Bola.com, Yogyakarta - Kapten PSIM Yogyakarta, Aditya Putra Dewa dipastikan hengkang dari skuad Laskar Mataram. Pemain berusia 32 tahun itu resmi berlabuh ke tim Liga 1 Barito Putera hingga akhir musim BRI Liga 1 2022/2023.
Dewa diperkenalkan sebagai rekrutan anyar klub berjulukan Laskar Antasari itu pada Selasa (17/1/2023) malam. Keputusan itu diambil tidak lama setelah kompetisi Liga 2 resmi dihentikan oleh PSSI.
Seperti diketahui, penghentian kompetisi kasta kedua Liga Tanah Air itu diputuskan dalam Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (12/1/2023).
Alasan Cabut
Ada tiga hal yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Salah satunya adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan.
"Saya masih menghargai teman-teman tim dan seprofesi saya. Tapi ini memang rezeki saya ke Barito Putera. Saya harus melanjutkan hidup saya dan keluarga saya," ujar Aditya Putra Dewa kepada Bola.com Rabu (18/1/2023) siang.
"Alhamdulillah saya bisa menjadi bagian dari Barito Putera. Semoga saya bisa berkontribusi banyak dan bisa memberikan yang terbaik untuk Barito Putera," harap dia.
Pergi Untuk Kembali
Meski begitu, Dewa menegaskan bahwa dirinya pergi untuk kembali. Artinya tidak menutup kemungkinan dia akan kembali ke Yogyakarta. Sebab, PSIM selalu menjadi prioritasnya.
"Kontrak saya cuma sampai akhir musim Liga 1 jadi pasti saya balik PSIM. Kemarin juga Pak Bima Sinung dan Coach Erwan Hendarwanto sudah mengizinkan saya untuk ke Barito," katanya.
"Alhamdulillah sudah ada pembicaraan bahwa setelah selesai Liga 1 saya akan kembali ke PSIM. Istri bersama anak-anak saya sudah tinggal di Jogja juga kok," lanjut pemain asal Makassar itu.
Bersama Laskar Mataram, Aditya Putra Dewa telah mencatatkan tujuh penampilan di kompetisi Liga 2 2022/2023. Sepanjang musim, Dewa tampil apik mengawal lini pertahanan PSIM dan berhasil mencetak dua gol.
Izinkan Pemain Hengkang
Dihubungi terpisah, Chief Executive Officer (CEO) PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo tidak mempermasalahkan pemain yang memilih hengkang. Malah sebaliknya, manajemen sangat mendukung langkah yang diambil para pemain.
"Monggo tidak apa-apa kalau diminati klub Liga 1. Karena ini kasihan pemain tidak ada kompetisi, selain kehilangan mata pencaharian mereka juga kehilangan kesempatan untuk berkompetisi," tutur Bima Sinung.
Eks CEO Sulut United itu menilai dengan bergabungnya pemain ke tim Liga 1 bagus untuk menjaga kondisi fisik sembari menunggu kompetisi musim depan.
"Pemain kalau enggak main kompetisi gimana sih ini tentu akan berpengaruh ke karier mereka ke depannya. Kasihan, mau direkrut susah dan secara ketajaman pasti menurun kalau enggak main semusim," sambungnya.