Bola.com, Jakarta - Adrien Rabiot dan Kylian Mbappe menjadi pemain penting di skuad Timnas Prancis yang melangkah hingga final Piala Dunia 2022. Namun, kini beredar kabar Adrien Rabiot jengkel terhadap kompatriotnya tersebut. Apa sebabnya?
Baik Kylian Mbappe dan Adrien Rabiot merupakan pilar yang menjadi andalan Didier Dechamps di skuad Les Bleus di Piala Dunia 2022. Keduanya membawa Prancis sampai final Piala Dunia 2022, tapi gagal menaklukkan Argentina di laga puncak.
Setelah Piala Dunia 2022 berakhir, Adrien Rabiot dan Kylian Mbappe pun berpisah. Kini, Adrien Rabiot membeberkan satu kelakuan Mbappe yang membuatnya kesal, yaitu memiliki kebiasaan aneh mengubah suaranya.
Hal itu terjadi ketika Kylian Mbappe melakoni wawancara dengan media. Padahal ketika berbicara dengan skuad Prancis, Mbappe akan berbicara dengan suara yang normal.
Semua Pemain Jengkel
Adrien Rabiot mengaku bukan hanya dirinya yang kesal terhadap Kylian Mbappe. Ia yakin penggawa Timnas Prancis lainnya juga merasakan hal yang sama.
"Kylian Mbappe benar-benar membuat saya kesal ketika mengubah suaranya untuk wawancara. Ketika ia berbicara kepada kami semua, ia berbicara dnegan normal," ucap Rabiot kepada Le Media Carre via Football Italia.
"Kemudian dalam sebuah wawancara, ia mengubah suara sepenuhnya. Saya tidak tahu mengapa ia melakukannya. Itu menjengkelkan, benar-benar membuat saya stres. Saya pikir semua orang mengomentarinya," lanjutnya.
Perpecahan di Skuad Prancis
Skuad Prancis tampak kurang harmonis di Piala Dunia 2022. Permasalahannya adalah terkait pemanggilan Karim Benzema.
Kabarnya tidak semua pemain Prancis menginginkan kehadiran Benzema. Bahkan ada dua pemain yang disebut merasa senang karena striker Real Madrid itu dipulangkan dari Qatar karena cedera.
Mereka yang gembira adalah Hugo Lloris dan Antoine Griezmann. Kabarnya semua itu berkaitan dengan perebutan pengaruh di dalam skuad Les Bleus.
Masa Depan Kylian Mbappe
Sementara itu, masa depan Kylian Mbappe di PSG sekarang masih belum jelas. Ia masih terikat kontrak di klub ibu kota Prancis itu hingga 2025.
Namun, ada kabar dirinya tak bahagia di PSG. Ia ingin pindah karena klub raksasa Prancis itu tidak memenuhi beberapa janjinya.
Sementara di sisi lain, PSG tidak berniat melepasnya. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, published 29/12/2022)