Budi Sudarsono dan Histori Nomor Punggung 13, Ingin Buktikan Tak Ada Kutukan di Sepak Bola

oleh Iwan Setiawan diperbarui 24 Jan 2023, 15:15 WIB
Budi Sudarsono - Mantan penyerang Timnas Indonesia ini juga memiliki julukan gol dinamanya yakni Budigol. Semasa masih menjadi pemain, Budi memang terkenal tajam dan selalu mampu memanfaatkan peluang menjadi gol. (AFP/Adek Berry)

Bola.com, Jakarta - Nomor punggung 13 sudah jadi identitas Budi Sudarsono samasa jadi pemain. Di klub maupun Timnas Indonesia, dia selalu memilih nomor tersebut.

Padahal banyak anggapan jika 13 merupakan angka sial. Tapi Budi bisa mengubahnya sebagai nomor punggung yang membuatnya meraih beberapa prestasi.

Advertisement

Dalam kanal youtube Omah Bal-Balan, Budi menjelaskan jika nomor punggung 13 dikenakannya saat pertama terjun di sepakbola professional. Yakni kala membela Persebaya Surabaya tahun 1999.

“Waktu itu saya baru promosi ke tim senior Persebaya. Ada kitman Persebaya yang bilang. Saya lupa namanya. Katanya, di Persebaya jangan sampai ada yang pakai nomor 13 Karena tidak akan berhasil,” kenang Budi Sudarsono.

2 dari 4 halaman

Justru Merasa Tertantang

Aksi Budi Sudarsono ketika melawan Myanmar (ADEK BERRY / AFP)

Mendengar petuah itu, Budi justru merasa tertantang. Sebagai pemain muda, dia punya kepercayaan diri tinggi dan justru ingin memberi bukti, dalam sepak bola tidak ada nomor punggung yang membawa sial.

“Saya justru meminta nomor 13. Karena di benak saya, nomor sial,” imbuhnya.

Kepercayaan diri Budi makin terlihat ketika membela Timnas Indonesia. Dia jadi salah satu pemain yang tak gentar menghadapi tim di level Asia.

3 dari 4 halaman

Piala Asia

Trophy Tour Piala AFF 2022 di Indonesia itu juga turut mengundang dua legenda Timnas Indonesia, yaitu Ilham Jaya Kesuma (kiri) dan Budi Sudarsono. Mereka diketahui merupakan pencetak gol terbanyak pada edisi 2004 dan 2008. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Budi dikenal dengan gol-golnya di Piala Asia. Budi jadi pemain yang berkontribusi mengantar Indonesia menang di laga pertama Piala Asia 2004 dan 2007.

Pertama, dia mencetak satu gol ke gawang Qatar dan membuat Indonesia menang 2-1. Di tahun 2007, Budi mencetak gol ke gawang Bahrain dan membuat Merah Putih kembali menang 2-1.

“Kuncinya, memotivasi diri sendiri. Kalau motivasi dari orang lain itu hanya beberapa persen saja. Kuncinya kembali ke diri sendiri. Kita ini sebenarnya bisa bersaing. Kembali lagi, tidak ada yang tak mungkin dan jangan pernah minder,” imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Dulu dan Sekarang

Legenda Timnas Indonesia, Budi Sudarsono memberikan pernyataan saat Trophy Tour Piala AFF 2022 yang berlangsung di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Sabtu (26/11/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada eranya, Indonesia memang tersingkir di fase grup saat Piala Asia. Namun setidaknya tim sekelas Qatar dan Bahrain bisa ditaklukkan. Berbeda dengan saat ini.

Di kancah Asia Tenggara, justru Indonesia mulai tertinggal dari Vietnam.

“Dulu, lawan Vietnam kami selalu menang baik di kandang sendiri maupun lawan. Tapi akhir-akhir ini Indonesia kalah,” sindirnya.

Berita Terkait