Bola.com, Solo - Manajemen Persis Solo akhirnya angkat bicara menanggapi video yang viral di media sosial seusai aksi penyerangan bus yang dilakukan sekelompok oknum suporter Persita Tangerang.
Dalam video yang beredar luas di media sosial tersebut, terlihat para pemain, ofisial, hingga jajaran pelatih Persis Solo mengejar oknum suporter yang melempari batu hingga menyebabkan kaca bus pecah.
Beberapa pemain tampak berlarian mengejar perusuh tersebut. Penyerang Persis, Ferdinan Sinaga, menjadi sosok pertama yang berlari untuk memburu oknum perusuh tersebut.
Sejumlah pemain lainnya pun juga ikut menangkap pelaku. Bahkan, mereka juga melayangkan bogem mentah sebelum akhirnya dilerai oleh asisten pelatih Persis, Eko Purdjianto.
Upaya Membela Diri
Manajer Persis Solo, Erwin Widianto, pun angkat bicara menanggapi kejadian tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan upaya Laskar Sambernyawa untuk membela diri.
Pasalnya, bus mereka menjadi sasaran lemparan batu dari oknum suporter. Oleh karena itu, mereka turun dari bus untuk memburu para pelaku pelemparan tersebut.
“Terkait video yang tersebar, dari pihak pemain maupun ofisial Persis adalah upaya membela diri karena bus kami terus dilempari dan semua keluar dari bus untuk mencari pelaku,” tulis Erwin melalui akun Twitternya, Minggu (29/1/2023).
“Setelah itu, kami bawa pelaku masuk ke bus kami untuk kami serahkan kepada pihak yang berwajib,” lanjutnya.
Sudah Ditangani Pihak Berwajib
Erwin menjelaskan, setelah pelaku pelemparan tersebut dibawa masuk ke dalam bus, pihaknya langsung menyerahkannya kepada kepolisian.
Manajemen Persis Solo berharap, para pelaku penyerangan segera diproses hukum agar kejadian serupa tak terjadi lagi di dunia sepak bola Indonesia.
“Kasus sudah ditangani oleh pihak yang berwajib dan harapan kami pelaku dapat diproses secara hukum agar tidak ada lagi kasus serupa menimpa klub mana pun di Indonesia,” katanya.
Pelaku Ditangkap
Sejauh ini, pihak kepolisian sudah menangkap tujuh orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan terhadap bus Persis Solo.
Bahkan, Persita Tangerang turut merilis foto berisi wajah lima pelaku tersebut di media sosialnya. Namun, bagian wajahnya ditutupi garis hitam.
Mereka juga memastikan akan terus mengawal proses hukum terhadap para pelaku yang sudah mencoreng nama tim berjulukan Pendekar Cisadane tersebut.
Manajemen Persita juga melarang para pelaku untuk masuk dan beraktivitas di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, seumur hidup.
"Manajemen, panpel, dan kepolisian terus mengawal kejadian pelemparan bus Persis setelah pertandingan," tulis Persita pada Minggu (29/1/2023).
"Bentuk tegas tanpa ampun akan terus dilakukan terhadap oknum yang melakukan kekerasan, anarkistis, serta perilaku yang tidak baik yang dapat merugikan kedua klub," jelas Persita Tangerang.