Berkaca pada Konser Dewa 19, Netizen: Keputusan PSSI Tak Pakai JIS Ternyata Sudah Tepat

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 07 Feb 2023, 13:16 WIB
Kolase Jakarta International Stadium (JIS) pada tanggal 15 Augustus 2021 (kiri) dan 19 April 2022 yang diambil dari Danau Cincin, Papango, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Keputusan PSSI menolak memakai Jakarta International Stadium (JIS) saat menggelar pertandingan internasional dinilai sudah tepat. Netizen atau warganet melontarkan pendapat itu setelah melihat yang terjadi pada konser Dewa 19.  

Konser Dewa 19 dihelat di JIS pada Sabtu (4/2/2023). Konser tersebut disesaki sebanyak 75 penonton. Banyak penonton mengeluh melalui media sosial tentang masalah-masalah yang mereka alami saat konser tersebut. 

Advertisement

Keluhan yang paling banyak mencuat adalah terkait ketidaknyaman fasilitas, terutama mengenai akses keluar dan masuk stadion, serta sarana penunjang lain. Tidak sedikit penonton yang butuh waktu lama untuk keluar dari arena, hingga terpaksa harus berjalan jauh untuk mendapatkan transportasi. 

Sorotan lain yaitu terkait area parkir yang minum, akses transportasi umum yang belum memadai, hingga pintu keluar area stadion yang minim, yaitu cuma dua. 

"Ternyata bener dong ucapan PSSI bawa stadiun JIS belum memenuhi syarat FIFA, aksesnya susah," tulis pemilik akun @akunbermatabak di Twitter. 

"GBK pintu keluarnya banyak, JIS cuman 1 biji , pilihan transportasi massa juga banyak bandingkan sama JIS yang udah terpencil cuma Transjakarta dan metromini yg lewat. Makanya PSSI pun enggak mau gelar pertandingan internasional di situ, tidak sesuai standar," kata pemilik akun Twitter Maman Surahman. 

"Berarti PSSI benar soal JIS, stadion megah tapi sangat berisiko untuk menggelar Liga Indonesia dan internasional," tulis pemilik akun @Robbyxx10. 

"Ternyata PSSI benar akses keluar masuk JIS itu masih kurang untuk stadion dengan kapasitas sebesar JIS," tulis pemilik akun Twitter @byugunners. 

 

2 dari 4 halaman

Catatan JIS

Tribun penonton di Jakarta Internasional Stadium (JIS) sebelum laga International Youth Championship 2021 antara Barcelona U-18 melawan Atletico Madrid U-18 di Jakarta International Stadium, Jakarta, Jumat (15/04/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sebelumnya, PSSI lewat tim Infrastructure Safety and Security PSSI mendapatkan sembilan infrastruktur JIS yang kurang layak untuk menjadi kandang Timnas Indonesia di FIFA Matchday.

Kesembilan infrastruktur itu meliputi area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara, hingga concourse timur belum dapat digunakan.

Selain itu, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kukuh, kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.

Sebagaimana diketahui, masalah yang diungkap Jhon Sitorus itu memang merupakan keluhan yang sempat disampaikan PSSI beberapa waktu lalu. Terlebih, untuk naik ke atas tribun, tidak ada tangga darurat, melainkan hanya mempunyai satu akses, yakni melalui lift.

 

3 dari 4 halaman

Hanya Masalah Waktu

JIS sendiri telah sukses menyelenggarakan pertandingan sekaligus turnamen sepak bola pertamanya yang bertajuk International Youth Championship, dan Barcelona Muda sebagai tim pertama yang meraih gelar juara di sana. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada 9 September 2022, Yunus Nusi memaparkan plafon JIS terlalu rendah sehingga bus tim tidak bisa masuk ke area stadion yang sudah diatur.

PSSI sempat berencana untuk menjadikan JIS sebagai venue untuk uji coba Timnas Indonesia kontra Curacao pada 27 September 2022, namun urung terwujud.

"Ini hanya masalah waktu saja. Cepat atau lambat, JIS akan menjadi stadion untuk Timnas Indonesia, apakah timnas senior, U-23, U-20, maupun U-16," kata Yunus Nusi dinukil dari laman PSSI, Selasa (13/9/2022). 

4 dari 4 halaman

Stadion Megah

Yunus Nusi juga menganggap  JIS adalah stadion kelas dunia, namun masih mempunyai sejumlah kekurangan.

"Kalau soal stadion, kami harus akui. JIS megah layaknya stadion di Eropa. Demikian juga rumput stadion, semua berstandar FIFA. Namun, yang kami sorot adalah sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai 100 persen," tutur Yunus Nusi.

"Jadi, netizen, pelaku sepak bola, atau siapa pun yang senang dengan sepak bola, jangan salah sangka atau menuduh PSSI yang bukan-bukan. Kritikan dari PSSI ini untuk kebaikan bersama," imbuh Yunus Nusi. 

Berita Terkait