Liga 2 Dihentikan, PSMS: Rasanya Kami Ini Seperti Kena Prank

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 13 Jan 2023, 18:41 WIB
Liga 2 - Ilustrasi Logo Liga 2 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Medan - PSMS Medan menyampaikan kekecewaan terkait keputusan penghentian Liga 2. Penyebabnya karena PSMS selama ini sudah melakukan persiapan matang untuk mengikuti lanjutan Liga 2.

Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan untuk menghentikan kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di di Kantor PSSI, Kamis (12/1/2023).

Advertisement

Media Officer PSMS Medan, Aldi Aulia, merasa pihaknya terkena prank. Sebelum adanya keputusan ini, tim yang dijuluki Ayam Kinantan tersebut telah siap menggelar Liga 2 dengan format bubble dan sudah melakukan risk assessment home base.

"Dalam owner club meeting Liga 2 lalu, PSMS Medan dengan tegas telah menyampaikan sikap Liga 2 tetap lanjut dan berniat menjadi tuan rumah andai memakai format bubble," kata Media Officer PSMS, Aldi Aulia, seperti dikutip Antara.

"Bahkan, klub-klub diminta untuk melakukan risk assessment home base dan hasilnya banyak yang dinyatakan layak. Rasanya kami ini seperti kena prank," tegas Aldi Aulia.

2 dari 4 halaman

Kecewa Berat

Aldi Aulia menambahkan, keputusan penghentian Liga 2 membuat PSMS Medan kecewa berat. Menurut Aldi, Tim Ayam Kinantan sudah melakukan persiapan matang.

"Pastinya kami kecewa. Kami sudah mempersiapkan diri sejak bulan lalu terkait kelanjutan liga. Apalagi ada angin segar dari LIB yakni Liga 2 mau dilanjut lagi tanggal 14 Januari 2023," tegas Aldi Aulia.

"Dengan keputusan penghentian itu, kami masih akan membahasnya lebih lanjut dalam rapat internal. Termasuk kaitan dengan kelanjutan tim yang sudah sebulan terakhir ini kembali menggelar TC," ucap Aldi Aulia.

3 dari 4 halaman

Alasan Exco

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut keputusan penghentian Liga 2 diambil setelah mempertimbangkan beberapa faktor oleh para Anggota Exco.

Menurut Yunus Nusi, ada permintaan sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak bisa dilanjutkan dan karena waktu pelaksanaan yang sudah mepet.

"Tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator, serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023," kata Yunus Nusi.

Selain itu, penghentian Liga 2 juga mempertimbangkan rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan. Keputusan ini juga mempertimbangkan Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan.

4 dari 4 halaman

Unggahan PSMS

Berita Terkait