Lima 

  • 2006: Tiga penampilan, satu gol, satu assist, perempat final
  • 2010: Lima penampilan, tanpa gol, satu assist, perempat final
  • 2014: Tujuh penampilan, empat gol, satu assist, runner-up
  • 2018: Empat penampilan, satu gol, dua assist, babak 16 besar
  • 2022: Tujuh penampilan, tujuh gol, tiga assist, juara

 

5 dari 5 halaman

Diego Maradona

Diego Maradona. Gelandang Argentina yang wafat di usia 60 tahun pada 25 November 2020 ini mengoleksi 21 Caps dalam 4 edisi Piala Dunia (1982, 1986, 1990, 1994). Menorehkan 8 gol dan 8 assist, prestasi terbaiknya adalah menjadi juara pada edisi 1986 mengalahkan Jerman 3-2. (AFP/Staff)
  • Tampil: 21
  • Starter: 21
  • Cadangan: 0
  • Gol: 8
  • Assist: 8
  • Skor penalti: 0 
  • Menit per gol: 238,5
  • Menit per gol non-penalti: 238,5
  • Menit per gol atau assist: 119,2

Piala Dunia: Empat

  • 1982: Lima penampilan, dua gol, tanpa assist, babak grup kedua
  • 1986: Tujuh penampilan, lima gol, lima assist, juara 
  • 1990: Tujuh penampilan, tanpa gol, dua assist, runner-up
  • 1994: Dua penampilan, satu gol, satu assist, babak 16 Besar (dipulangkan setelah pertandingan kedua karena dinyatakan positif menggunakan efedrin)

 

Sumber: Planetfootball

Berita Terkait