Jelang KLB PSSI, Yunus Nusi: Silakan Ditindak kalau Ada Politik Uang

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 11 Feb 2023, 06:15 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan keterangan usai KLB PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (2/11/2019). Iwan akan memimpin PSSI selama empat tahun, dari 2019 hingga 2023. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Sleman - Kongres Luar Biasa PSSI untuk memilh para pejabat sudah ditentukan pada 16 Februari 2023. Tempat pelaksanaan juga sudah ditetapkan.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dalam Forum Discussion Group (FGD) Penyempurnaan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Hotel Merusaka, Nusa Dua, pada Jumat malam (10/2/2023).

Advertisement

Hotel Shangri-La jakarta dipilih sebagai lokasi KLB kali ini. Menurut Yunus Nusi, berbagai persiapan sudah dilakukan namun belum mencapai 100 persen.

"Ini masih sekitar 5 hari lagi. Memang belum 100 persen, tapi kami sudah siap untuk menggelar KLB. Semoga KLB PSSI bisa sukses untuk memilih ketum, waketum, dan anggota Exco. Kalau dari segi fasilitas terkait hotel dan sebagainya sudah siap. Termasuk penginapan teman-teman juga sudah dipersiapkan," ucapnya.

2 dari 4 halaman

Seru

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi orang kedua yang mendaftar sebagai caketum PSSI periode 2023-2027 dengan dukungan oleh 60 pemilik suara. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yang menarik tentu saja KLB yang diprediksi berlangsung seru. Mungkin akan lebih seru dibandingkan saat KLB pada 2019. Empat tahun lalu, hampir saja terjadi kericuhan seperti diutarakan salah satu caketum saat itu, Benny Erwin.

Melihat suasana yang mungkin akan cukup panas, Yunus Nusi menganggapnya sesuatu yang biasa. Dia bahkan ingin mengibaratkan KLB kali ini dengan pertandingan sepak bola.

"Kongres diprediksi seru? Setiap kongres kan pasti seru. Seperti pertandingan sepak bola di lapangan, 45x2 masing-masing klub bertarung. Tetapi setelaj itu kan biasa saja. Filosofi inilah yang harus dibawa ke kongres nanti," bebernya.

3 dari 4 halaman

Silakan Ditindak

Calon yang mendaftar, LaNyalla Mattalitti menjanjikan dana sebesar Rp1 miliar kepada seluruh Asprov PSSI di Indonesia jika seandainya dia terpilih sebagai Ketum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan.

Bahkan janji tersebut sudah terteken dalam perjanjian tertulis di atas materai dengan beberapa Asprov PSSI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lalu apa tanggapan Yunus Nusi?

"Silakan tanyakan ke Asprov PSSI. Tanyakan siapa yang menjanjikan dan siapa yang menyampaikan visi-misi. Biarlah Asprov dan klub yang melihat serta memilih siapa yang pantas untuk memimpin PSSI ke depannya," bebernya.

4 dari 4 halaman

Silakan Ditindak

Yang jelas menurutnya politik uang tidak dibenarkan dalam KLB termasuk dalam organisasi manapun.

Jika terbukti ada janji-janji seperti itu, dia mempersilakan Komite Pemilihan dan Komite Banding untuk melakukan penindakan jika terbukti ada politik uang dari calon ketum PSSI.

"Ya kan pastilah. Di organisasi manapun, tidak diperkenankan untuk melakukan politik uang. Apalagi di sepak bola. Itu ada aturannya. Di Komite Banding dan Komite Pemilihan kan sudah diatur," tutupnya.

Berita Terkait