Bola.com, Jakarta - Jika melihat klasemen BRI Liga 1 2022/2023, pertemuan PSM Makassar dan Barito Putera di Stadion Parepare, Sulses, Kamis (09/02/2023) ibarat bumi dan langit.
PSM sedang bersaing di bursa juara. Sementara Barito Putera berjuang lepas dari zona degradasi. Meski beda posisi, dua tim tetap punya semangat yang tinggi.
Apalagi di laga sebelumnya, PSM maupun Barito Putera sama-sama meraih kemenangan tandang. PSM menekuk Arema FC 1-0. Sementara Barito Putera mempermalukan Bali United 2-1.
Sebenarnya, jika melihat materi pemain, kedua tim punya kekuatan yang sama. Bedanya, Barito Putera secara mental sempat drop karena ada di zona degradasi.
Bola.com coba membandingkan kekuatan kedua tim di setiap lini. Secara statistik memang PSM lebih unggul. Lini depannya subur, sedangkan pertahanannya jadi yang terbaik sementara di BRI Liga 1.
Karena mereka mencetak 39 gol dan baru kemasukan 17 gol. Tapi dari segi pengalaman dan individu pemain, Barito Putera tak bisa dianggap sebelah mata. Berikut duel antar lini kedua tim.
Kiper
PSM makin yakin dengan penampilan Reza Arya Pratama. Kiper 22 tahun itu selalu jadi pilihan utama di bawah mistar tim Juku Eja.
Meski baru musim ini tampil sebagai kiper utama, dia sudah mencatatkan sembilan cleansheet. Tergolong tinggi untuk kiper debutan.
Kelebihannya, dia punya refleks yang bagus. Disamping itu, PSM juga punya pelatih kiper sarat pengalaman yaitu Alan Haviluddin yang sudah memoles banyak kiper handal. Karena itu, Reza yang secara jam terbang masih minim kini menjelma jadi salah satu kiper terbaik BRI Liga 1.
Sedangkan Barito Putera, kini mengandalkan kiper kawakan Joko Ribowo. Kiper 33 tahun itu sudah tampil dalam 10 pertandingan. Statistiknya, dia kebobolan 17 gol dan membuat 3 cleansheet.
Catatannya masih di bawah Reza Arya. Namun dari pengalaman, Joko lebih matang. Tinggal bagaimana dia mencari performa terbaiknya. Karena saat membela PSIS Semarang musim lalu, dia lebih sering jadi cadangan.
Belakang
PSM Makassar punya pertahanan yang kokoh. Tapi di laga ini, mereka kehilangan satu pemain kuncinya yaitu Safrudin Tahar. Dia absen karena kartu merah yang didapatkan saat menghadapi Arema di laga sebelumnya.
Tapi Juku Eja masih punya figur pemimpin di lini belakang. Yakni Yuran Fernandes. Selain itu, ada Yance Sayuri dan Agung Mannan.
Musim ini, PSM lebih sering memakai skema tiga pemain belakang. Namun saat kehilangan bola, ada lima pemain belakang. Karena dua winger turun membantu pertahanan. Skema ini membuat PSM baru kemasukan 17 gol. Itu membuatnya jadi tim yang paling minim kebobolan.
Sedangkan Barito Putera, pertahanan mereka tidak terlalu solid. Karena gawangnya sudah kebobolan 35 gol. Sebenarnya, mereka punya bek jangkung, Renan Alves.
Ditambah lagi pemain seperti Bagas Kaffa, Nazar Nurzaidin dan bek kiri senior Aditya Putra Dewa. Ada kemungkinan celah di lini belakang karena mereka masih sering kehilangan konsentrasi.
Tapi, khusus Renan Alves, kali ini dia lebih diandalkan. Lantaran saat lawan Bali United, dia tak sekedar mengawal pertahanan. Tapi juga mencetak gol. Karena posturnya mendukung untuk maju ke depan gawang lawan ketika situasi bola mati.
Tengah
Sektor ini akan terjadi pertempuran sengit. Dua tim sama-sama punya gelandang petarung. PSM punya Akbar Tanjung dan M. Arfan yang sering jadi pilihan utama. Sedangkan di Barito Putera ada Bayu Pradana dan Mike Ott.
Bedanya, lini tengah PSM lebih menakutkan dengan kehadiran gelandang serang Wiljan Pluim. Pemain asal Belanda itu masih jadi salah satu playmaker terbaik di Liga 1.
Meski tidak cepat, sangat sulit lawan mengambil bola dari kaki Pluim. Kontribusinya pemain 34 tahun ini masih sangat besar untuk PSM.
Pluim mencetak 4 gol dan 6 assist. Statistik ini menandakan betapa pentingnya peran kapten Juku Eja tersebut.
Depan
PSM lebih unggul di lini depan. Mereka punya dua penyerang subur yang bisa dimainkan bergantian atau jadi tandem. Yakni Everton Nascimento dan Ramadhan Sananta. Mereka punya skill dan kuat saat membawa bola.
Everton sudah mencetak 7 gol. Sedangkan Sananta 6 gol. Selain dua nama tersebut, masih ada Kenzo Nambu yang sering beroperasi sebagai penyerang sayap. Pemain asal Jepang ini juga mencetak 7 gol.
Artinya, ketajaman pemain depan PSM merata. Jika salah satu pemain dimatikan pergerakannya, ada pemain lain yang jadi ancaman pertahanan lawan.
Sedangkan lini depan Barito Putera, saat ini mengandalkan Gustavo Tocantins. Mantan pemain Persikabo 1973 tersebut sudah tiga kali tampil dengan Barito Putera.
Namun pemain asal Brasil ini belum mencetak gol. Karena dia masih adaptasi dengan rekan-rekan barunya. Justru bek Renan Alves yang kini jadi pemain tersubur Barito Putera dengan 5 gol.
Ini jadi pekerjaan sulit untuk Barito Putera. Karena mereka menghadapi tim yang punya pertahanan terbaik di Liga 1.