Bola.com, Malang - PSSI sudah mengumumkan 30 pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 di Jakarta yang akan dipersiapkan untuk mengikuti Piala Asia U-20 2023. Selama Februari 2023 ke-30 pemain itu bakal digembleng Shin Tae-yong.
Dari 30 nama pemain yang dipanggil mengikuti TC Timnas Indonesia U-20, mayoritas merupakan wajah lama. Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh, dan pemain lain tetap dipanggil.
Namun, beberapa wajah baru juga mendapatkan kesempatan, seperti Brandon Scheunemann dan Hugo Samir. Dua pemain tersebut merupakan putra dari pelatih asing yang eksis di Indonesia, yaitu Timo Scheunemann dan Jacksen F Tiago.
Kali ini Bola.com mengulas para pemain tersebut dari nilai pasarnya. Meski masih berusia di bawah 20 tahun, tetapi ada banyak pemain yang nilainya bahkan sudah melebihi para seniornya di BRI Liga 1.
Nilai pasar mereka berkembang tinggi karena sudah sering mendapatkan kesempatan bermain di BRI Liga 1. Jadi mereka bukan sebagai pelengkap. Bahkan ada yang sudah menjadi pemain kunci di klub.
Bola.com merangkum 5 pemain Timnas Indonesia U-20 dengan nilai pasar tertinggi.
Marselino Ferdinan (Rp3,91 Miliar)
Permainan gelandang serang berusia 18 tahun ini makin matang. Dia juga masuk dalam skuat Timnas Indonesia. Bersama klubnya, Persebaya Surabaya, Marselino jadi pemain kunci.
Ketika dia ada di lapangan, timnya besar kemungkinan memetik kemenangan.
Kini dia sudah pamit dari Persebaya. Dipastikan dia akan berkarier di Eropa. Santer beredar Marselino dikaitkan dengan klub Belgia, Beerschot V.A.
Wajar jika nilai pasarnya kini menyentuh Rp3,91 miliar. Itu jadi yang tertinggi di antara para pemain Timnas Indonesia U-20.
Namun, sejak promosi ke Persebaya senior, nilai market Marselino tergolong tinggi. Sejak itu dia sudah masuk dalam skuat Timnas Indonesia kelompok usia. Apalagi namanya masuk dalam daftar 60 wonderkid terbaik dunia versi media Inggris, The Guardian.
Tahun lalu, nilainya meroket jadi Rp3,04 miliar. Maklum, tahun lalu nama Marselino meroket karena performa apiknya bersama Timnas Indonesia dan Persebaya.
Waktu itu dia tampil dalam 23 pertandingan BRI Liga 1 dan mencetak 4 gol. Sedangkan musim ini, dia baru main dalam 7 pertandingan tapi sudah menyumbangkan 4 gol dan 2 assist.
Ronaldo Kwateh (Rp3,04 Miliar)
Pemain sayap asal Madura United ini mencuri perhatian sejak 2021, bersamaan dengan Marselino Ferdinan di Persebaya Surabaya.
Ronaldo punya skill dan kecepatan. Ekspektasi publik kepadanya lebih tinggi ketimbang pemain lain. Dia merupakan putra dari mantan pemain asing Liga Indonesia yang berasal dari Liberia, Roberto Kwateh.
Nilai pasarnya saat ini jadi yang tertinggi kedua, yakni Rp3,04 miliar. Jika tampil on fire, dia pemain yang luar biasa. Namun, musim lalu performanya belum sesuai harapan.
Ronaldo Kwateh tampil dalam 11 pertandingan dan belum bisa mencetak gol. Namun, dari kesempatan bermain, sudah tergolong apik untuk ukuran pemain muda.
Ronaldo memulai kariernya di Madura United pada 2021. Waktu itu dia didatangkan dari tim youth Persib Bandung. Nilai pasarnya waktu itu masih Rp434 juta.
Namun pertengahan 2021, nilainya naik dua kali lipat, menjadi Rp869 juta. Sempat menembus Timnas Indonesia senior membuat nilai pasarnya menjadi Rp2,61 miliar pada akhir 2022.
Musim ini, Ronaldo lumayan berkembang. Dia sudah pecah telur dengan mencetak 1 gol dan assist dari 8 pertandingan di BRI Liga 1 2022/2023.
Arkhan Fikri (Rp,1,74 Miliar)
Posisi ketiga pemain dengan nilai pasar tertinggi sebenarnya ada 5 pemain. Mereka punya nilai yang sama, yakni Rp1,74 miliar. Namun, di antara para pemain tersebut, nama Arkhan Fikri belakangan makin menonjol.
Bersama Arema FC, dia mendapatkan kesempatan bermain yang banyak. Dia tampil dalam 12 pertandingan. Posisinya juga berubah-ubah, dari gelandang serang hingga winger.
Meski posturnya tidak tinggi, dia punya kelebihan dari segi skill dan agresivitas. Untuk pemain berusia 18 tahun, Arkhan diprediksi jadi pemain yang hebat di masa mendatang.
Sebelumnya, nilai pasar Arkhan tidak terdeteksi karena dia bermain untuk Barito Putera Youth dan tim Liga 3, PS Kwarta Deli. Baru tahun ini dia gabung dengan tim profesional. Nilai pasarnya langsung meroket ke angka Rp1,74 miliar.
Kakang Rudianto (Rp1,74 Miliar)
Kakang Rudianto diprediksi jadi bek kanan masa depan Timnas Indonesia. Kuat bertahan dan aktif dalam membantu serangan, Kakang juga punya akurasi crossing yang bagus.
Saat ini dia bermain untuk tim sekelas Persib Bandung. Hanya saja kesempatan bermain yang didapatkannya di klub masih minim. Kakang baru tampil dalam 6 pertandingan. Tiga pertandingan di antaranya jadi pemain inti.
Nilai pasar pemain ini sudah di angka Rp1,30 miliar pada awal gabung Persib Bandung musim 2021. Waktu itu usianya masih 18 tahun. Musim lalu, Kakang hanya tiga kali tampil bersama Persib di BRI Liga 1.
Namun, itu sudah cukup menaikkan nilai pasarnya menjadi Rp1,74 miliar. Peningkatannya memang tidak signifikan. Sebab, dia jarang dapat kesempatan main di klub.
Namun, jika dapat kesempatan main reguler di Persib, nilai pasarnya diprediksi akan meroket. Hanya saja, dia harus bersaing dengan seniornya, Henhen Herdiana.
Alfriyanto Nico (Rp1,74 Miliar)
Pemain sayap asal Persija Jakarta ini namanya mulai muncul tahun ini. Kebetulan Persija banyak memberi kesempatan kepada pemain muda.
Meski usianya masih 19 tahun, Nico sudah tampil dalam 13 pertandingan Persija. Dia mencetak 1 gol dan assist. Bersama Timnas Indonesia U-20, performanya juga berkembang. Dia mulai sering dapat kesempatan main sejak menit awal.
Nico dikontrak Persija Jakarta sejak 2021. Waktu itu usianya baru 17 tahun dan punya nilai pasar Rp434 juta.
Akhir 2021, nilainya naik berlipat-lipat menjadi Rp2,17 miliar karena dia tampil dalam 18 pertandingan Liga 1 dan mencetak 3 gol. Waktu itu dia diramal jadi winger masa depan Indonesia.
Namun, justru nilai pasarnya tahun ini menurun jadi Rp1,74 miliar karena dia tak selalu jadi pilihan utama. Sebab, Persija memberi kesempatan yang merata untuk para pemain di sisi sayap, seperti Riko Simanjuntak, Dony Tri Pamungkas, dan lainnya.
Baca Juga