Bola.com, Jakarta - Persik bakal menghadapi perjuangan berat untuk bangkit dari keterpurukan. Karena mereka harus melawan Bali United pada pekan ke-24 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Selasa (14/02/2023).
Ditelaah dari sisi mana pun, Persik boleh dibilang inferior dibanding Bali United yang diposisikan sebagai superior. Jika dilihat dari rangking di klasemen sementara jelas ada gap jauh di antara kedua tim.
Kedua tim ini memiliki selisih 20 poin. Di mana Macan Putih masih sulit beranjak dari dasar klasemen dengan koleksi 16 poin. Sedangkan Serdadu Tridatu, julukan Bali United, menghuni urutan keenam berkat torehan 36 angka.
Bahkan bila bicara jumlah kemenangan hingga pekan ke-23 lalu, poin absolut yang telah diraih Persik hanya 25 persen dari milik Bali United.
Bagaimana soal materi pemain dan kualitas tim? Faktor utama inilah yang membuat perbedaan mereka sangat mencolok. Berikut analisis Bola.com terkait kekuatan antarlini Persik dan Bali United.
Posisi Kiper: Beda Kaliber
Sebagai sebuah tim, kelemahan seorang kiper tak bisa dinilai dari kekurangan teknik individu. Dia bisa banyak kebobolan karena berbagai alasan. Lini pertahanan keropos akan membuat gawang mudah dibobol lawan.
Dua kiper Persik, Dikri Yusron Afafa dan Kurniawan Kartika Ajie bukan lah sosok yang lemah. Pada duel nanti, jika Dikri Yusron masih dipercaya berdiri di bawah mistar pasti harus bekerja keras untuk menghalau serbuan lini depan Bali United.
Kecekatan Dikri Yusron bakal diadu dengan kiper kaliber nomor satu Timnas Indonesia yang juga putra asli Kediri, Nadeo Argawinata. Jika Nadeo duduk manis di bangku cadangan, Bali United masih memiliki M. Ridho yang kualitasnya hanya beda tipis.
Naga-naganya, baik Nadeo maupun Ridho tak perlu bekerja keras di pertandingan nanti. Karena selama ini ujung tombak Persik tak begitu garang. Kiper Bali United hanya butuh fokus serangan Persik dari sayap yang sering mematikan.
Link Belakang: Dua Bek Debutan
Pertarungan Persik kontra Bali United juga akan jadi pertaruhan dua bek debutan asal Brasil. Di putaran kedua, Persik mendatangkan Anderson do Nascimento. Sedangkan Bali United merekrut Wellington Carvalho.
Kinerja dia bek asing ini belum mampu menutup lubang pertahanan. Faktor adaptasi tampaknya mempengaruhi kinerja mereka. Sejatinya Anderson tipe bek pragmatis dan tenang.
Anderson nyaris belum pernah melakukan pelanggaran fatal yang mengancam gawang Persik. Namun dia harus bekerja keras untuk mengembalikan kokohnya benteng belakang yang di tiga partai terakhir bikin Persik kalah.
Wellington juga wajib jadi komandan bagi para bek Bali United. Apalagi dari enam pertandingan terakhir, Bali United hanya sekali menang atas PSIS 3-0. Yang unik, pasukan Stefano Cugurra malah dipermalukan Barito Putera yang notabene tim zona merah.
Lini Tengah: Pamor Gelandang Multi-bangsa
Secara kasat mata pertempuran lini tengah akan sengit. Ada empat gelandang dari negara berbeda yang menempati sektor vital ini.
Persik memiliki Renan Silva sebagai ruh permainan yang bakal adu kepiawaian dengan kompatriotnya asal Brasil, Eber Bessa. Soal kesuburan Eber Bessa masih di atas Renan.
Yang menarik lagi adalah perseteruan Rohit Chand dan Brwa Nouri sesama pemain Asia. Dua filter tengah inilah jadi penentu seberapa besar Persik dan Bali United bisa memenangkan laga ini.
Lini Depan: Sayap-sayap Gesit
Serbuan ke arah gawang harus dilakukan dari segala penjuru. Untuk melakukan hal tersebut, Persik dan Bali United memiliki penyerang sayap nan lincah.
Riyatno Abiyoso masih jadi andalan pelatih Divaldo Alves untuk menerobos jantung pertahanan Bali United dari sisi kiri. Eks pemain Persela ini juga cukup produktif soal urusan mencetak gol.
Sayang sektor kiri tak diimbangi sisi kanan. Feri Pahabol belum mengeluarkan jurus pamungkas laiknya di Persipura musim lalu.
Bali United? Yabes Roni Malaifani bisa membuat bek Persik bekerja keras. Pemain asal NTT ini memiliki kecepatan dan tenaga kuda. Apalagi sosok asing, Privat Mbarga yang punya kualitas finishing bagus.