Bola.com, Malang - Rencana direksi Arema FC untuk membubarkan tim dapat respon dari Aremania. Yakni saat pertemuan Aremania dengan manajemen di kantor manajemen, Jalan Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Selasa (31/01/2023).
Ratusan Aremania hadir dan melakukan dialog. Mereka tidak ingin Arema FC dibubarkan. Ahmad Alfarizi dkk diharapkan tetap aktif berkompetisi.
"Kami harap jangan sampai Arema FC dibubarkan. Karena ini tim kebanggaan kami. Saya yang ada di luar kota, merasakannya betul,” kata Amin Fals, Aremania Sukorejo, Pasuruan.
Sama halnya dengan Aremania lainnya, mereka berharap Singo Edan tetap eksis. Ini berbanding terbalik dengan suara netizen di media sosial.
Di mana banyak yang meminta Arema untuk mundur dari kompetisi demi menghormati 135 korban jiwa yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
Dukungan Aremania
Namun sebaliknya Aremania melakukan aksi nyata dengan memberi dukungan agar Arema tidak membubarkan tim.
"Kami yakin Aremania yang datang adalah orang-orang yang bersimpati. Pembahasan kami tidak melebar. Mengenai rumor Arema yang akan bubar," kata Udin, Aremania yang jadi moderator pertemuan.
"Jadi, Aremania sampaikan isi hatinya langsung dalam kesempatan ini kepada manajemen. Untuk mengenai persoalan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan, sudah ada yang menangani, termasuk kami semua Aremania,” lanjutnya.
Komentar Manajer Arema
Manajer Arema, Wiebie Dwi Andriyas merasa dapat dukungan dalam pertemuan ini. Dia juga sejalan dengan Aremania yang ingin Arema FC tetap eksis berkompetisi.
"Kami sejak kemarin mendorong direksi supaya Arema tetap eksis. Manajemen, dan pemain ingin tetap berjuang melanjutkan perjuangan. Tapi saat ini, kami sama seperti Aremania, masih menungu kepastian dari direksi,” kata Wiebie.
Meski menunggu jawaban direksi, namun manajemen Arema merasa ada aura positif saat ini. Mereka merasa tidak sendirian lagi. Karena sebelumnya, Arema seakan jadi tim yang dimusuhi oleh suporter se-Indonesia.
Mulai sulit mencari kandang baru untuk lanjutan kompetisi. Sampai yang kantor dan official store dirusak oleh suporter di Malang.
"Sekarang dengan pertemuan ini, kami di tim Arema lebih bersemangat untuk berjuang bersama lagi,” sambungnya.
Situasi Berubah
Perlu diketahui, direksi Arema mulai membahas pembubaran tim setelah kejadian perusakan kantor dan official store oleh kelompok suporter di Malang pada Minggu (29/1/2023).
Mereka merasa kehadiran Arema FC sudah membuat situasi di Malang dan sepakbola Indonesia menjadi tidak kondusif.
Selain itu, upaya direksi dan manajemen untuk menangani korban Tragedi Kanjuruhan dirasa tak dihargai lagi. Namun dukungan dari Aremania kali ini bisa membuat direksi Arema tidak lagi melanjutkan pembahasan tentang pembubaran tim.