Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong, membuat heboh dengan pernyataannya. Pasalnya, dia merasa tersinggung dengan keputusan gelandang Marselino Ferdinan yang meninggalkan Persebaya Surabaya dan berkarier di Belgia.
Pemain yang akrab disapa Marsel itu telah bergabung KMSK Deinze, klub kasta kedua Belgia, dengan mendapat kontrak 1,5 tahun atau sampai musim panas 2024. Hal inilah yang dianggap bakal merepotkan Shin Tae-yong.
Masalahnya, nama Marselino masuk dalam 30 pemain yang dipanggil Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung di Uzbekistan pada 1 Maret 2023. Mereka akan bersaing di Grup A bersama tuan rumah, Irak, dan Suriah.
Timnas Indonesia U-20 memiliki dua agenda turnamen tahun 2023, yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 yang akan jadi tuan rumah. Shin Tae-yong merasa kerepotan karena TC yang digelar bulan Februari 2023 ini berjalan tanpa Marselino Ferdinan.
Pertanyakan TC Jangka Panjang
Publik sebenarnya juga mempertanyakan pemusatan latihan atau TC jangka panjang yang kerap merugikan klub Liga 1. Kini, Shin Tae-yong tentu tidak bisa seenaknya mencaplok pemain yang berkarier di luar negeri.
Suporter Persebaya, Bonek, ikut mempertanyakan sikap Shin Tae-yong yang malah mengganggu karier pemain potensial seperti Marselino Ferdinan.
“Coba minta izin klubnya saja. Kalau memang agenda FIFA, pasti diizinkan. Kalau TC jangka panjang, tentu akan sulit,” kata Husin Ghozali, koordinator Green Nord atau Bonek tribune utara kepada Bola.com, Senin (6/2/2023) malam.
Pikirkan Juga Karier Marsel
Shin Tae-yong tentu kesulitan mendapat izin dari Deinze untuk menggunakan jasa Marselino Ferdinan. Sebab, Piala Asia U-20 maupun Piala Dunia U-20 bukanlah agenda FIFA.
Husin Ghozali juga mempertanyakan opsi pemain potensial lain yang seharusnya bisa dilirik oleh Shin Tae-yong untuk proyeksi Timnas Indonesia U-20. Gelandang berusia 18 tahun itu bukanlah satu-satunya pemain yang tersisa untuk tim arahan Shin Tae-yong.
“Itu tidak masuk akal. TC panjang juga tidak masuk akal. Oke ini masalah nasionalisme, tapi karier pemain muda juga harus dipikirkan, jangan memaksakan agenda TC,” ucap pria yang akrab disapa Cak Cong itu.
“Marselino baru meniti karier profesional dan ini luar biasa sampai dia bisa dilirik klub negeri. Jangan matikan Marselino untuk kepentingan timnas. Apa tidak ada pemain lain? Coba lihat juga potensi pemain lain,” imbuhnya.
STY Seharusnya Tak Perlu Risau
Tak bisa dimungkiri, Marselino Ferdinan memiliki peran vital bagi tim arahan Shin Tae-yong, baik tim senior maupun kelompok usia. Dia merupakan proyeksi utama untuk mengisi starter Timnas Indonesia U-20.
Dengan jangka waktu satu bulan, pemain kelahiran 2004 itu bisa sangat tertinggal secara taktik dari pemain lain. Bila sudah begitu, Shin Tae-yong wajib mencari formula ideal yang tak melibatkan Marsel.
Di sisi lain, pelatih yang akrab disapa STY tersebut itu sejatinya tidak perlu risau dengan kedalaman skuatnya. Dalam daftar 30 nama yang dipanggil, masih ada banyak pemain yang bisa menjadi pengganti.
Kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan STY untuk mematangkan persiapan pemain lain. Waktu satu bulan dari turnamen terdekat, Piala Asia U-20 2023, seharusnya bisa dimaksimalkan ketimbang mengutuk kepergian Marselino.
Seandainya Marselino keduanya kembali ke Timnas Indonesia U-20 tepat waktu, STY juga tak perlu khawatir kebugarannya. Dengan gemblengan keras di Eropa, dia bisa menularkan semangat positif ke rekan-rekannya yang lain.