Bola.com, Jakarta - Liverpool tak jua membaik, justru semakin mengkhawatirkan. Kesialan demi kesialan masih saja menimpa The Reds. Pada laga terakhir beberapa waktu lalu, Liverpool kalah tiga gol tanpa balas saat bertandang ke markas Wolverhampton Wanderers.
Kekalahan ini membuat Si Merah kian terkapar di posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris 2022/2023 dengan torehan 29 poin. Sebelumnya, mereka juga hanya mampu bermain imbang 0-0 saat menjamu Chelsea di Anfield.
Tak hanya di Premier League, Liverpool juga memble di ajang Piala FA. Mo Salah dkk hanya bisa bertahan hingga babak keempat, setelah dipermalukan Brighton & Hove Albion, pada 29 Januari 2023.
Tak Tenang
Rentetan hasil minor dalam beberapa laga terakhir membuat posisi Jurgen Klopp sebagai pelatih mulai terancam. Seruan 'Klopp Out' mulai dipercikkan fans di media sosial.
Manajemen menyatakan dukungannya terhadap juru taktik asal Jerman itu. Namun, tidur malam Klopp tentunya tak lagi pulas sama seperti hari-hari sebelumnya. Apalagi Liga Inggris tergolong angker dan tak pandang bulu, bukan tak mungkin nasib tragis bakal menimpa Klopp.
Apa yang salah dengan Liverpool kini? Inilah yang jadi persoalan. Pasti ada penyebabnya. Artinya, keterpurukan Si Merah tak datang begitu saja tanpa sebab. So, kini saatnya koalisi perubahan bisa masuk, lalu mengubah wajah Liverpool.
Yuk, simak beberapa faktor yang membuat Liverpool terjerembab terlalu dalam :
Cedera
Sejumlah pemain andalan Liverpool masih berkutat dengan cederanya masing-masing. Mereka adalah Ibrahima Konate, Virgil Van Dijk, Diogo Jota, Jordan Henderson, Luis Diaz, dan Thiago.
Sialnya, pemain pelapis mereka ternyata tidak cukup baik. Joel Matip dan Joe Gomez, yang mengisi zona pertahanan Liverpool, mendadak melempem. Mereka terlihat tak nyaman dan tampil buruk.
Kondisi ini menunjukkan Jurgen Klopp tidak memiliki kedalaman skuad untuk bersaing dengan tim lain. Sayang, Klopp tak memanfaatkan momentum bursa transfer Januari 2023.
Pemain Kunci Melempem
Liverpool selalu mengandalkan pemain kunci. Tapi musim ini, pilar bintang macam Mohammed Salah, Trent Alexander-Arnold, Virgil Van Dijk, Andy Robertson, dan Fabinho semuanya berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya.
Mereka tak lagi bermain sesuai standar pelatih, dan itu membuat permainan Liverpool mudah terbaca. Imbasnya, segala aliran bola Si Merah bisa dengan mudah mengenai tembok karang lawan.
Faktor Kelelahan
Bermain di posisi paling atas tidaklah mudah. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja pemain. Hal ini tampaknya menjadi kasus untuk Liverpool musim ini.
Kelelahan dari musim sebelumnya tampaknya juga menjadi andil jebloknya performa mereka musim ini. Ketegangan fisik dan mental jelas telah merugikan para pemain dan memengaruhi penampilan mereka.
Masalah Lini Tengah
Lini tengah adalah alasan utama mengapa tim ini mendominasi Eropa selama bertahun-tahun. Pada musim lalu, mereka memiliki trio lini tengah yang solid yakni kapten Jordan Henderson, Thiago dan Fabinho.
Tapi musim ini, Fabinho tampil drastis. Sementara itu, Thiago dan Henderson mengalami cedera. Henderson juga semakin tua, 32 tahun. Efeknya sudah terlihat, aliran bola Liverpool tak teratur serta cenderung sporadis.
Kehilangan Sadio Mane
Sadio Mane adalah pemain fenomenal untuk Liverpool. Ketika dia meninggalkan Anfield dan pergi ke Bayern Munchen pada musim panas, banyak yang kecewa.
Penggantinya, Darwin Nunez, bukanlah tipe pemain yang sama dan tertinggal jauh dalam hal kualitas. Liverpool memiliki gol 28 persen lebih sedikit per pertandingan musim ini dan statistik ini menyoroti betapa pentingnya Mane bagi mereka.
Pemain Baru Mengecewakan
Liverpool melakukan beberapa pembelian yang terbukti gagal maksimal. Kedatangan Darwin Nunez dari Benfica dengan banderol 80 juta pounds, tak menjadi solusi. Kepergian Sadio Mane sangat terasa, dan Nunez belum bisa mengisi lubang tersebut.
Striker asal Uruguay tersebut belum juga bisa memuaskan fans hingga kini. Nunez adalah pemain yang sangat bertalenta, tetapi dia kesulitan menyesuaikan diri.
Rekrutan Liverpool lainnya, Fabio Carvalho dan Cody Gakpo, juga belum memberikan kesan mendalam. Padahal, Liverpool harus berjibaku, setidaknya jika melihat sikap mereka menelikung MU guna mendapatkan Gakpo.
Persoalan Transisi
Liverpool memiliki pemain yang sudah mencapai puncaknya. Pada sisi lain, mereka juga punya pemain yang memiliki cukup waktu mencapai puncaknya. Walhasil, ketidakseimbangan dalam skuad membuat mereka dipusingkan dengan masalah transisi.
Ironisnya, ini terjadi di setiap sisi dan butuh waktu untuk memperbaiki masalah. Lantas, bagaimana solusinya? Sat u di antaranya adalah merekrut dan menjual pemain di setiap jendela transfer.
Investasi pada skuad merupakan suatu keharusan bagi tim di jendela transfer musim panas mendatang. Terlepas dari semua perjuangan Liverpool musim ini, seharusnya tidak ada keraguan tentang masa depan Jurgen Klopp sebagai pelatih. Artinya, Klopp masih layak untuk dipertahankan.
Sumber: Sportskeeda