Bola.com, Jakarta - Kasus financial fair play (FFP) yang sedang dihadapi Manchester City bisa berbuntut panjang. Presiden mereka, Khalddon Al-Mubarak dapat meninggalkan klub berjulukan The Citizens, jika mereka dinyatakan bersalah.
Man City dituduh telah melakukan lebih dari 100 pelanggaran aturan finansial di Liga Inggris. Berikut awal mula Man City tersandung kasus pelanggaran finansial.
Man City kini terancam dapat hukuman berat dari pengurangan poin, degradasi, hingga bisa kehilangan enam gelar Liga Inggris.
Kasus ini berawal karena klub yang dilatih Pep Guardiola dinilai gagal memberikan laporan keuangan yang akurat kepada Premier League yang berkaitan dengan rincian pendapatan klub, sponsor, dan biaya operasional di Liga Inggris sejak 2009.
Laporan terbaru, Khaldoon Al-Mubarak selaku Presiden klub Man City berpeluang meninggalkan klub jika mereka dinyatakan bersalah atas dugaan pelanggaran Financial Fair Play.
Dipaksa Pergi
Man City didakwa oleh Liga Premier minggu ini dengan lebih dari 100 pelanggaran peraturan Financial Fair Play mereka antara 2009 dan 2018 setelah penyelidikan selama empat tahun.
City berisiko terkena hukuman jika terbukti bersalah atas dakwaan tersebut. Hukuman lainnya bisa berupa pengurangan poin dan degradasi sebagai hukuman potensial.
Tidak hanya jajaran manajemen yang sekarang direktur lama klub juga dapat menghadapi masalah jika City dinyatakan bersalah. Seperti yang dilaporkan The Times via Daily Star, bahwa mereka dapat dipaksa untuk meninggalkan klub.
Mereka yang terkena dampak termasuk Presiden klub Al-Mubarak, yang telah menjabat sejak pengambilalihan Grup Abu Dhabi pada 2008, dan direksi lainnya adalah Simon Pearce.
Pearce juga menjadi dewan direksi sejak September 2008 dan sekarang menjadi wakil Presiden klub sesamaCity Group yaitu Melbourne City.
Lolos dari Sanksi
Masih dalam laporan itu, pihak Man City yakin bahwa hal itu tidak akan terjadi pada titik di mana anggota dewan harus pergi. Klub yang bermarkas di Etihad Stadium optimistis bahwa mereka akan bebas dari semua tuduhan.
Manajer Pep Guardiola juga menegaskan klub "tidak bersalah" selama konferensi pers menjelang pertandingan tandang Man City kontra Aston Villa pada hari Minggu (12/2/2023).
"Semua momen besar yang kami miliki masih menjadi milik kami dan untuk penggemar kami, orang-orang kami. Tidak ada yang bisa menariknya, itu tidak mungkin,” beber Pep Guardiola.
"Setelah pengadilan dapat mendikte apa yang terjadi. Pada akhirnya itu bagus. Saya sepenuhnya yakin kami tidak bersalah. Tapi apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah berhenti sekarang?. Sejak Abu Dhabi mengambil alih klub, sejak hari pertama sudah seperti itu,” tegasnya.
Bertahan
Sementara itu, Pep Guardiola juga berkomitmen untuk masa depannya dengan tetap setia di Man City. Sebelumnya ia dikaitkan dengan kepergian dari Stadion Etihad setelah komentar yang dilontarkannya terkait City dan tuduhan pelanggaran FFP.
"Saya tidak akan pindah dari kursi pelatih Man City. Saya jamin," jelas pelatih asal Spanyol.
Sumber: Daily Star