Bola.com, Dortmund - Karim Adeyemi ternyata punya kans menjadi pemain Chelsea pada masa lalu. Kini, dia membuat Chelsea kandas.
Adeyemi menjadi pahlawan Borussia Dortmund pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Signal Iduna Park, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB.
Mantan bintang Red Bull Salzburg mencetak gol kemenangan pada menit ke-63. Berawal dari serangan balik, Adeyemi menerobos melewati pemain termahal Chelsea, Enzo Fernandez lalu menaklukkan Kepa Arrizabalaga dalam posisi satu melawan satu.
Sedikit Bandel
Adeyemi menandatangani kontrak dengan Dortmund pada Mei tahun lalu setelah naik level di Salzburg.
Pemain Timnas Jerman dengan empat cap bisa itu menjadi pemain Chelsea setelah pencari bakat mereka menunjukkan minat padanya ketika dia masih muda, tetapi mereka memutuskan untuk tidak bertindak.
"Karim sedikit nakal di masa kecilnya," kata presiden SpVgg Unterhaching, Manfreed Schwabl tahun lalu.
Chelsea Kirim Pencari Bakat
Schwabl menambahkan, pencari bakat Chelsea sempat memantau Adeyemi saat berusia 16 tahun
"Ketika dia berusia 16 tahun, beberapa klub dari Inggris ingin mengontraknya. Misalnya, beberapa pencari bakat dari Chelsea datang, tapi saya tidak tahu apakah itu akan berhasil," katanya.
Sebelum ke tim junior Salzburg, Adeyemi berguru di SpVgg Unterhaching.
"Kami harus meluruskannya sedikit ketika datang ke sekolah. Bahwa dia tiba di sana tepat waktu, membawa segalanya bersamanya," katanya.
Taklukkan 2 Pemain Termahal Chelsea
Gol Adeyemi membuat banyak orang meledek Chelsea. Pasalnya, hanya dalam sekali lari, dia membuat dua pemain mahal Chelsea, Enzo Fernandez (120 juta euro) dan Kepa Arrizabalaga (80 juta euro) malu.
"Ini adalah serangan balik dari sepak pojok, kami nyaris mencetak gol sendiri," kata Potter.
"Mereka menghancurkan kami. Ini mengecewakan, kami harus melakukan yang lebih baik. Selain itu, kami benar-benar bagus, kami hanya harus mencetak gol," kata manajer Chelsea, Graham Potter.
Pujian dari Bellingham
Rekan setimnya, Jude Bellingham, juga memberi pujian.
"Cukup cepat. Kami sangat percaya diri saat dia mendapatkan bola satu lawan satu. Tidak banyak pemain yang bisa menghentikannya. Dia mengalami kesulitan saat datang ke sini di awal, tapi sekarang dia bisa membuktikan," katanya.
Sumber: Football London, Tribal Football