Persaingan Panas di Trek, tapi Hubungan Antar Pembalap MotoGP Tetap Baik: Sudah Tidak Zaman seperti Generasi Valentino Rossi

oleh Hendry Wibowo diperbarui 31 Des 2022, 08:15 WIB
Valentino Rossi dan Marc Marquez di podium MotoGP Argentina, Senin dini hari WIB (1/4/2019). (AFP/Juan Mabromata)

Bola.com, Jakarta - Pembalap berusia 24 tahun, Jorge Martin buka-bukaan soal persaingan dan hubungan antar pembalap di MotoGP era sekarang.

Dahulu, sama-sama kita tahu, begitu banyak rivalitas panas antar pembalap di ajang MotoGP, khususnya yang melibatkan Valentino Rossi.

Advertisement

Valentino Rossi dikenal tidak punya hubungan baik dengan beberapa pembalap lantaran persaingan di trek. Sebut saja Max Biaggi, Casey Stoner sampai Marc Marquez.

Namun baru-baru ini, Jorge Martin menceritakan persaingan gaya generasi Valentino Rossi sudah tidak zaman lagi.

2 dari 4 halaman

Saling Hormati

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, meraih pole position pada MotoGP Malaysia 2022 setelah menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi di Sirkuit Sepang, Sabtu (22/10/2022) siang WIB. (AFP/Mohd Rasfan)

Menurut pembalap tim satelit Pramac Ducati itu, tensi persaingan memang panas di trek. Tapi jika balapan berakhir, para pembalap sangat hormat satu sama lain.

Bisa dilihat memang di sepanjang MotoGP 2022. Pembalap seperti Pecco Bagnaia, Fabio Quartararo, dan Enea Bastianini justru saling memberikan selamat usai balapan.

Pemandangan di atas tentu tidak akan kita lihat jika membicarakan rivalitas antara Rossi-Biaggi, Rossi-Marquez atau Rossi-Sete Gibernau.

3 dari 4 halaman

Komentar Jorge Martin

Menurut Jorge Martin, sebuah hal biasa jika dalam balapan, pembalap mengalami masalah dan friksi dengan rival.

"Ada momen kita harus bersenggolan, karena jika tidak, Anda tidak bisa menyalip. Tapi era saat ini di MotoGP semuanya lebih tenang," ulas Jorge Martin.

Pembalap asal Madrid itu mengaku lebih memilih MotoGP era sekarang ketimbang generasi Valentino Rossi dahulu.

"Sekarang sangat minim perang urat syaraf antar pembalap ketimbang era Rossi, Biaggi, dan Gibernau memprebutkan gelar," ujar Martin.

"Sekarang ada respek antar pembalap, ditambah komisi keselamatan terus meningkatkan aspek keamanan," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Membosankan

MotoGP - Ilustrasi Logo MotoGP (Bola.com/Adreanus Titus)

Sayangnya dari sudut pandang penonton, fans justru merindukan momen-momen duel panas antar pembalap. Seperti ketika Rossi mengalami insiden dengan Marquez di MotoGP Malaysia 2015.

Kala itu, MotoGP jadi pusat perhatian dunia. Kini, contohnya meski Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia bersaing ketat menjadi juara dunia MotoGP 2022, tapi hubungan keduanya baik-baik saja.

 

Berita Terkait