Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta akan menjamu Persikab0 1973 dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, Minggu, (29/1/2023). Ada perbedaan mendasar dari kedua tim ini.
Persikabo 1973 yang datang sebagai tim tamu punya modal buruk. Lima laga terakhir, anak asuh Sharin Sahak ini menelan empat kekalahan dan sekali imbang.
Rentetan hasil buruk membuat tim berjulukan Laskar Padjadjaran inipun harus puas duduk di posisi ke-11 klasemen sementara BRI Liga 1.
Sebaliknya, Persija Jakarta dalam motivasi besar untuk menggusur Persib Bandung dari puncak klasemen. Kemenangan 4-2 atas PSM Makassar tentunya menyuntikkan semangat tinggi.
Seperti disebutkan di awal, ada perbedaan mendasar pada komposisi pemain dari kedua tim. Jika Persija Jakarta bernapaskan Eropa, maka Persikabo 1973 berwarna Amerika Selatan. Berikut ulasannya:
Kiper
Persikabo 1973 memiliki Syahrul Trisna di bawah mistar gawang. Kiper berusia 27 tahun ini sebenarnya sarat pengalaman, tetapi musim ini posisinya 'terganggu' dengan keberadaan Dicky Indrayana.
Musim lalu, Dicky Indrayana lebih sering dibangkucadangkan. Namun musim ini, ia berhasil menggeser Syahrul Trisna untuk memenangkan posisi inti penjaga gawang.
Sebaliknya, di kubu Persija, Andritany Ardhiyasa tak tergantikan di posisi kiper utama. Maklum, selain kenyang pengalaman, sang kapten berusia 31 tahun ini 'hanya' disaingi penjaga gawang muda.
Ada Cahya Supriadi memang, tetapi kiper berusia 19 tahun langganan Timnas Indonesia U-20 ini belum dipercaya penuh oleh pelatih Thomas Doll.
Yang jelas, baik Dicky maupun Andritany bakal mendapatkan tugas berat pada laga nanti. Keduanya dituntut menampilkan performa terbaiknya guna menjaga gawangnya tidak kebobolan.
Bek
Jika Doll tidak berani bereksperimen di posisi penjaga gawang, tidak dengan sektor bek. Tercatat, ada 12 pemain bertahan dari total 15 bek yang sudah merasakan menit bermain.
Dari 12 pemain tersebut, hanya Ondrej Kudela saja yang memainkan seluruh pertandingan (20). Kemudian disusul Firza Andhika, bek kiri, dengan 19 penampilan.
Khusus Kudela, Doll memang sangat memercayakan peran bek sentral. Menghadapi lini depan Persikabo 1973 seperti Silvio Junior atau Ryan Kurnia, tentu bek Republik Ceko itu diharapkan mampu mengerahkan kemampuan terbaiknya.
Dari kubu Persikabo, Lucas 'Lucao' Moreira diprediksi bakal berduet dengan Didik Wahyu. Kedua bek ini, bersama Gilang Ginarsa, seringkali jadi tembok tebal buat kubu lawan.
Namun demikian, Persija tidak boleh melupakan Sahrul Ramadan. Bek berusia 23 tahun ini juga rajin membantu serangan meski baru mendapatkan satu assist.
Tengah
Setelah mengistirahatkan Hanno Behrens pada duel melawan PSM, Persija kemungkinan besar bakal kembali menurunkan Hanno Behrens. Dia dan juga Syahrian Abimanyu akan jadi ruh lini tengah.
Menariknya, Persija banyak dihuni gelandang muda. Ginanjar Wahyu Ramadhani sudah memainkan 14 pertandingan meskipun 12 di antaranya dari bangku cadangan.
Ini menandakan bahwa Ginanjar kerap jadi andalan Doll untuk mengubah jalannya pertandingan pada babak kedua. Selain itu, ada Dony Tri Pamungkas, 18 tahun, yang enam kali masuk sebagai starter.
Berbeda dengan Persija, lini tengah Persikabo dihuni oleh mayoritas pemain berpengalaman. Dimotori Tegar Infantrie dan Bruno Dybal, Persikabo mengandalkan kecepatan para pemainnya.
Jika Persija tak ingin kecolongan, mereka harus mewaspadai Roni Sugeng, gelandang berusia 24 tahun yang sudah mencetak satu gol dan dua assist sejauh ini.
Depan
Cederanya Dimas Drajad tidak dipungkiri sangat memberatkan Persikabo 1973. Lima golnya tak mampu didekati oleh para pelapisnya. Hanya Renan Kurnia dan Yandi Munawar saja (2) striker murni yang sudah menyumbangkan gol.
Persija Jakarta, di sisi lain, sudah bisa memainkan dua legiun asingnya. Ada Michail Krmencik dan Yusuf Helal yang kemungkinan bisa dimainkan berbarengan.
Krmencik absen saat melawan PSM karena cedera. Saat itu pula, Yusuf Helal sukses mencetak dua gol dan menambah rekening golnya menjadi tujuh.
Selain itu, Persija masih memiliki Aji Kusuma yang sukses membayar kepercayaan Thomas Doll berkat dua golnya ke gawang PSM.