Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) baru saja merekrut Wout Weghorst dengan status pemain pinjaman pada bursa transfer Januari 2023. Ada beberapa pemain yang didatangkan MU pada Januari mampu tampil cemerlang, tapi ada pula beberapa rekrutan musim dingin yang akhirnya jadi flop besar.
Bursa transfer Januari kerap menjadi masa-masa untuk klub yang ingin melakukan peningkatan performa akan mati-matian mencari tambahan tenaga untuk sisa musim yang berjalan.
Manchester United (MU), seperti halnya klub besar lain, juga kerap mencari pemain pada bursa transfer Januari. Sebagai contoh yang sukses cemerlang di MU adalah Bruno Fernandes.
Bahkan pada bursa transfer Januari 2023 ini pun MU sudah melakukannya dengan merekrut Wout Weghorst sebagai pemain pinjaman dari Burnley demi mengisi kekosongan setelah ditinggalkan Cristiano Ronaldo.
Erik ten Hag tentu berharap, Wout Weghorst yang direkrut sebagai pinjaman dengan biaya sebesar 2,5 juta pound, tidak menjadi flop, seperti beberapa pemain MU pada masa lalu di bawah ini:
Alexis Sanchez (Januari 2018)
Pemain pertama yang terpikirkan oleh sebagian besar penggemar MU ketika bicara rekrutan Januari terburuk. Sanchez bergabung bersama MU dalam bagian kesepakatan penukaran pemain, di mana Henrikh Mkhitaryan pindah ke Arsenal.
Mungkin terlihat seperti langkah yang menjanjikan, mengingat pemain asal Chile itu memang terbukti jadi penyerang hebat dengan sumbangan 80 gol dan 45 assist dalam 166 pertandingan bersama Arsenal.
Namun, semua berbeda saat berseragam MU. Dengan gaji yang besar, bernilai 400 ribu pound per pekan, Sanchez gagal mereplikasi performanya di Arsenal kala berseragam MU.
Sanchez hanya mencetak lima gol dan sembilan assist dalam 45 pertandingan sebelum dipinjamkan ke Inter Milan 18 bulan kemudian.
Dong Fangzhuo (Januari 2004)
Transfer aneh yang dilakukan oleh Sir Alex Ferguson. Dong datang dari klub China, Dalian Shide, dengan bayaran awal 500 ribu pound yang bisa meningkat menjadi 3,5 juta pound tergantung penampilannya.
Sayangnya, itu tidak berjalan sesuai perkiraan. Namun, setidaknya MU harus membayar penuh, di mana Dong hanya tampil dalam satu pertandingan Premier League dalam 3,5 tahun di klub.
Royal Antwerp beruntung, di mana pemain Timnas China itu justru mampu cemerlang di Belgia. Ia bisa mencetak 34 gol saat dipinjam oleh klub Belgia itu.
Dong menjalani kehidupan sebagai petualang, pergi ke Polandia, Portugal, Armenia, dan kembali ke China sebelum gantung sepatu pada 2014.
Manucho (Januari 2008)
Manucho datang dengan kontrak berdurasi tiga tahun bersama MU setelah menjadi mesin gol klub Angola, Petro Atletico, dan tampil mengesankan saat menjalani trial bersama MU.
Sayangnya, itu memang tidak berjalan sesuai rencana. Ia hanya bermain satu kali di Premier League saat ditangani Sir Alex Ferguson hingga akhirnya dipinjamkan ke Panathinaikos dan Hull City.
Manucho memiliki karier yang bagus bersama Real Valldolid dan Real Vallecano di Spanyol. Ia mencetak 22 gol dalam 53 pertandingan untuk Timas Angola, tapi hanya menjadi catatan kaki dalam sejarah MU.
Diego Forlan (Januari 2002)
Satu lagi striker yang datang pada bursa transfer Januario. Satu lagi pemain yang memenuhi tujuannya. Diego Forlan baru berusia 22 tahun saat itu dan sudah bernilai tinggi.
Kariernya sukses setelah MU memperlihatkan bahwa sang pemain datang di waktu yang salah. Pemain Uruguay itu memang menyumbang 17 gol dan sembilan assist dalam 97 pertandingan, tapi tak pernah benar-benar konsisten dalam 2,5 tahun berkarier di Old Trafford.
Ia kemudian meninggalkan MU untuk begabung bersama Villarreal pada 2004 dan langsung mencetak 25 gol dalam satu musim La Liga.
Victor Valdes (Januari 2015)
Victor Valdes datang ke MU setelah menepi cukup lama karena cedera. Ia akhirnya hanya tampil dua kali dalam 18 bulan sebagai cadangan David De Gea.
Kiper veteran itu terpuruk setelah berselisih dengan Louis van Gaal yang menuduhnya menolak bermain untuk tim reserve.
"Dia tidak mengikuti filosofi saya. Tidak ada tempat untuk orang seperti itu," ujar Van Gaal pada Juli 2015.
MU gagal menyingkirkannya pada musim panas itu, hingga akhirnya mengirimnya sebagai kiper pinjaman ke Standard Liege pada Januari 2016. Ia kemudian dijual ke Middlesbrough.
Zoran Tosic (Januari 2009)
MU mengira mereka bisa merekrut bintang muda Tosic dan Adem Ljajic dari Partizan Belgrade pada Januari 2009. Namun, upaya mendapatkan Ljajic gagal.
Tosic kemudian hanya bermain dua kali di Premier League, dipinjamkan ke Koln dan kemudian dijual ke CSKA Moscow dalam waktu yang sangat singkat.
Ia meraih tiga gelar juara Liga Rusia bersama CSKA dan pada usia 35 tahun masih bermain untuk Tobol di Kazakhstan.
Ritchie De Laet (Januari 2009)
De Laet direkrut MU dari Stoke City dengan kontrak berdurasi 3 tahun. Ia tampil 27 kali untuk tim U-21, tapi hanya enam kali tampil bersama tim utama The Red Devils.
Bek asal Belgia itu kemudian dipinjamkan ke Sheffield United, Preston, Portsmouth, dan Norwich. Ia kemudian dijual ke Leicester City, di mana ia bermain selama empat tahun di sana.
Kini dalam usia 34 tahun, De Laet masih bermain untuk Royal Antwerp di Belgia, negara asalnya.
Sadiq El Fitouri (Januari 2015)
Phil Neville adalah sosok yang harus bertanggung jawab atas momen-momen El Fitouri di MU. Pemain berposisi sebagai bek itu tengah berlatih bersama Salford City ketika Neville mengatur sebuah trial untuknya di MU.
Pada akhirnya ia mendapatkan kontrak berdurasi 18 bulan, tapi gagal tampil di tim utama MU dan kemudian direkrut oleh Chesterfield pada Januari 2017.
Saat ini ia sudah berusia 28 tahun, bermain untuk klub Libya, Al-Ahli Tripoli, kemudian FC Politehnica Lasi di Romania, dan klub Sudan Al Hilal.
Sumber: Mirror