Bola.com, Denpasar - Pupus sudah harapan Bali United untuk bisa menggelar laga putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, dan dihadiri ribuan suporternya. Stadion Dipta tak boleh digunakan lagi karena akan dilakukan pemeliharaan untuk keperluan Piala Dunia U-20 2023.
Dari informasi yang dihimpun, Bali United punya tiga opsi untuk menggelar pertandingan di putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023. Pertama adalah Stadion Maguwoharjo di Sleman. Kemudian juga ada Stadion Sultan Agung, Bantul, dan Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Setelah menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-18 BRI Liga 1 di stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Bali United seharusnya menghadapi PSM Makassar di Stadion Dipta. Namun, laga itu akan dipindahkan ke Stadion Sultan Agung.
Akhirnya Bali United menjadi tim musafir untuk kali pertama sejak Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Pada putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022, Bali United pernah mendapatkan keuntungan karena dalam dua seri terakhir jadia tuan rumah dan akhirnya menjadi juara untuk kali kedua secara berturut-turut.
Mengecewakan
Situasi ini membuat pelatih Bali United, Stefano Cugurra, merasa kecewa. Pelatih yang karib disapa Teco ini t idak habis pikir mengapa Stadion Dipta tidak bisa digunakan.
Kebetulan saat sesi latihan di Lapangan Gelora Samudera Kuta pada Selasa (10/1/2023) sore, ada perwakilan FIFA, PSSI, dan Kementerian PUPR yang meninjau Lapangan Samudera yang menjadi satu di antara empat lapangan latihan resmi untuk Piala Dunia U-20 2023.
Namun, peninjauan tersebut hanya sebentar dan belum sempat diwawancarai, mereka memilih untuk pergi.
"Coba bisa bertanya ke orang FIFA tadi. Mungkin Anda atau saya menanyakan mengapa lapangan bagus sekali harus diparkir dan tidak bisa digunakan," ujar pelatih asal Brasil ini dengan sedikit kecewa.
Stadion yang Bagus
Bagi pelatih Bali United berpaspor Brasil yang karib disapa Teco ini, Stadion Kapten I Wayan Dipta merupakan satu di antara stadion bagus di Indonesia.
"Bukan sekarang saya baru mengatakan Stadion Dipta bagus, tetapi sejak saya di Bali United pada 2019, sudah bagus. Tim lawan senang datang ke Bali karena lapangan memiliki kondisi yang baik setiap tahunnya," ujar Teco.
"Saya tidak mengerti mengapa tidak boleh dipakai," lanjutnya.
Merugi
Selain klub yang sangat dirugikan akibat menurunnya pendapatan, suporter juga dirugikan karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang sedikit untuk menyaksikan laga kandang Bali United.
"Jelas kurang bagus. Suporter harus menempuh perjalanan jauh, entah menggunakan pesawat atau bagaimana. Tidak mudah bagi mereka," ujar Teco.
"Kemudian ada masalah finansial klub untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar, karena tidak bisa memakai Stadion Dipta," lanjutnya.