Bola.com, Sleman - Seto Nurdiyantoro menjadi satu di antara pelatih lokal yang betahan di BRI Liga 1 2022/2023. Juru taktik PSS Sleman itu melatih sejak awal musim hingga pekan ke-24.
Awalnya BRI Liga 1 musim ini diramaikan oleh enam pelatih lokal. Selain Seto, ada Djadjang Nurdjaman, Nilmaizar, Widodo C Putro, Rahmad Darmawan, dan Aji Santoso.
Seperti halnya Seto, nama terakhir juga masih bertahan sejak awal musim. Yap, Seto dan Aji adalah dua sosok lokal yang masih dipertahankan oleh klubnya di BRI Liga 1 2022/2023 hingga saat ini.
Sementara Rahmad Darmawan sudah meninggalkan RANS Nusantara FC yang ditanganinya sejak di Liga 2 musim lalu hingga putaran pertama BRI Liga 1 musim ini dan kini menangani Barito Putera.
Bersyukur
Seto bersyukur sampai saat ini masih mendapatkan kepercayaan dari manajemen tim Super Elang Jawa. Menurutnya, amanah yang diberikan menjadi pelecut semangat dirinya untuk mewujudkan target dari manajemen.
"Sampai sekarang alhamdulillah manajemen masih mempercayakan saya. Amanah ini yang harus kami bawa dan emban, semoga apa yang menjadi target manajemen bisa tercapai," ujar Seto Nurdiyantoro.
Pelatih asal Kalasan itu kemudian memberikan komentar terkait Aji Santoso yang membawa Persebaya Surabaya tampil gemilang sejauh ini.
"Saya banyak belajar dari Coach Aji. Bagaimanapun beliau adalah seorang profesional. Kami masih bertahan, tetapi mungkiin berbeda konsep," ujar Seto.
Kalau Coach Aji secara prestasi memang bagus, sementara saya masih labil," lanjut pelatih PSS Sleman dengan lisensi AFC Pro itu.
Tanda Bahaya
Sejauh ini, tercatat ada 12 pelatih dari 18 klub BRI Liga 1 yang mengalami pemecatan atau mundur dari jabatannya. Mereka yang mengakhiri kerja sama lebih cepat dengan klubnya tersebut didominasi pelatih asing. Rinciannya delapan pelatih dari luar negeri dan sisanya lokal.
Menipisnya jumlah pelatih lokal di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air menjadi sorotan Seto Nurdiyantoro. Menurutnya, kualitas pelatih lokal tidak kalah dari pelatih asing.
"Mudah-mudahan lebih banyak pelatih lokal yang muncul, apalagi sekarang banyak pelatih-pelatih muda. Pelatih senior pun saya pikir punya pengalaman yang bagus seperti Rahmad Darmawan dan Djajang Nurdjaman," ucap Seto.
"Harapan saya banyak kesempatan buat pelatih-pelatih lokal, kalaupun ada pelatih asing juga jangan bawa gerbongnya. Kalau bawa gerbong ya harus ada pelatih lokal yang dilibatkan."
"Ini opini saya, kalau pelatih asing bisa bawa tim berprestasi dengan pemain seadanya itu bagus. Namun, kalau pelatih asing dengan materi pemain yang luar biasa, ya saya bilang belum bisa dijadikan tolok ukur," paparnya.
Regulasi Harus Jelas
Seto Nurdiyantoro berharap federasi sepak bola Indonesia alias PSSI memperketat regulasi atau aturan kriteria pelatih asing yang akan direkrut tim-tim Liga 1. Ini dilakukan agar kualitas permainan meningkat.
Sehingga para pelatih asing juga dapat membawa dampak positif bagi persepakbolaan Indonesia. Satu di antaranya bisa mentransfer ilmu kepada pelatih lokal.
"Saya dengar ada pembahasan bahwa ada aturan, yang satu poin di antaranya pelatih asing yang direkrut minimal lima tahun di negaranya dengan kualitas kompetisi level tertinggi," ucap Seto.
"Mungkin ada beberapa regulasi yang bukan menyulitkan, tetapi yang terpilih untuk klub Indonesia memang pelatih asing yang berkualitas jadi kita bisa belajar. Semoga regulasi bisa diperjelas dan diperketat," harap eks pelatih PSIM Yogyakarta itu.