Bola.com, Mechelen - Bek naturalisasi Timnas Indonesia, Sandy Walsh, mengaku sebenarnya bisa bermain dalam tiga laga babak penyisihan Piala AFF 2022.
Namun, pemain KV Mechelen di Liga Belgia itu mengatakan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mempunyai keputusan lain sehingga terpaksa absen di Piala AFF 2022.
Sandy Walsh blak-blakan dalam channel YouTube ELEVEN BELGIUM pada Rabu (18/1/2023) mulai dari perjalanan kariernya hingga dinaturalisasi Timnas Indonesia.
Sandy Walsh sempat bergabung dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia di Bali sebagai persiapan untuk Piala AFF 2022, akhir November 2022 sebelum kembali ke Belgia pada awal Desember 2022.
Lebih Rumit yang Dibayangkan
Ketika itu, naturalisasi Sandy Walsh bersama Jordi Amat baru saja rampung sehingga keduanya dapat berbaju Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Narasi yang beredar selama ini adalah KV Mechelen tidak melepas Sandy Walsh ke Piala AFF 2022, karena turnamen itu tidak masuk kalender FIFA.
Rupanya, kondisinya lebih rumit dari yang dibayangkan. Kronologi dimulai ketika Shin Tae-yong datang ke Belgia pada November 2022 untuk menemui manajemen KV Mechelen demi melobi Sandy Walsh.
Cerita Sandy Walsh
"Pelatih Timnas Indonesia datang untuk berbicara dengan Direktur Olahraga KV Mechelen. Piala AFF bukan turnamen FIFA. Sulit untuk benar-benar memahami pentingnya turnamen itu di Belgia," ucap Sandy Walsh.
"Piala AFF turnamen penting. Tapi, tidak ada yang tahu di Belgia. Ini sangat besar di Asia. Untuk Timnas Indonesia, Piala AFF adalah satu di antara turnamen terbesar selain Piala Asia."
"Mereka ingin memenangkannya untuk pertama kali. Itu sebabnya Piala AFF sangat penting. Setelah pelatih Timnas Indonesia berkunjung, kami menemukan kesepakatan untuk kepuasan semua orang," jelas Sandy Walsh.
Maksud Kepuasan Bersama
Apa yang dimaksud kepuasan untuk semua orang? Sandy Walsh menjelaskan KV Mechelen mengizinkannya untuk bermain dalam tiga partai babak penyisihan Piala AFF 2022 dengan Timnas Indonesia.
Di Grup A Piala AFF 2022, Timnas Indonesia melawan Kamboja pada 23 Desember 2022, Brunei Darussalam pada 26 Desember 2022, Thailand pada 29 Desember 2022, dan Filipina pada 2 Januari 2023.
Artinya, Sandy Walsh dapat bertanding menghadapi Kamboja, Brunei Darussalam, dan Thailand namun absen kontra Filipina sebelum kembali ke KV Mechelen.
Diminta Bermain hingga Semifinal:
Dalam periode itu, Sandy Walsh bakal melewatkan dua laga KV Mechelen masing-masing di Piala Belgia pada 21 Desember 2022 dan Liga Belgia pada 24 Desember 2022.
"Tapi, itu tidak cukup untuk pelatih Timnas Indonesia. Dia meminta saya untuk bermain setidaknya hingga semifinal Piala AFF 2022," ungkap Sandy Walsh.
Sandy Walsh lalu bertolak ke Belgia di tengah-tengah training center Timnas Indonesia untuk kembali berdiskusi dengan pelatih dan Direktur Olahraga KV Mechelen.
Pemain Penting KV Mechelen
"Kamu terlalu penting. Kami membutuhkanmu," ujar Sandy Walsh menirukan jawaban dari pelatih dan Direktur Olahraga KV Mechelen.
"Saya lalu menyampaikan pesan itu kepada pelatih Timnas Indonesia untuk memberitahu bahwa saya masih bisa bermain dalam tiga partai di babak penyisihan."
"Pelatih Timnas Indonesia memahami dan menghormati keputusan tersebut. Tapi, dia merasa tidak perlu membawa saya ke skuad hanya untuk tiga pertandingan," terangnya.
Kecewa Berat
Ambisi Sandy Walsh untuk berjuang bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 lalu pupus. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. KV Mechelen telah memberikan jalan, namun Shin Tae-yong sudah mengambil keputusan.
"Dalam tiga partai, kami berharap menang dengan skuad yang sudah hadir dalam persiapan. Jadi, untuk mengambil satu tempat dalam pemain yang berpotensi bermain di semifinal dan final, itu tidak adil," jelas Sandy Walsh.
"Saya mengerti keputusannya. Tapi, di pemusatan latihan, saya bertingkah seperti bukan diri saya. Saya kecewa. Saya di kamar. Biasanya perjalanan ini menyenangkan."
"Anda biasanya berada di meja makan lebih lama. Anda bermain game. Tapi kali ini, Anda menemukan saya di kamar. Saya kecewa. Ini bukan diri saya. Saya tidak menyangka akan kecewa seperti ini," katanya.
Sejak 7 Tahun Lalu
Mimpi untuk berseragam Timnas Indonesia telah dirajut Sandy Walsh sejak tujuh tahun lalu ketika masih bermain dengan KRC Genk di Liga Belgia.
Namanya mulai disebut-sebut sebagai pemain keturunan Indonesia, karena berhasil membawa KRC Genk hingga babak perempat final Liga Europa 2016/2017.
"Saya mulai bertanya-tanya, sendirian di hotel. Saya sudah melalui semua masalah ini. Saya dan klub berbicara tentang melewatkan satu atau dua partai dengan KV Mechelen. Sementara saya sudah menunggu selama tujuh tahun untuk debut dengan Timnas Indonesia," ungkap Sandy Walsh
"Isi kepala saya berantakan. Kekecewaan mengambil alih. Tapi, saya melihat karier saya dalam periode ketika tidak ada satu pun klub menginginkan saya. Sekarang ada klub yang tidak menginginkan saya pergi karena saya terlalu penting," tuturnya.
Dengar Nasihat Ibu
Ya, pada 2020, ketika kontraknya dengan Zulte Waregem habis pada pertengahan tahun, Sandy Walsh sempat menganggur selama empat bulan.
Sandy Walsh sempat frustrasi. Tiba-tiba, KV Mechelen meminangnya. Sandy ingin membalas jasa klub dengan mematuhi peraturan pelepasan ke Timnas Indonesia.
"Ibu saya bilang, 'jangan lupa bahwa kamu tanpa klub pada tiga tahun lalu dan tidak ada yang menginginkanmu. Sekarang klub tidak mengizinkan kamu pergi karena kamu terlalu penting'," kata Sandy Walsh.
"Nasihat ibu saya sedikit membantu. Tapi, saya tetap kecewa. Saya ingin bermain untuk Timnas Indonesia. Piala AFF 2022 adalah turnamen penting bagi mereka. Saya ingin menjadi pemain penting."
"Apakah saya masih kecewa? Tentu saja. Tapi, saya harus bangkit. Minggu-minggu mendatang sangat penting buat KV Mechelen. Mereka membutuhkan saya. Saya pemain KV Mechelen. Saya menghormati itu."
"Saya akan memberikan segalanya untuk KV Mechelen. Saya memiliki pemikiran yang positif. Saya tahu ini sulit. Ini bak roller coaster. Saya seseorang yang percaya jika saya bekerja keras dan tetap percaya, saya akan menerima hadiah yang pantas diterima," ungkap Sandy Walsh.
Sumber: Eleven Belgium