Bola.com, Yogyakarta - PSSI telah merampungkan proses naturalisasi sejumlah pemain keturunan untuk Timnas Indonesia. Teranyar yakni pemain keturunan asal Belanda, Shayne Pattynama.
Shayne resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah mengambil sumpah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jakarta, Cawang pada 17 Januari 2023.
Pemain berusia 24 tahun itu menjadi pemain naturalisasi ke-38 sepanjang sejarah sepak bola Indonesia. Adapun dua nama terakhir pemain keturunan yang dinaturalisasi yaitu Jordi Amat dan Sandy Walsh. Keduanya menjadi WNI pada November 2022.
Awalnya, Shayne Pattynama masuk daftar nama yang diproyeksikan PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia bersama Jordi Amat dan Sandy Walsh. Sayang, saat itu proses naturalisasi Pattynama tak bisa rampung bersama dua rekannya tersebut.
Alhasil, pemain bernama lengkap Shayne Elian Jay Pattynama itu tak bisa membela Tim Merah-Putih di ajang Piala AFF 2022.
Perlu Dukungan
Kehadiran Pattynama di skuad Garuda akan menambah kekuatan di lini pertahanan.
Lantas, akankah sang pemain bisa membawa dampak signifikan bagi Timnas Indonesia? Atau malah sebaliknya? Soal itu, pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto memberikan pendapatnya.
"Kehadirannya mungkin bisa menambah opsi lini belakang tapi saya pikir seorang Shayne Pattynama saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan Timnas Indonesia. Perlu dukungan pemain-pemain yang lain juga," ujar Erwan Hendarwanto kepada Bola.com Rabu (1/2/2023).
Dampak
Erwan Hendarwanto mengatakan, program naturalisasi sebetulnya bisa berdampak positif untuk Timnas Indonesia. Meski tak dipungkiri program tersebut banyak mendapatkan pro dan kontra.
Sebab, selama ini tidak sedikit pihak yang menilai program naturalisasi masih belum bisa memberikan dampak signifikan bagi prestasi tim Garuda.
"Mungkin pelatih melihat akan kebutuhan di posisi itu sehingga menaturalisasi Shayne Pattynama. Dan mungkin dengan kemampuannya selama berkarier di luar negeri nanti bisa membantu Timnas Indonesia ke depannya," lanjutnya.
Program Jangka Pendek
Lebih jauh, Erwan Hendarwanto berujar naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada pemain keturunan merupakan program jangka pendek. Kehadiran para pemain tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
"Program naturalisasi adalah program jangka pendek yang mungkin diperlukan untuk mendongkrak prestasi Timnas dalam waktu dekat," katanya.
"Hal lainnya karena minimnya menit bermain ataupun jam terbang pemain-pemain muda kita dalam kompetisi. Karena salah satu faktor mentalitas bermain adalah kurangnya menit bermain," sambung Erwan.
Pemacu Semangat
Kehadiran pemain naturalisasi memang memunculkan perdebatan dari berbagai kalangan. Namun, sebaliknya Erwan Hendarwanto menilai kedatangan pemain keturunan justru bisa menjadi pemacu semangat bagi pemain lokal untuk lebih berkembang.
"Mudah-mudahan saja ke depan pemain-pemain lokal kita bisa lebih terpacu lagi, supaya tidak kalah dengan pemain naturalisasi yang akhirnya Timnas akan di isi oleh pemain-pemain lokal yang mempunyai pengalaman internasional yang baik," tuturnya.
"Ya, kita doakan yang terbaik untuk Timnas, dan mudah-mudahan program naturalisasi ini bisa memacu anak bangsa kita sendiri untuk lebih semangat dan bisa bersaing," pungkas eks pelatih Persekat Tegal itu.
Baca Juga
Waktu Bermain di Timnas Indonesia Kian Minim, Shayne Pattynama Tetap Bangga: Setiap Menitnya Adalah Kehormatan Besar!
Foto: Bersua Calvin Verdonk dan Shayne Pattynama, Jadi Suntikan Semangat Pemain Korea-Korea Selecao untuk Menimba Ilmu di Portugal
Kabar Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Mees Hilgers dan Kevin Diks Imbang, Shayne Pattynama Babak Belur