Bola.com, Semarang - Pelatih asal Malta, Gilbert Agius, akan memulai petualangan pertamanya berkarier di luar negeri setelah resmi diumumkan sebagai juru taktik baru PSIS Semarang pada Rabu (15/2/2023).
Sepanjang masa kariernya sebagai pelatih, Gilbert Agius memang hanya menghabiskan pengabdiannya di dalam negeri, yakni sebagai pelatih Valletta FC, maupun bersama Federasi Sepak Bola Malta.
Tercatat, ia pernah mendapat kepercayaan untuk menjadi pelatih Timnas Malta U-21 dan diberikan tanggung jawab sebagai pelatih interim Timnas Malta pada November 2022.
Selama ini, tangan dingin dan kemampuan racik strateginya belum pernah diadu di luar negeri. Dengan kata lain, PSIS bakal menjadi tim luar negeri pertama yang menggunakan jasanya.
Sebagai sosok yang punya sejarah dan rekam jejak yang mentereng saat masih aktif bermain sepak bola, Gilbert Agius tentu bakal dinantikan kiprahnya bersama Mahesa Jenar di kompetisi BRI Liga 1.
Sebab, ada banyak sekali catatan impresif yang sudah dibukukan pelatih berusia 48 tahun ini sepanjang kariernya. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Pernah Bekerja Sama dengan Taisei Marukawa
Sebetulnya, Gilbert Agius bukanlah sosok baru bagi pemain asing PSIS Semarang, Taisei Marukawa. Sebab, keduanya pernah bekerja sama ketika berkarier di Liga Malta.
Sebagai sosok legendaris di klub Valletta FC, Gilbert Agius menghabiskan sebagian besar karier bermainnya bersama klub tersebut. Bahkan ia juga ditunjuk menjadi asisten pelatih ketika sudah pensiun.
Selama bertugas di staf kepelatihan Valletta FC, Gilbert Agius pernah menangani Taisei Marukawa yang juga pernah bermain di sana dalam rentang waktu Agustus 2020 hingga Januari 2021.
Meskipun demikian, kiprah Marukawa tak terlalu istimewa. Sebab, dia hanya mampu mencatatkan delapan pertandingan dan menyumbang dua gol serta dua assist.
Sosok Striker Tajam
Jika melihat rekam jejaknya saat masih aktif bermain, Gilbert Agius memang dikenal sebagai sosok penyerang yang tajam. Dia juga mampu menorehkan tinta emas selama berkarier sebagai pesepak bola.
Dikutip dari situs resmi klub, Gilbert Agius sudah memainkan total 543 pertandingan di kompetisi kasta tertinggi. Dari semua aksinya itu, ia sukses menjaringkan total 182 gol.
Sementara itu, kariernya yang sudah berlangsung selama 23 musim, Gilbert sukses membukukan 254 gol dari 769 pertandingan hingga akhirnya gantung sepatu pada usianya yang ke-49 tahu.
Jumlah gol yang melimpah ini turut membuktikan bahwa Agius Gilbert merupakan sosok penyerang yang tajam karena produktif dalam menghasilkan gol.
Bergelimang Prestasi
Selama masih aktif bermain, Gilbert Agius memang terhitung bergelimang prestasi. Sebab, ia sukses mempersembahkan tujuh gelar juara Liga Primer Malta untuk Valletta FC.
Masing-masing trofi ini diraih pada edisi 1991/1992, 1996/1997, 1997/1998, 1998/1999, 2000/2001, 2007/2008, 2010/2011, dan 2011/2012.
Selain itu, ada pula enam gelar Piala Malta yang diraih pada musim 1994/1995. 1995/1996, 1996/1997, 2000/2001, 2007/2008, dan 2009/2010.
Adapun ketika menjabat sebagai pelatih, ia sudah memberikan satu kali gelar juara Liga Primer Malta untuk Valletta FC, yakni pada musim 2018/2019.
Sederet prestasi mentereng yang diraih lelaki berusia 48 tahun itu memang akhirnya diganjar dengan penghargaan khusus, yakni dipensiunkannya nomor punggung tujuh Valletta FC untuk menghargai prestasi dan pengabdiannya.
Dapat Penghargaan dari UEFA
Sejak mencatat debut bersama Timnas Malta pada 7 November 1993, Gilbert Agius memang rutin mendapat panggilan dan menjadi andalan selama nyaris dua dekade.
Sebab, sebelum gantung sepatu untuk mengakhiri kariernya, Gilbert Agius sudah berhasil mencatatkan 119 pertandingan internasional dan mencetak delapan gol untuk Timnas Malta.
Pencapaian istimewanya inilah yang sempat diganjar penghargaan oleh UEFA pada medio 11 Oktober 2011 ketika ia mencatatkan penampilan ke-100 bersama Timnas Malta.
“Agius menerima medali dan topi peringatan dari UEFA untuk menandai seratus penampilan internasionalnya pada 11 Oktober 2011 sebelum Malta kalah 0-2 dari Israel pada Kualifikasi Euro 2012,” tulis UEFA via laman resminya.
Ketika itu, Gilbert merasa cukup terhormat karena mendapatkan penghargaan dari UEFA. “Bermain lebih dari 100 kali untuk negara saya sendiri sudah merupakan pencapaian yang luar biasa, apalagi diakui sedemikian rupa oleh badan pengatur sepak bola Eropa,” ujarnya.
Sumber: Valetta FC, UEFA