Bola.com, Jakarta - Chelsea dituduh menindas Hakim Ziyech karena sengaja menggagalkan kepindahannya ke PSG pada deadline day Januari 2023 oleh Ruud Gullit. Menurutnya, tidak masuk akal tim sekelas The Blues melakukan kesalahan dokumen.
Hakim Ziyech diisukan kuat bakal pindah dari Stamford Bridge setelah kurangnya waktu bermain di bawah Graham Potter musim ini.
Newcastle United dan Everton sudah menyatakan minat untuk mengontrak pemain sayap tersebut. Namun pada akhirnya, PSG yang sukses merayu Chelsea melalui kesepakatan pinjaman.
Namun, transfer yang diusulkan ke PSG gagal secara dramatis pada deadline day. Diklaim bahwa Chelsea mengirim dokumen yang salah ke PSG sebanyak tiga kali.
Ini Mah Sengaja
Hakim Ziyech, yang tampil heroik untuk Maroko di Piala Dunia 2022, sudah berada di Paris untuk menuntaskan transfer dengan PSG. Dia mengirim pesan ke pemilik Chelsea Todd Boehly dalam upaya untuk menghidupkan kembali transfer tersebut, tetapi tidak berhasil.
Perlakuan Chelsea terhadap pemain berusia 29 tahun itu dikecam oleh salah satu mantan pemain dan manajer mereka, Ruud Gullit, yang mengklaim kesalahan mantan timnya bukanlah kesalahan alias disengaja.
"Ini bukan kesalahan. Tidak mungkin. Jika Anda mendapatkan begitu banyak pemain dan Anda melakukan ini dua, tiga kali, ini sama saja bully. Ziyech harus berjuang untuk tempatnya lagi. Pada akhirnya, itu mengerikan baginya."
Pindah atau Tidak Sama Saja
Masih pada kesempatan yang sama, Gullit merasa Ziyech akan tetap jadi cadangan baik itu di Chelsea maupun PSG. Persaingan ketat jadi penyebabnya.
"Dia seharusnya pergi dari Chelsea sejak lama. Pertanyaannya adalah apakah dia akan bermain di Paris Saint-Germain, dia akan berakhir dalam situasi yang sama."
Graham Potter memulai Ziyech melawan Fulham saat mereka bermain imbang tanpa gol. Tetapi dia bisa kehilangan tempatnya di Chelsea karena Joao Felix bisa dimainkan melawan West Ham United setelah menjalani larangan tiga pertandingan.