Liga Inggris: Laga Melawan Fulham Jadi Panggung Penghakiman Graham Potter di Chelsea?

Chelsea sedang mengalami masa-masa sulit bersama manajer Graham Potter setelah mengalami inkonsistensi penampilan di berbagai ajang.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 10 Jan 2023, 17:30 WIB
Chelsea di bawah asuhan Graham Potter kembali menelan hasil buruk. The Blues harus tersingkir dari Piala FA 2022/2023 setelah dikalahkan dengan skor telak oleh Manchester City pada laga yang berlangsung di Etihad Stadium, Minggu (8/1/2023) malam WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, London - Chelsea sedang mengalami inkonsistensi penampilan sejak di asuh manajer Graham Potter. Klub asal London Barat itu berpeluang tak tampil di Liga Champions hingga tanpa gelar musim ini.

Chelsea telah tersingkir dari dua turnamen yang diikuti yakni Piala Liga Inggris dan Piala FA. Keterpurukan itu dialami setelah dua kali kalah melawan Manchester City.

Advertisement

Chelsea tersingkir dari babak ketiga Piala Liga Inggris karena kalah 0-2 dari Manchester City. Kemudian The Blues kalah lagi 0-4 dari City pada Piala FA.

Pada ajang Premier League, Chelsea juga terpuruk di posisi ke-10 klasemen sementaradengan raihan 25 poin. Klub berjulukan The Citizens itu tertinggal 19 poin dari Arsenal yang ada di puncak.

2 dari 5 halaman

Rapor Minor

Kembali dari kamar ganti, Graham Potter melakukan perubahan dengan memasukkan dua pemain sekaligus, yakni Denis Zakaria dan striker anyar David Datro Fofana. (AFP/Oli Scarff)

Graham Potter menukangi Chelsea sejak pertengahan September 2022. Sejauh ini, manajer asal Inggris itu telah memimpin 18 pertandingan Chelsea pada berbagai ajang.

Sayangnya, catatan minor Graham Potter lebih besar dari kemenangan yang diberikannya. Chelsea menelan enam kekalahan, empat kali imbang, dan delapan kali menang bersama Potter.

Chelsea juga kebobolan 19 kali bersama manajer Graham Potter. Adapun catatan golnya hanya 22 kali dari 18 pertandingan.

3 dari 5 halaman

Panggung Penghakiman?

Graham Potter sukses mengantarkan Brighton di posisi kesembilan Liga Inggris pada musim 2021/2022. Itu merupakan capaian tertinggi klub berjuluk The Seagulls sepanjang keikutsertaan mereka di divisi utama Liga Inggris. Sebelumnya, peringkat terbaik yang pernah diraih Brighton adalah posisi ke-13 pada musim kompetisi 1981/1982. (AFP/Daniel Leal)

Graham Potter memang masih terikat kontrak sampai 30 Juni 2027 di Chelsea. Namun, penampilan buruk yang berlarut-larut tak memberikan jaminan akan masa kontraknya.

Manajemen Chelsea bisa saja memecat sang pelatih bila kondisi klub tak kunjung membaik. Ujian pertama Potter diyakini saat Chelsea bertandang ke Craven Cottage untuk menghadapi Fulham pada laga tunda pekan ketujuh, Jumat (13/1/2023) dini hari WIB.

Laga ini jadi kesempatan buat Chelsea kembali ke jalur kemenangan. Laga melawan Fulham juga bisa dijadikan Potter sebagai titik balik kebangkitan Chelsea.

4 dari 5 halaman

Bagian dari Pekerjaan

Manajer Chelsea, Graham Potter, gagal membawa timnya meraih kemenangan saat bersua RB Salzburg pada laga kedua Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (15/9/2022) malam WIB. The Blues harus puas bermain imbang 1-1. (AP Photo/Leila Coker)

Manajer Graham Potter sadar situasinya di Chelsea sedang tidak baik-baik saja. Potter memahami rasa frustrasi yang saat ini dialami para suporter.

Namun, Potter enggan menyerah dengan situasi yang dialaminya saat ini. Menurut dia, ini merupakan dinamika dari pekerjaannya sebagai manajer klub besar.

"Kami memahami rasa frustrasi suporter dan menghormati mereka. Selalu ada pendapat lain, negatif, dan kritik karena hasilnya belum positif. Ini bagian dari pekerjaan dan tantangannya," tegas Potter.

Sumber: Berbagai Sumber

5 dari 5 halaman

Klasemen Sementara Liga Inggris

Berita Terkait