Bola.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir sempat ditanya oleh Presiden Jokowi ketika meminta izin untuk menjadi Calon Ketua PSSI pada periode 2023-2027.
"Pak Jokowi waktu itu bilang 'oh begitu. Bisa membagi tugas?'," ujar Erick Thohir dalam wawancaranya dengan Kompas TV, Sabtu (21/1/2023).
"Saya bilang insyaallah Pak. Di BUMN, saya mempunyai tim yang sangat bagus dan hasilnya alhamdulillah sudah ada seperti laba BUMN."
"Ekosistem BUMN juga saya maksimalkan mengenai kesehatan, pangan, energi, hingga pembukaan lapangan pekerejaan. Datanya sudah ada," jelas Erick Thohir.
Pertanyaan Lanjutan Jokowi
Erick Thohir mengungkapkan bahwa Jokowi sudah tidak meragukan kapasitasnya sebagai Menteri BUMN sejak 2019. Namun, bagaimana jika pria berusia 52 tahun ini memimpin PSSI dalam empat tahun ke depan?
"Pak Jokowi bilang 'ya, ya saya percaya yang itu. Yang ini seperti apa?' Saya akan membuat tim yang profesional Pak," ungkap Erick Thohir.
Jika menjadi Ketua PSSI, Erick Thohir meminta anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang juga akan dipilih oleh voters PSSI, untuk bekerja secara profesional dan maksimal.
Exco PSSI Akan Kurang Tidur
Jika memimpin PSSI, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu mengibaratkan anggota Exco PSSI bakal kurang tidur dan bekerja siang hingga malam.
"Saya pastikan kalau pun timnya ada di Exco PSSI, mungkin nanti mereka kurang tidur semua Pak," tutur Erick Thohir.
"Di BUMN waktu COVID-19, kantornya tidak tutup. Saya pastikan mereka harus bekerja profesional siang dan malam karena ini aspirasi dari seluruh rakyat Indonesia bahwa harus ada perubahan di PSSI," ucap Erick Thohir.
Ungkapan Erick Thohir
"Ketika saya diwawancara sebelumnya, saya bilang sudah saatnya membongkar dan membangun fondasi yang baik secara bersama, bukan individu," ungkap Erick Thohir.
"Lalu Pak Jokowi bilang 'ya sudah kalau begitu. Ini baik. Persepsi antara PSSI dan pemerintah berjarak untuk bangun sepak bola Indonesia bisa tidak terjadi lagi'."
"Pak Jokowi melanjutkan 'padahal kan saya ini pencinta sepak bola, ingin sepak bola maju. Tetapi, kadang-kadang kami dibilang mau intervensi. Seakan-akan pemerintah ini jelek'."
"Saya bilang. Saya pastikan itu Pak. Bapak tahu hubungan saya dengan FIFA baik dan itu yang selalu sampaikan sejak pembekuan PSSI pada 2015," terangnya.
KLB PSSI
Erick Thohir mempunyai pengalaman segudang dalam mengurus olahraga, termasuk sepak bola dalam negeri dan luar negeri.
Di dunia si kulit bundar Indonesia, Erick Thohir pernah menjadi Direktur Keuangan Persija Jakarta pada 2002-2004, Wakil Komisaris Utama Persib Bandung 2011-2019, hingga pemegang saham Persis Solo sejak 2021.
Dalam sepak bola mancanegara, Erick Thohir adalah pemegang saham klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United pada 2012-2018, owner sekaligus Presiden Inter Milan pada 2013-2019, sampai pemilik saham klub kasta ketiga Liga Inggris, Oxford United sejak 2022.
PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023 untuk mencari satu Ketua, dua Wakil Ketua, dan 12 anggota Exco PSSI menggantikan kepengurusan Mochamad Iriawan.
Sumber: YouTube KompasTV
Sepak Bola Tanah Air Bisa Tumbuh Mandiri
Sementara itu pada kesempatan lain, Bakal calon Ketua Umum (Ketum) PSSI lainnya, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menginginkan sepak bola Tanah Air bisa tumbuh mandiri dan berkembang jika ia terpilih menjadi Ketum PSSI periode 2023-2027.
"Saya memastikan industri sepak bola harus tumbuh mandiri dan fair. Tidak boleh ada kartel di sepak bola Indonesia yang milik rakyat ini," ujar LaNyalla saat silaturahmi bersama voter asal Jawa Timur di Surabaya, Minggu (22/1).
"Saya ingin klub-klub di Indonesia tumbuh, industri (sepak bola) ini tumbuh, bukan klub yang sekarat, kejar-kejaran dengan harga pemain. Isinya harus anak negeri kita yang main, anak-anak bangsa kita, " tambah LaNyalla.
Berantas Mafia Sepak Bola
Oleh sebab itu, LaNyalla bertekad memberantas mafia sepak bola Indonesia dan membawa Indonesia lebih berprestasi jika nanti terpilih menjadi ketum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencananya digelar 16 Februari 2023.
Ia menyebut, mafia bola merupakan penghalang kemajuan sepak bola. "Yang jelas, tidak ada tempat sedikitpun bagi mafia bola, kita berantas mereka semua. Itu sudah saya buktikan. Karena, Indonesia yang pemenang, industri sepak bola-nya akan tumbuh," terangnya menegaskan.
Diketahui, LaNyalla bukan lah sosok baru di dunia sepak bola Indonesia. Ketua DPD RI itu termasuk sosok yang sangat diperhitungkan untuk kembali menduduki kursi PSSI 1.
Pengusaha dan sekaligus senator asal Jatim itu pernah menjadi anggota Exco PSSI 2011-2015. Lalu, ketua umum Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI)-- di masa dualisme PSSI.
Kemudian menjabat Wakil Ketua Umum PSSI periode 2013-2015. Pada periode tersebut, LaNyalla juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sepak Bola Indonesia.
Timnas U-19 Menjuarai Piala AFF U-19 2013
Saat menjabat Ketua BTN Sepak Bola Indonesia, pria kelahiran Jakarta dan besar di Surabaya itu sukses membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Saat itu, pelatih Timnas Indonesia U-19 adalah Indra Sjafri. Selanjutnya, LaNyalla menjabat Ketua Umum PSSI dari tahun 2015 hingga 2016.
"Mengurus PSSI itu tidak perlu banyak teori, saya meletakkan visi dan gagasan, tim ahli saya menterjemahkan. Lihat 7 langkah LNM di buku saya," tegas LaNyalla.
"Kita harus kembali juara lagi, pada saat tahun 2013 zaman saya pernah juara Piala AFF, sekarang harus kembali lagi, makanya harus kembali juara lagi saat nanti saya kembali memimpin PSSI," tambahnya menandaskan.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024