Bola.com, Jakarta - Qatar Sports Investments (QSI) dikabarkan sedang mempertimbangkan pembelian saham minoritas di Manchester United atau klub Liga Inggris lainnya.
Baru rumor, itu sudah membuat saham Manchester United melonjak pada Rabu (8/2/2023). Menurut Market Insider, saham MU melonjak sebanyak 18% menjadi sekitar $24 per saham.
Lonjakan tersebut membuat saham ini menjadi keuntungan satu hari terbesar sejak November, ketika berita bahwa tim akan dijual pertama kali tersiar.
Sebelumnya, saham Manchester United melonjak 74% dalam waktu kurang dari dua minggu pada November 2022, ketika laporan pertama kali muncul bahwa keluarga Glazer sedang mempertimbangkan penjualan penuh atau sebagian.
Vs Sir Jim Ratcliffe
The Glazers memiliki tenggat waktu pertengahan Februari untuk mengajukan penawaran dan menetapkan harga yang diminta sebesar £6 miliar.
Setelah membeli Manchester United pada tahun 2005 melalui kesepakatan £790 juta, Glazers mendapatkan reputasi yang tidak baik di kalangan penggemar.
Di bawah kepemilikan mereka, klub tidak memenangkan gelar Premier League dalam satu dekade dan bahkan menuai kritik dari Cristiano Ronaldo.
Tawaran dari Qatar bukan satu-satunya. Miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe juga tertarik.
Tak Bisa Beli Penuh
QSI bekerja sama dengan konsorsium investor internasional yang ingin membeli saham signifikan di klub Inggris dan MU disebut masuk daftar prioritas.
Organisasi ini adalah anak perusahaan dari Otoritas Investasi Qatar (QIA), dana kekayaan kedaulatan negara, yang memiliki aset senilai sekitar 450 miliar dolar AS (lebih dari £372 miliar).
Sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan, pengambilalihan penuh Manchester United oleh siapa pun yang terkait dengan Qatar tidak mungkin dilakukan.
QSI sudah memiliki PSG, itu berarti pembelian penuh United tidak akan diizinkan berdasarkan peraturan UEFA.
Bisnis Menggiurkan
Qatar sangat menyadari kebutuhan untuk mendiversifikasi ekonomi negara mengingat cadangan gas alamnya yang terbatas, sehingga investasi di seluruh sektor olahraga menjadi fokus utama.
"Sepak bola, klub, dan olahraga menjadi sangat dikomersialkan, terutama sekarang penggemar melihat ini sebagai pengalaman, jadi mereka ingin pergi dan pengalaman dan menghibur diri mereka sendiri," kata Kepala eksekutif QIA, Mansoor Al Mahmoud, mengatakan kepada Bloomberg.
“Pada saat yang sama digitalisasi menjadi sangat penting untuk ini, sehingga model bisnis lembaga-lembaga ini menjadi sangat komersial dan sangat ramah investasi."
Sumber: Market Insider, Bloomberg