Mesin AC Milan dengan Racikan Segar Stefano Pioli: 4 Laga Ngenes, Akhiri Kutukan 10 Tahun di Liga Champions

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 15 Feb 2023, 12:45 WIB
Pemain AC Milan, Rafael Leao, berebut bola dengan pemain Tottenham Hotspur, Emerson Royal, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 yang berlangsung di San Siro, Rabu (15/2/2023). (AP Photo/Luca Bruno)

Bola.com, Milan - AC Milan berhasil memecahkan kutukan gagal menang pada fase gugur Liga Champions selama 10 tahun. AC Milan mengalahkan Tottenham Hotspur 1-0 pada leg pertama 16 besar.

Ada fakta menrik. Rossoneri berhasil keluar dari situasi sulit setelah kalah empat laga beruntun. Salah satu faktor kunci yang membuat Rossoneri bangkit adalah perubahan formasi yang diterapkan Stefano Pioli dari 4-2-3-1 menjadi 3-4-2-1.

Advertisement

Milan bukan hanya kalah empat laga beruntun, akan tetapi kebobolan 13 gol pada periode tersebut. Catatan itu jelas sangat buruk untuk tim yang sepanjang musim 2021/2022 hanya kebobolan 31 gol di Serie A.

3-4-2-1 racikan Pioli membawa Milan meraih hasil positif. Pertama, Milan menang 1-0 atas Torino di Serie A. Lalu, Milan meraih kemenangan 1-0 ketika berjumpa Tottenham pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions 2022/2023 di San Siro.

AC Milan dengan 3-4-2-1 racikan Stefano Pioli memang belum benar-benar teruji secara konsisten dan melawan tim-tim top. Namun, ada beberapa aspek positif yang dihadirkan Pioli dengan formasi barunya. 

 

2 dari 6 halaman

Maksimalkan Theo Hernandez

Gelandang AC Milan, Brahim Diaz (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion San Siro di Milan, Italia, Rabu (15/2/2023). AC Milan menang tipis atas Tottenham dengan skor 1-0. (AP Photo/Luca Bruno)

Selama ini, sisi kiri adalah kekuatan utama AC Milan ketika menyerang. Milan punya Theo Hernandez dan Rafael Leao di sana.

Nah, formasi 3-4-2-1 membuat potensi ofensif Theo makin terwadahi. Kini, Theo bisa lebih leluasa menyerang karena ada Malick Thiaw yang menutup area kiri di lini belakang.

Theo membuat assist untuk gol Giroud pada duel lawan Torino. Lalu, gol Diaz ke gawang Tottenham juga bermula dari aksi Theo yang masuk kotak penalti. Theo bisa memberi kontribusi lebih saat menyerang.

3 dari 6 halaman

Titik Balik Saelemaekers

Pemain AC Milan Alexis Saelemaekers (tengah) berebut bola dengan pemain AS Roma Roger Ibanez pada pertandingan sepak bola Serie A Liga Italia di Stadion San Siro, Milan, Italia, 8 Januari 2023. Pertandingan berakhir imbang 2-2. (AP Photo/Antonio Calanni)

Performa Saelemaekers menurun drastis pada musim 2022/2023 ini. Pemain asal Belgia sangat jarang mendapat menit bermain. Sebab, sebagai winger, kontribusi ofensif Saelemaekers bisa dibilang minim.

Nah, formasi 3-4-2-1 bisa menjadi titik balik performa Saelemaekers. Mendapat peran baru sebagai wingback, Saelemaekers tampil cukup bagus pada dua laga terakhir.

Saelemaekers punya kemampuan bertahan yang cukup bagus. Pada duel lawan Tottenham, pemain 23 tahun mampu membuat Son Heung-min tak punya banyak peluang. Dia bisa jadi orang keempat di lini pertahanan.

4 dari 6 halaman

Rafael Leao Makin Ngegas

Penyerang AC Milan, Rafael Leao berusaha melewati pemain Tottenham Hotspur, Oliver Skipp selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion San Siro di Milan, Italia, Rabu (15/2/2023). AC Milan menang tipis atas Tottenham dengan skor 1-0. (AP Photo/Luca Bruno)

Rafael Leao identik dengan peran winger kiri. Peran itulah yang mengantar Leao menjadi pemain terbaik Serie A dan membawa Milan scudetto pada musim 2021/2022 lalu.

Namun, Pioli justru menyebut Leao akan lebih optimal dimainkan agak dalam. Leao mengaku lebih nyaman bermain pada formasi 4-3-2-1. Leao bisa lebih dekat dengan kotak penalti.

"Kami mencoba 3-4-2-1 dan ingin dia menjadi lebih sentral dan lebih dekat dengan striker, dia mengatakan kepada saya bahwa itu adalah posisi favorit saya!," kata Pioli.

5 dari 6 halaman

Variasi Serangan

Pemain AC Milan, Brahim Diaz, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 yang berlangsung di San Siro, Rabu (15/2/2023). (AP Photo/Luca Bruno)

Keputusan Pioli memakai 3-4-2-1 bisa dibilang cerdik jika melihat komposisi pemain yang ada. Secara khusus, Pioli punya banyak opsi untuk mengisi dua pos di belakang penyerang.

Pioli memainkan Leao dan Diaz untuk posisi dua pemain di belakang penyerang, lawan Torino dan Tottenham. Pada babak kedua, Diaz digantikan De Ketelaere.

Seperti Diaz, posisi natural De Ketelaere adalah gelandang serang. Selain itu, Junior Messias juga bisa bermain untuk peran ini. Selama ini, Messias acap kali ditempatkan sebagai winger kanan.

6 dari 6 halaman

Ada Minusnya, Apa?

Pemain AC Milan, Brahim Diaz, berebut bola dengsn pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 yang berlangsung di San Siro, Rabu (15/2/2023). (AP Photo/Luca Bruno)

Pada duel versus Tottenham, Pioli memberi peran khusus untuk Krunic. Ketika dalam posisi menyerang, Krunic lebih dominan berada di sisi kanan.

Krunic diharapkan bisa membuat serangan Milan lebih seimbang. Selama ini, Milan sangat dominan di kiri dengan Leao dan Theo yang punya koneksi sangat bagus. Namun, Krunic masih belum optimal.

Pioli perlu memikirkan komposisi yang tepat di sisi kanan. Sebab, andai Leao dan Theo buntu, Milan mau tidak mau harus mengandalkan sisi kanan untuk memulai serangan.

 

Sumber: Bola.net

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, 15/2/2023)

Berita Terkait