Bola.com, Jakarta - Pada hari Natal tahun 2022, Arsenal berada di puncak klasemen Liga Inggris 2022/2023. Apakah hal itu bisa menjadi pertanda baik bagi Gunners atau justru sebaliknya?
Selama puluhan tahun Liga Inggris, sejumlah klub saling silih berganti memimpin puncak klasemen saat Natal. Catatan menunjukan ada beberapa tim yang berkuasa saat Natal tetapi gagal mempertahankannya hingga akhir musim.
Tetapi kabar baik bagi suporter Arsenal, pasalnya mayoritas klub yang memimpin klasemen saat Natal bakal bertahan hingga akhir musim. Itu artinya mereka mendapat kado natal dengan menjadi juara Premier League bulan Mei.
Sebelum menjadi saksi apakah Arsenal bakal menjadi juara di akhir musim Premier League 2022/2023, kita simak dahulu cerita dari klub yang menjadi pemuncak klasemen saat Natal. Kita akan melihat nasib dalam sepuluh musim terakhir.
Tetapi pada bagian pertama ini akan kita simak dahulu untuk Liga Inggris musim 2012/2013 hingga 2016/2017. Langsung kita simak apakah sang penguasa saat Natal akhirnya jadi juara?
2012 / 2013: Manchester United
Tidak ada yang tahu itu akan menjadi musim terakhir Sir Alex Ferguson sebagai Manajer Manchester United. Tetapi dia sedang dalam perjalanan untuk memenangkan gelar ke-13 saat Natal 2012 tiba.
Kemenangan atas Manchester City, Chelsea dan Arsenal membuat United unggul empat poin di puncak. Pada bulan April 2013, Robin van Persie mencetak hat-trick ke gawang Aston Villa yang United tidak tergoyahkan untuk meraih gelar juara dan Ferguson memutuskan pensiun.
2013 / 2014: Liverpool
Luis Suarez membantu Liverpool melihat Natal 2013 yang indah dari puncak klasemen Premier League. Bahkan suporter The Reds sudah bersiap merayakan gelar juara Liga Inggris sejak terakhir mereka raih tahun 1990.
Skuad Brendan Rodgers bahkan mampu meraih 10 kemenangan beruntung dan di ambang mahkota juara. Namun, di beberapa laga terakhir, Liverpool terpeleset dan Manchester City yang dinahkodai Manuel Pellegrini justru menyalip dan meraih juara dengan keunggulan dua poin.
2014 / 2015: Chelsea
Jose Mourinho kembali ke Stamford Bridge dan musim keduanya terlihat lebih produktif. Hal ini berkat perpaduan dua Spanyol Cesc Fabregas yang menghidupkan lini tengah dan Diego Costa yang getol mencetak gol.
Saat Natal 2014, Chelsea di puncak klasemen dengan keunggulan tiga poin dari Manchester City. Di akhir musim, The Blues bahkan juara dengan selisih delapan poin dari saingannya itu.
2015 / 2016: Leicester City
Melihat Leicester di puncak klasemen saat Natal 2015 merupakan sebuah mukjizat yang terjadi. Keperkasaan mereka tentu buah jeniusnya Claudio Ranieri meracik para pemain buangan yang bersatu padu jadi kekuatan mengerikan.
Mukjizat itu ternyata berlanjut hingga akhir musim di mana mereka mampu mengalahkan klub-klub besar. Leicester menjadi juara dalam sejarah Premier League yang populer hingga kini.
2016 / 2017: Chelsea
Antonio Conte membawa Natal 2016 yang berbeda untuk skuad Chelsea. Menggunakan formasi tiga pemain belakang, Chelsea menang 13 laga berturut-turut dan duduk di puncak klasemen serta unggul enam poin atas Liverpool saat Natal tiba.
Ketika peringkat dua hingga empat besar selalu silih berganti, Chelsea tetap kukuh dan di puncak. Mereka akhirnya menjadi juara dengan selisih tujuh poin dari Tottenham Hotspur.
Sumber: Planet Football