IBL 2023: Semangat Pebasket asal Bali di Indonesia Patriots Bertarung di Rumah Sendiri, Ada Anak Pelatih Kiper Dewa United

oleh Alit Binawan diperbarui 16 Jan 2023, 19:15 WIB
Shooting guard Indonesia Patriots Ida Bagus Ananta Wisnu mencoba lepas dari kawalan pemain Satria Muda Pertamina Jakarta dalam IBL 2023 seri 1 di GOR Merpati Bali. (Maheswara Putra/Bola.com)

Bola.com, Denpasar - Seri pertama Indonesia Basketbal League (IBL) 2023 masih berlanjut di hari ketiga yang berlangsung di GOR Merpati Bali.

Selain berbagai pertandingan seru yang tersaji seperti tumbangnya finalis IBL 2022 dan kampiun IBL Indonesia Cup 2022 Pelita Jaya Bakrie saat menghadapi Prawira Bandung, beberapa hal menarik di dalam maupun di luar lapangan cukup menjadi perhatian.

Advertisement

Setelah para pemain Bali United FC menyaksikan pertandingan Bali United Basketball, tahun ini cukup banyak pebasket asal Pulau Dewata yang ambil bagian.

Di Indonesia Patriots misalnya. Ada empat pebasket asal Bali yang akhirnya merasakan atmosfer berlaga di rumah sendiri. Keempat pebasket ini juga kebetulan pertama kalinya merasakan atmosfer sengit di IBL.

Mereka adalah Julian Alexander Chalias, Erick Ibrahim Junior, Gede Elgi Wimbardi, dan Ida Bagus Ananta Wisny Putra.

 

2 dari 4 halaman

Senang Berlaga di Bali

Erick Ibrahim Junior sendiri merupakan anak dari pelatih kiper Dewa United Erick Ibrahim. Namun di pertandingan pertama menghadapi Satria Muda Pertamina di laga perdana, Junior sapaan akrabnya tidak dimainkan oleh Pelatih Indonesia Patriots Milos Pejic.

Bagi Ananta Wisnu, ada perasaan senang tersendiri yang dirasakannya ketika berlaga di rumah sendiri.

"Kami sebagai pemain asli Bali, senang bisa bermain di home court sendiri. Kami bisa ditonton langsung oleh keluar dan teman-teman yang ada di Bali," bebernya ketika diwawancarai Senin (16/1/2023) sebelum menghadapi Bali United Basketball.

"Terimakasih banyak IBL karena sudah menggelar seri pertama di Bali. Sudah lama sekali IBL tidak ada di Bali. Bagi saya, adanya IBL di Bali bisa menjadi pelepas dahaga pecinta basket. Apalagi dalam dua musim terakhir, IBL selalu menggunakan format bubble," tambah pemain yang berposisi sebagai shooting guard tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Berusaha Tidak Gugup

Pertama kalinya merasakan atmosfer persaingan di liga basket profesional Indonesia, tidak membuat Ananta Wisnu dkk gugup.

Sebaliknya mereka tampil cukup apik. Di laga pertama saja, mereka hanya kalah satu bola 61-63 menghadapi juara bertahan Satria Muda Pertamina Jakarta.

Kesiapan semua pemain muda yang masuk dalam proyeksi Timnas Basket Indonesia bukan tanpa alasan. Tiga bulan terakhir, Dame Diagne dkk berlatih intens. Mereka juga sempat melakukan pemusatan latihan di Amerika Serikat di akhir tahun lalu.

"Kami sudah berlatih bersama, saling menumbuhkan chemistry antar pemain selama tiga bulan terakhir. Kami sekarang di IBL ini sudah menunjukkan permainan yang sudah kami coba di latihan. Tidak ada beban atau rasa gugup sama sekali," terangnya.

 

4 dari 4 halaman

Masih Ada Kekurangan

Tapi dibalik rasa percaya diri yang tinggi, masih ada kekurangan yang dirasakan oleh Ananta Wisnu. Secara keseluruhan, Indonesia Patriots masih cukup banyak melakukan kesalahan. Misalnya turn over yang tinggi.

Dari data statistik, 12 turn over dilakukan Indonesia Patriots berbanding 7 untuk Satria Muda.

"Kesalahan-kesalahan seperti ini harus diperbaiki. Tapi ya namanya basketball without turn over, bukan basketball namanya," tutup Ananta Wisnu.

Forward Indonesia Patriots Dame Diagne mencoba melakukan lay up dengan dibayangi oleh pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Elijah Johad Foster di GOR Merpati Bali. (Maheswara Putra/Bola.com)

Berita Terkait