5 Legenda Sepak Bola dan Koleksi Ritual Aneh : Melihat Zodiak sampai Takhayul Permen Karet

oleh Choki Sihotang diperbarui 08 Feb 2023, 20:56 WIB
Daniella Semaan adalah pacar Cesc Fabregas. (IG)

Bola.com, Jakarta - Ragam drama bisa terjadi sebelum dan selama pertandingan. Kali ini bukan terkait pertempuran, melainkan ritual-ritual menarik dari masing-masing pesepak bola, terutama yang berstatus bintang papan atas.

Tak sekadar pemain, sosok pelatih juga punya cerita tersendiri. Banyak kisah tersebar di dunia maya tentang pelatih yang punya kebiasaan tertentu.

Advertisement

Terlepas dari hal di atas, sepak bola tak melulu soal taktik, tapi juga klenik. Terkadang sulit diterima akal sehat, tapi itulah yang menyeruak ke permukaan.

Tanpa panjang lebar lagi, yuk kita lahap lima orang top yang pernah mewarnai sepak bola dunia yang juga punya ritual khusus sebelum dan sesudah bertanding.

 

2 dari 6 halaman

Raymond Domenech

Kegembiraan pelatih Prancis, Raymond Domenech (kiri) dan Thierry Henry seusai laga melawan Republik Irlandia di play-off PD 2010 yang digelar di Stade de France in Saint-Denis, 18 November 2009. AFP PHOTO/BERTRAND GUAY

Tak ada pelatih yang seklenik Domenech, khususnya di Prancis. Pada ajang Piala Dunia 2010 misalnya, Domenech jadi pergunjingan sejagat.

Dia lebih memilih pemain berdasarkan zodiak serta tahun kelahiran. Domenech memiliki masalah khusus dengan pemain berzodiak Scorpio di regunya.

Menurutnya, pemain berbintang Scorpio tak bisa diandalkan, merepotkan, serta suka caper alias cari perhatian. Selain Scorpio, pemain yang berzodiak Leo juga tak bakal masuk daftar di lini belakang Les Bleus.

Kebijakan-kebijakan nyeleneh tersebut kontan menimbulkan konflik di internal Timnas Prancis di bawah rezim Domenech, dari 2004 hingga 2010.

 

3 dari 6 halaman

Cesc Fabregas

Cesc Fabregas. Gelandang Barcelona anggota Akademi La Masia ini memperkuat tim remaja Barcelona mulai 1997-2003. Di musim 2003/2004 ia hijrah ke Arsenal selama 8 musim. Minim raihan trofi, ia balik ke Barcelona pada 2011/2012 dan bertahan selama 3 musim. (AFP/Miguel Riopa)

Istriku penyemangatku. Itulah moto Fabregas selama masih aktif di balbalan. Sebelum bertanding, maestro lini tengah ini lebih dulu mencium cincin yang diberikan istrinya empat kali sebelum melepaskan benda "keramat" itu.

Ia sempat menampik apa yang dia lakukan itu adalah takhayul. Namun, Fabregas mengaku merasa beruntung setiap kali dia mencium cincin pemberian istrinya.

 

4 dari 6 halaman

Phil Jones

Phil Jones. Bek tengah asal Inggris yang kini menjalani musim ke-12 bersama Manchester United sejak didatangkan dari Blackburn Rovers pada awal musim 2011/2012 ini total tampil 3 kali dari total 15 laga MU di Liga Europa 2016/2017. Pemain yang sejak 4 musim belakangan sering dilanda cedera dan akhirnya terlempar dari pilihan utama ini sama sekali belum bermain di Liga Inggris musim 2022/2023. Kemungkinan besar ia akan mengakhiri kiprahnya di Old Trafford saat kontraknya habis pada akhir musim 2022/2023 ini. (AFP/Paul Ellis)

Di Manchester United, nama Jones mulai tak terdengar. Cedera berkepanjangan membuat bek berusia 30 tahun itu tiarap dalam waktu yang sangat lama.

Datang dari Blackburn Rovers pada 2011, Jones sempat jadi andalan. Di masa jayanya, Jones juga percaya takhayul. Dia mengaku punya ritual sebelum duel. Mau tahu?

Jones akan memutuskan kaus kaki mana yang dia kenakan terlebih dahulu, tergantung apakah MU bermain di kandang atau tandang. Kalau di Old Trafford, dia akan mengenakan kaus kaki kirinya terlebih dahulu.

Sebaliknya, bila bertamu ke kandang lawan, dia akan mengenakan kaus kaki kanannya terlebih dahulu. Wah, baru tahu nih.

 

5 dari 6 halaman

Johan Cruyff

Cruyff punya cara langka membangkitkan semangat bermainnya. Saat masih di Ajax, seniman sepak bola modern pengusung Total Football ini selalu menampar perut kipernya, Gert Bals, sebelum kick-off.

Legenda yang berpulang pada 2016 itu berjalan menuju setengah lawan dan meludahkan permen karetnya ke sisi lapangan mereka. Hasilnya, Ajax menang.

Namun, saat final Piala Eropa 1969, setelah menampar perit Bals, Cruyff lupa meludahkan permen karetnya ke lapangan lawan. Mau tahu apa akibatnya? Ajax babak belur, kalah 1-4.

 

6 dari 6 halaman

Pele

Pele boleh pergi untuk selamnya, tapi tidak demikian dengan kisah-kisah hebatnya di sepak bola. Termasuk hal-hal yang bagi orang kebanyakan tak masuk akal.

Dalam suatu sesi kehidupannya yang panjang, legenda yang berpulang di usia 82 tahun itu pernah mengalami penurunan performa di Santos selama pertengahan 1960-an. Semua bingung, termasuk Pele sendiri.

Selidik punya selidik, ternyata Pele pernah merasa membuat kesalahan karena memberi jersey kesayangannya kepada seorang penggemar. Merasa gelisah, Pele lalu menyewa seorang detektif untuk melacak jersey bertuahnya tersebut.

Sepekan kemudian, sang detektif nongol dengan jersey di tangan. Pele senang bukan kepalang. Pemenang tiga kali Piala Dunia bersama Brasil itu kembali tampil joss seperti biasanya.

Belakangan diketahui, si detektif ternyata gagal menemukan jersey yang hilang itu. Jadi, jersey yang dia berikan kepada Pele adalah jersey pengganti.

Sumber: Khelnow

Berita Terkait