Bola.com, Jakarta - Kongres Luar Biasa (KLB) sekaligus kongres pemilihan PSSI makin dekat. Sejumlah calon Ketua PSSI mulai membahas persaingan satu sama lain.
PSSI akan menggelar KLB PSSI pada 16 Februari 2023 untuk mencari satu Ketua, dua Wakil Ketua, dan 12 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk periode 2023-2027.
Sebanyak 87 voters mempunyai suara dalam KLB PSSI yang terdiri 18 klub BRI Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, dan 3 asosiasi.
Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) telah menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) sebanyak lima kandidat Ketua, 16 Calon Wakil Ketua, dan 55 anggota Exco PSSI.
Persaingan Ketat 2 Kontestan
Kompetisi untuk menjadi Ketua PSSI paling seru untuk disimak. Ada lima kandidat yang memperebutkan kursi panas pimpinan federasi sepak bola Indonesia selama empat tahun ke depan.
Kelimanya adalah Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Fary Djemy Francis, Arif Putra Wicaksono, dan Doni Setiabudi.
Namun, publik menilai bahwa persaingan Ketua PSSI tinggal menyisakan Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI dan La Nyalla yang merupakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Ada Menpora
La Nyalla telah menyiapkan daftar calon yang dapat dipilih voters untuk menjadi Wakil Ketua hingga anggota Exco PSSI periode 2023-2027. Siapa saja?
"Calon Wakil Ketua adalah Ahmad Riyadh, Gede Widiade, Zainudin Amali, Ratu Tisha, dan Ahmad Sauqi Soeratno," jelas La Nyalla.
"Lalu juga anggota Exco yaitu Tommy Aprianto sebagai football science expert, Indra DT Raja Lelo amateur football expert, Rudi Yulianto sebagai football security expert, hingga Kairul Anwar sebagai football legal expert."
"Muhammad youth football expert, Tigor Shalom Boboy sebagai football governmenent expert, Sigit Widodo sebagai football amateur expert, Yeyen Tumena eks pemain Timnas Indonesia, dan Ganisa Rumpoko fanbase develompent expert," tutur La Nyalla.
Wajib Berkontribusi jika Kalah
Sementara itu, Erick Thohir merasa bahwa siapa pun yang menang dan kalah dalam perebutan menuju Ketua PSSI, tetap perlu berkontribusi terhadap sepak bola Indonesia.
"Masing-masing Calon Ketua PSSI mempunyai visi yang baik. Kami juga mendengarkan. Siapa yang kalah, harus berani berkontribusi," imbuh Erick Thohir.
"Siapa yang menang, harus juga mendengarkan yang kalah. Lihat Pak Jokowi, bagaimana mempersiapkan kebersamaan di pemerintah bersama Pak Prabowo Subianto," tutur Erick Thohir.
Ungkapan Erick Thohir
"Kenapa kita mesti bersungut-sungut. Kita harus memperbaiki ini dengan kebersamaan, bukan dengan perbedaan," ucap mantan Presiden Inter Milan itu.
"Sepak bola Indonesia perlu solusi bukan hanya menunjuk kesalahan. Misalnya wasit, saya mau jadi Ketua PSSI, pertama yang datang ke rumah wasit, lihat."
"Supaya mereka jadi bagian dari pembangunan industri ini. Kedua, kita mengumpulkan suporter melalui saresehan," jelas pria berusia 52 tahun tersebut.
Baca Juga
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan