Bola.com, Jakarta - Manajer Manchester City, Josep Guardiola menegaskan klubnya tak bersalah atas semua tudingan pelanggaran finansial yang diklaim oleh pihak Premier League. Kasus financial fair play (FFP) sedang mereka hadapi.
Man City dituduh telah melakukan lebih dari 100 pelanggaran aturan finansial di Liga Inggris. Berikut awal mula Man City tersandung kasus pelanggaran finansial.
Man City kini terancam dapat hukuman berat dari pengurangan poin, degradasi, hingga bisa kehilangan enam gelar Liga Inggris.
Kasus ini berawal karena klub yang dilatih Pep Guardiola dinilai gagal memberikan laporan keuangan yang akurat kepada Premier League yang berkaitan dengan rincian pendapatan klub, sponsor, dan biaya operasional di Liga Inggris sejak 2009.
Yakin Bebas dari Tuduhan
Pihak Man City yakin bahwa hal itu tidak akan terjadi pada titik di mana anggota dewan harus pergi. Klub yang bermarkas di Etihad Stadium optimistis bahwa mereka akan bebas dari semua tuduhan.
Manajer Pep Guardiola juga menegaskan klub "tidak bersalah" selama konferensi pers menjelang pertandingan tandang Man City kontra Aston Villa pada hari Minggu (12/2/2023).
"Semua momen besar yang kami miliki masih menjadi milik kami dan untuk penggemar kami, orang-orang kami. Tidak ada yang bisa menariknya, itu tidak mungkin,” beber Pep Guardiola seperti dilansir dari Daily Star.
"Setelah pengadilan dapat mendikte apa yang terjadi. Pada akhirnya itu bagus. Saya sepenuhnya yakin kami tidak bersalah. Tapi apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah berhenti sekarang?. Sejak Abu Dhabi mengambil alih klub, sejak hari pertama sudah seperti itu,” tegasnya.
Pastikan Bertahan
Sementara itu, Pep Guardiola juga berkomitmen untuk masa depannya dengan tetap setia di Man City. Sebelumnya ia dikaitkan dengan kepergian dari Stadion Etihad setelah komentar yang dilontarkannya terkait City dan tuduhan pelanggaran FFP.
"Saya tidak akan pindah dari kursi pelatih Man City. Saya jamin," jelas pelatih asal Spanyol.
Sumber: Daily Star