Bola.com, Jakarta - Keputusan PSSI menolak memakai Jakarta International Stadium (JIS) saat menggelar pertandingan internasional dinilai sudah tepat. Netizen atau warganet melontarkan pendapat itu setelah melihat yang terjadi pada konser Dewa 19.
Konser Dewa 19 dihelat di JIS pada Sabtu (4/2/2023). Konser tersebut disesaki sebanyak 75 penonton. Banyak penonton mengeluh melalui media sosial tentang masalah-masalah yang mereka alami saat konser tersebut.
Keluhan yang paling banyak mencuat adalah terkait ketidaknyaman fasilitas, terutama mengenai akses keluar dan masuk stadion, serta sarana penunjang lain. Tidak sedikit penonton yang butuh waktu lama untuk keluar dari arena, hingga terpaksa harus berjalan jauh untuk mendapatkan transportasi.
Sorotan lain yaitu terkait area parkir yang minum, akses transportasi umum yang belum memadai, hingga pintu keluar area stadion yang minim, yaitu cuma dua.
"Ternyata bener dong ucapan PSSI bawa stadiun JIS belum memenuhi syarat FIFA, aksesnya susah," tulis pemilik akun @akunbermatabak di Twitter.
"GBK pintu keluarnya banyak, JIS cuman 1 biji , pilihan transportasi massa juga banyak bandingkan sama JIS yang udah terpencil cuma Transjakarta dan metromini yg lewat. Makanya PSSI pun enggak mau gelar pertandingan internasional di situ, tidak sesuai standar," kata pemilik akun Twitter Maman Surahman.
"Berarti PSSI benar soal JIS, stadion megah tapi sangat berisiko untuk menggelar Liga Indonesia dan internasional," tulis pemilik akun @Robbyxx10.
"Ternyata PSSI benar akses keluar masuk JIS itu masih kurang untuk stadion dengan kapasitas sebesar JIS," tulis pemilik akun Twitter @byugunners.
Catatan JIS
Sebelumnya, PSSI lewat tim Infrastructure Safety and Security PSSI mendapatkan sembilan infrastruktur JIS yang kurang layak untuk menjadi kandang Timnas Indonesia di FIFA Matchday.
Kesembilan infrastruktur itu meliputi area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara, hingga concourse timur belum dapat digunakan.
Selain itu, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kukuh, kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
Sebagaimana diketahui, masalah yang diungkap Jhon Sitorus itu memang merupakan keluhan yang sempat disampaikan PSSI beberapa waktu lalu. Terlebih, untuk naik ke atas tribun, tidak ada tangga darurat, melainkan hanya mempunyai satu akses, yakni melalui lift.
Hanya Masalah Waktu
Pada 9 September 2022, Yunus Nusi memaparkan plafon JIS terlalu rendah sehingga bus tim tidak bisa masuk ke area stadion yang sudah diatur.
PSSI sempat berencana untuk menjadikan JIS sebagai venue untuk uji coba Timnas Indonesia kontra Curacao pada 27 September 2022, namun urung terwujud.
"Ini hanya masalah waktu saja. Cepat atau lambat, JIS akan menjadi stadion untuk Timnas Indonesia, apakah timnas senior, U-23, U-20, maupun U-16," kata Yunus Nusi dinukil dari laman PSSI, Selasa (13/9/2022).
Stadion Megah
Yunus Nusi juga menganggap JIS adalah stadion kelas dunia, namun masih mempunyai sejumlah kekurangan.
"Kalau soal stadion, kami harus akui. JIS megah layaknya stadion di Eropa. Demikian juga rumput stadion, semua berstandar FIFA. Namun, yang kami sorot adalah sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai 100 persen," tutur Yunus Nusi.
"Jadi, netizen, pelaku sepak bola, atau siapa pun yang senang dengan sepak bola, jangan salah sangka atau menuduh PSSI yang bukan-bukan. Kritikan dari PSSI ini untuk kebaikan bersama," imbuh Yunus Nusi.
Baca Juga
Double Date, Erick Thohir dan Istri Kunjungi Vakansi Maarten Paes dan Luna Bijl di Bali: Dengarkan Cerita Melihat Berbagai Budaya Indonesia
Brisbane Roar Tak Lepas Rafael Struick ke Timnas Indonesia untuk Penyisihan Grup Piala AFF 2024, Baru Bisa jika Masuk Semifinal
Erick Thohir Konfirmasi Maarten Paes Tidak Main di Piala AFF 2024, Pasang Target Juara