Manajer Persebaya Sindir Shin Tae-yong, Tegaskan Status Marselino Ferdinan Milik Klub

oleh Aditya Wany diperbarui 10 Feb 2023, 17:15 WIB
Akhirnya Marselino bisa menyantap porsi latihan yang diberikan Shin Tae-yong bersama rekan-rekannya. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Bola.com, Surabaya - Sikap pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong, masih menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, dia terus mengungkap kekecewaannya melihat gelandang Marselino Ferdinan belum bergabung TC atau pemusatan latihan.

Shin Tae-yong merasa tersinggung dengan keputusan gelandang Marselino Ferdinan yang meninggalkan Persebaya Surabaya dan berkarier di Belgia.

Advertisement

Pemain yang akrab disapa Marsel itu telah bergabung KMSK Deinze, klub kasta kedua Belgia, dengan mendapat kontrak 1,5 tahun atau sampai musim panas 2024. Hal inilah yang dianggap bakal merepotkan Shin Tae-yong.

Masalahnya, nama Marselino masuk dalam 30 pemain yang dipanggil Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung di Uzbekistan pada 1 Maret 2023. Mereka akan bersaing di Grup A bersama tuan rumah, Irak, dan Suriah.

Timnas Indonesia U-20 memiliki dua agenda turnamen tahun 2023, yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 yang akan jadi tuan rumah. Shin Tae-yong merasa kerepotan karena TC yang digelar bulan Februari 2023 ini berjalan tanpa Marsel.

2 dari 5 halaman

Karier Pemain

Pemain Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan (kanan) memiliki peran penting saat menghadapi Barito Putera. Bagaimana tidak, sejumlah peluang yang dimiliki Bajul Ijo lahir dari kaki pemain berusia 17 tahun tersebut. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Publik sebenarnya juga mempertanyakan pemusatan latihan atau TC jangka panjang yang kerap merugikan klub Liga 1. Kini, Shin Tae-yong tentu tidak bisa seenaknya mencaplok pemain yang berkarier di luar negeri.

Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, ikut angkat bicara mengenai sikap pelatih yang akrab disapa STY itu. Menurutnya, STY kini perlu memahami status Marselino yang menjadi pemain profesional di sebuah klub.

“Marsel itu adalah milik Persebaya, bukan punya STY, bukan punya timnas, atau punya PSSI. Dia itu miliknya Persebaya. Jadi ketika dia mau ke luar negeri, hubungannya klub dengan klub,” ungkap Yahya.

“Tidak ada hubungannya dengan STY atau siapapun. Kalau Marsel tidak mendapatkan izin dari Persebaya, dia tidak akan bisa berangkat ke Belgia. Tapi, kalau sudah dapat izin dari Persebaya, ya sudah selesai. Ini yang kita sering terjebak di sini,” imbuhnya.

3 dari 5 halaman

Masalah Izin

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan mengontrol bola saat latihan resmi menjelang laga Grupa A Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia melawan Timnas Thailand yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bungkarno (SUGBK), Jakarta, Rabu (28/12/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Shin Tae-yong sudah pasti kesulitan mendapat izin dari Deinze untuk menggunakan jasa Marselino Ferdinan. Sebab, Piala Asia U-20 maupun Piala Dunia U-20 bukanlah agenda FIFA.

Yahya menegaskan bahwa kemampuan Marsel selama ini muncul berkat permainanya di kompetisi internal Persebaya hingga menembus Liga 1 di usia muda. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa para pemain muda perlu diberi menit bermain di kompetisi.

“Sebelum ada STY, Marsel itu sudah bersinar di Persebaya, itu yang harus tahu. Dia sudah bermain di EPA (Elite Pro Academy) sejak umur 14 tahun dan lain sebagainya,” ucap pria berusia 39 tahun itu.

“Semua pembinaan di Persebaya. Semuanya melalui sistem kompetisi, bukan TC jangka panjang. Makanya dia cepat berkembang,” tutur Yahya Alkatiri.

4 dari 5 halaman

TC Jangka Panjang Efektif?

Keceriaan Marselino Ferdinan disesi pemanasan sebelum latihan Timnas Indonesia jelang pertandingan perdana Piala AFF 2022 dimulai di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (20/12/2022). (Bola.com/Abdul Aziz)

Yahya Alkatiri juga mempertanyakan tingkat keberhasilan pemusatan latihan jangka panjang yang kerap diadakan PSSI hingga mengganggu klub-klub yang berkompetisi di Liga 1. Faktanya, belum ada satu trofi pun yang tercipta dari program tersebut.

Terbaru, Shin Tae-yong sempat mengadakan TC timnas selama hampir sebulan jelang Piala AFF 2022. Tapi bukannya piala yang didapatkan, justru Tim Garuda, julukan Indonesia, harus terhenti di babak semifinal oleh Vietnam.

TC jangka panjang sendiri tidak menjamin sebuah tim mendapat prestasi. Bahkan, cara ini juga tidak dipakai oleh timnas-timnas di Eropa. Sebab, para pemain disibukkan dengan agenda klub dan baru berkumpul di timnas saat memasuki FIFA Match Day.

Tak bisa dimungkiri, Marselino Ferdinan termasuk memiliki peran vital bagi tim arahan Shin Tae-yong, baik tim senior maupun kelompok usia. Dia merupakan proyeksi utama untuk mengisi starter Timnas Indonesia U-20.

5 dari 5 halaman

Bisa Tertinggal di Klub

Gelandang andalan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, resmi diumumkan sebagai pemain baru klub Belgia, KMSK Deinze. (Twitter KMSK Deinze)

Dengan jangka waktu satu bulan, pemain kelahiran 2004 itu bisa sangat tertinggal secara taktik dari pemain lain. Bila sudah begitu, Shin Tae-yong wajib mencari formula ideal yang tak melibatkan Marsel.

Di sisi lain, STY sebenarnya tidak perlu risau dengan kedalaman skuatnya. Dalam daftar 30 nama yang dipanggil, masih ada banyak pemain yang bisa menjadi pengganti.

Kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan STY untuk mematangkan persiapan pemain lain. Waktu satu bulan dari turnamen terdekat, Piala Asia U-20 2023, seharusnya bisa dimaksimalkan ketimbang mengutuk kepergian Marselino.

Seandainya Marselino kembali ke Timnas Indonesia U-20 tepat waktu, STY juga tak perlu khawatir kebugarannya. Dengan gemblengan keras di Eropa, dia bisa menularkan semangat positif ke rekan-rekannya yang lain.

Berita Terkait