Bola.com, Jakarta - Inter Milan merupakan satu di antara klub beken di Eropa, bahkan di dunia. Tim berjuluk I Nerazzurri ini sedikitnya sudah mengantongi 18 gelar Serie A serta tiga trofi Liga Champions.
Tim yang diproklamirkan 9 Maret 1908 itu terakhir kali memenangkan Serie A pada musim 2021/2022 setelah menunggu satu dekade lamanya.
Hanya saja, pada ajang Liga Champions, nasib baik belum juga mau berpihak. Sejak musim 2009/2010, I Nerazzurri tak pernah lagi mengangkat "Si Kuping Besar".
Musim ini menjadi musim yang sangat berat bagi Inter Milan. Selain membidik Serie A mereka juga bertekad mengulangi sukses di ajan antarklub paling bergengsi di Eropa.
Era Mourinho Paling Mentereng
Saat ini, Inter Milan masih terpaku di posisi kelima klasemen sementara Serie A 2022/2023 dengan tabungan 30 poin.
Sementara, di Liga Champions, Il Biscone melangkah ke babak 16 besar. Lautaro Martinez and kolega akan bentrok kontra raksasa Portugal, FC Porto, 23 Februari.
Dari sekian pelatih, Jose Mourinho bisa dibilang sosok juru taktik tersukses yang pernah dimiliki Inter.
Meski hanya bertugas selama dua tahun, dari 2008 hingga 2010, Mourinho mampu mempersembahkan dua gelar Serie A, satu Coppa Italia, satu Supercoppa Italiana, dan satu trofi Liga Champions.
Materi Pemain Jos
Sukses Mourinho saat itu tak lepas dari materi pemain yang dia punya. Utamanya amunisi yang dipasang di starting XI.
Keperkasaan Inter terlihat mencolok kala mereka menjadi yang terbaik di Liga Champions 2009/2010.
Sebelum mengalahkan Bayern Munich 2-0 di final, duel yang tak kalah seru terjadi di babak semifinal melawan raksasa Spanyol, Barcelona.
Dalam laga leg 1, Inter menang telak 3-1. Tapi, saat bertandang ke Camp Nou, I Nerazzurri takluk 0-1.
Tim tamu tampil solid dan tangguh, walau bermain dengan 10 pemain menyusul kartu merah yang diterima Thiago Motta pada menit ke-28.
Dengan aggregat 3-2, Mourinho dan armadanya berhak melaju ke final.
Selebrasi The Special One
Masih ingat kan, kala itu The Special One meluapkan kegembiraanya dengan cara berlari ke lapangan.
Sementara, pelatih Blaugrana, Pep Guardiola yang kini mengarsiteki Manchester City, hanya bisa pasrah menyaksikan kepedihan anak-anak asuhnya.
"Kami adalah tim pahlawan, kami berkeringat darah. Saya berterima kasih kepada semua pemain yang bermain dan yang tidak bermain. Saya berterima kasih kepada semua penggemar, mereka yang ada di sini dan mereka yang tetap di rumah," kata Mourinho ketika itu, tak kuasa menahan haru.
Menoleh ke belakang sejenak, dapatkah kamu menyebut starting XI Inter di semifinal Liga Champions kontra Barcelona pada 2010 yang ikonik itu?
Starting XI Inter
Kiper: Julio Cesar
Belakang: Maicon, Lucio, Samuel, Zanetti
Tengah: Cambiasso, Sneidjer, Thiago Motta
Depan: Eto'o, Chivu, Milito
Sumber: Planetfootball