Sama-sama Punya Sprint Races, Pembalap Ini Beberkan Rider MotoGP Bakal Lebih Tersiksa Ketimbang Superbike

oleh Hendry Wibowo diperbarui 28 Jan 2023, 22:30 WIB
Remy Gardner usai mentas di ajang MotoGP 2022, ia beralih ke ajang Superbike untuk musim 2023. (Glenn NICHOLLS / AFP)

Bola.com, Jakarta - Setelah mengikuti ajang MotoGP 2022, Remy Gardner beralih ke event Superbike pada musim 2023.

Untuk diketahui, Sprint Races bukan sesi baru di ajang Superbike, sebaliknya untuk MotoGP yang menerapkannya kali pertama pada tahun ini.

Advertisement

Namun meskipun sama-sama punya Sprint Races, menurut Remy Gardner, situasi di ajang MotoGP dengan Superbike tidak bisa disamakan.

Alasan pertama Superbike hanya punya 12 seri. Artinya dengan Sprint Races, maka pembalap akan menghadapi 24 balapan.

Sementara MotoGP 2023 punya 21 seri yang artinya plus Sprint Races, para pembalap harus mengikuti 42 balapan sepanjang musim ini.

2 dari 4 halaman

Pembalap MotoGP Lebih Tersiksa

Dengan situasi di atas, Remy Gardner menyebut pembalap MotoGP bakal lebih tersiksa ketimbang Superbike dengan keberadaan Sprint Races pada musim 2023. 

"Balapan 21 kali di ajang MotoGP sudah sangat berat dengan hanya satu balapan, apalagi ditambah Sprint Races. Sementara Superbike hanya ada 12 seri," ujar Remy Gardner. 

"Itulah perbedaannya, Anda punya 2-3 pekan untuk bersiap dan kembali dalam kondisi fresh di ajang Superbike." 

"Namun di MotoGP, setelah Anda sampai ke rumah pada hari Senin dan hanya satu hari berlatih, Anda sudah bersiap untuk seri berikutnya," lanjutnya. 

 

 

3 dari 4 halaman

Faktor Motor MotoGP

Remy Gardner saat mentas di ajang MotoGP 2022. (Istimewa)

Faktor kedua menurut Remy Gardner adalah pada dasarnya motor MotoGP memang lebih menuntut fisik ketimbang Superbike. 

"Mengendarai motor MotoGP sangat sulit. Usaha yang Anda lakukan saat mengerem dan akselerasi sangat luar biasa," ujar Remy. 

"Semuanya sangat ekstrem dan melelahkan. Saya begitu lelah setiap kali akhir pekan balapan," lanjut juara dunia Moto2 2021 itu. 

 

 

4 dari 4 halaman

GYTR GRT Yamaha WorldSBK Team

Pada ajang Superbike 2023, Remy akan memperkuat GYTR GRT Yamaha WorldSBK Team bersama pembalap asal Swiss, Dominique Aegerter. 

Remy sudah mencoba motor Yamaha YZF-R1. Oleh karena itulah, ia sudah memberikan kesimpulan bahwa motor MotoGP lebih menuntut fisik ketimbang Superbike. 

"Saya juga berasumsi bahwa motor Superbike tidak akan menuntut secara fisik. Mungkin saya salah tentang itu, tapi motor Superbike mereka memiliki rem baja dan tenaga yang lebih kecil," ujar Remy.