Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura sudah lama dikenal sebagai gudang pemain berbakat di sepak bola nasional. Tak hanya di sektor putra, pemudi asal Bumi Cenderawasih juga memiliki kualitas yang tak kalah menarik.
Hal tersebut sudah ditunjukkan pada gelaran Liga 1 Putri 2019. Walau pada akhirnya berujung kontroversi, Persipura tetap sanggup membuktikan diri mampu menembus semifinal.
Namun, menilik format yang digunakan kala itu, keterlibatan mereka pada musim baru Liga 1 Putri menjadi pertanyaan. Masalahnya, tim utama Persipura Jayapura telah terdegradasi ke Liga 2.
Kontestan Liga 1 Putri merupakan 'turunan' dari klub-klub Liga 1. Itu berarti, hanya tim yang berada di kasta tertinggi yang berhak mengirimkan perwakilannya.
Jika format kompetisi tidak diubah, otomatis Persipura Jayapura tidak bisa mengikuti perhelatan yang sedianya bakal kembali diputar pada tahun ini.
Format Baru Liga 1 Putri
Komite Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), Zulkarnaen menyadari ada 'cacat' dalam format kompetisi lalu. Itu sebabnya, mereka berdiskusi intens dengan Direktur Teknis Timnas Indonesia, Indra Sjafri, untuk merumuskan formula baru.
"Ada pemikiran liga sepakbola putri itu dibuat berbeda karena sekarang ketergantungan terhadap tim Liga 1. Andai tim Putra degradasi sementara tim Putri masuk top three, itu bakal jadi kendala," bukanya.
"Nah itu diharapkan ke depan ada solusinya, jadi berbeda dengan yang sebelumnya. Namun, tentu ini melalui diskusi yang intens dengan PSSI," terang Zulkarnaen
Ada Turnamen Pra-Kompetisi
Sepak bola putri dalam kondisi mati suri. Selepas kesuksesan pelaksanaan kompetisi Liga 1 Putri untuk pertama kalinya pada 2019 lalu, tak ada lagi event serupa dalam tiga tahun terakhir.
Sempat ada harapan kompetisi Liga 1 Putri kembali diputar pada akhir 2022. Namun, Tragedi Kanjuruhan membuyarkan angan-angan para pesepakbola wanita.
"Setelah Kongres Luar Biasa (16/2/2023), kami sebenarnya sudah punya agenda yang namanya Piala Pertiwi dan ASBWI Cup. Nanti klub dari masing-masing provinsj akan kami tandingkan di tingkat nasional," jelasnya.
"Sebenarnya gelaran itu tadinya akan dihelat sebelum kongres. Namun, berbagai peristiwa sepak bola yang terjadi, kami harus reschedule. Semoga semua bisa berjalan lancar," tandas Zulkarnaen.