Bola.com, Jakarta - Industri sepak bola tanah air seperti berjalan stagnan dalam beberapa waktu terakhir. Kegagalan melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 merupakan dampak lanjutan dari buruknya pembangunan sepak bola nasional.
Berkaca dari negara-negara lain di Asia Tenggara, sepak bola Indonesia terasa sangat jauh tertinggal. Jangankan berbicara tentang prestasi, menggulirkan kompetisi dengan waktu yang presisi masih jadi mimpi.
Lambatnya pembangunan infrastruktur merupakan asal mula keterpurukan Indonesia. Masalah mendasar yang berada di hulu tak pernah terselesaikan siapapun 'rezim' yang berkuasa di federasi.
Problem yang tak pernah tertangani itu menjadi keresahan bagi sosok Gede Widiade. Pimpinan PSF Group itu merasa gemas dengan situasi yang terhampar di depan mata.
“Timnas tidak akan bisa bagus kalau tidak ada kompetisi bagus. Kompetisi yang bagus tidak akan bisa bagus kalau youth development tidak memadai. Tetapi bagaimana itu bisa bagus kalau tidak ada infrastruktur?" ungkapnya.
Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur Sepak bola Indonesia
Peresmian Maguwoharjo Soccer Field (MSF) merupakan bukti otentik keseriusan PSF Group dalam membangun infrastruktur sepak bola nasional. Ini merupakan lapangan sepak bola dan atau mini soccer kelima yang telah dibangun sejak 2019.
Lapangan yang terletak di Sleman, Yogyakarta itu dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektar. Menggunakan rumput sintetis asal Vietnam, lapangan ini juga dibekali lampu dengan dengan kekuatan 460 lux untuk menunjang latihan di malam hari hingga alat modern untuk memastikan rumput dalam kondisi prima.
Selain lapangan mini, mereka juga berjanji menyediakan fasilitas penunjang lain seperti dormitory hingga kolam renang. Semua dilakukan untuk menunjang pengembangan pemain usia muda.
“Kami akan lakukan trial terlebih dahlu sampai tiga bulan. Baru setelah evaluasi, kami akan lanjutkan membangun Sport Center. Mulai dari lapangan besar dan tribune, asrama, ruang pertemuan dll. Semuanya paling lambat bulan September nanti," imbuhnya.
Wilayah Lain Jadi Sasaran Pembangunan Selanjutnya
Pria yang juga menjabat sebagai presiden Persiba Balikpapan ini tak ingin setengah-setengah mewujudkan ambisinya. Ia berjanji bakal mengembangkan proyek yang sama di seluruh Indonesia.
Tak tangung-tanggung, ia ingin menciptakan 10 tempat serupa yang bisa menjadi representasi bagi kemajuan sepak bola nasional. Pria asal Surabaya itu mengaku beberapa tempat akan memulai pembangunannya pada awal bulan depan.
“Bulan depan akan dibangun lagi di Bandung, Surabaya, lalu Pekanbaru,” tandasnya.