10 Pemain Top yang Jadi Ampas di Liga Inggris, Nama Besar Tak Jadi Jaminan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 21 Agu 2024, 05:45 WIB
Angel Di Maria. Sayap kanan berusia 34 tahun yang baru saja bergabung dengan Juventus di bursa transfer musim panas 2022/2023 dengan status gratisan ini menjadi salah satu pemain Argentina dengan nilai transfer termahal. Momen itu terjadi saat ia didatangkan Manchester United dari Real Madrid pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 75 juta euro atau kini setara Rp1,1 triliun. Hanya bertahan selama 1 musim bersama MU, ia total tampil dalam 32 laga di semua ajang dengan torehan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Ian Kington)

Bola.com, Jakarta -Man Semua pemain di daftar ini membintangi negara mereka di panggung internasional. Tetapi, ada cerita yang sangat berbeda ketika mereka datang dan menjalani karirnya di Liga Inggris.

Secara umum, jika seorang pemain mampu bersinar di panggung internasional, mereka memiliki peluang bagus untuk membuat dampak di liga top Eropa mana pun. Akan tetapi, tidak semua pemain bisa melakukan hal tersebut.

Advertisement

Para pemain berikut membuktikan logika itu cacat. Mereka gagal memenuhi standar yang mereka tetapkan untuk tim nasional mereka saat meniti karir di Liga Inggris.

Apakah mereka terlalu muda, merasa terlalu tertekan, atau tidak sebagus seperti saat karier sebelumnya? Apa pun alasannya, 10 pemain ini terbukti sangat mengecewakan di Inggris.

Berikut 10 pemain top tetapi gagal total saat berkarier di Liga Inggris

 

2 dari 11 halaman

1. Mateja Kezman

4. Mateja Kezman - Kezman tampil mengesankan di Liga Belanda dengan mencetak 105 gol dalam 122 pertandingan bersama PSV. Namun karier Kezman bersama Chelsea di Premier League tidak berjalan mulus, ia hanya mampu mencetak tujuh gol dalam 40 penampilan. (AFP/Carl De Souza)

Ekspektasi tinggi mengiringi Kezman, sang mesin gol PSV, saat tiba di Stamford Bridge. Tetapi dia gagal meniru performanya di Eredivisie untuk diterapkan di Inggris dan hanya mencetak empat gol dalam semusim.

Dia lebih sukses di tingkat internasional, saat memperkuat Yugoslavia maupun Serbia & Montenegro. Kezman mencetak 17 gol untuk kedua negara, serta tampil di Euro 2000 dan Piala Dunia 2006 meskipun timnya gagal juara.

 

3 dari 11 halaman

2. Adrian Mutu

Penampilan apik Adrian Mutu saat bermain di Serie A membuatnya direkrut Chelsea. Namun setelah berada di Stamford Bridge, pemain asal Rumania ini tak pernah bisa memberikan performa maksimal untuk The Blues. (AFP/Adrian Dennis)

Kiprah pemain asal Rumania ini di Chelsea akan dikenang karena semua keburukannya. Dia mencetak tujuh gol dalam 27 pertandingan sebelum dipecat karena penggunaan kokain.

Namun, rekor mencetak golnya untuk Rumania sangat mengesankan, dengan 35 gol dalam 77 caps. Ini menjadikan Adrian Mutu sebagai pencetak gol terbanyak Rumania bersama Gheorghe Hagi.

 

4 dari 11 halaman

3. Christian Poulsen

Pada menit ke-30 lagi-lagi peran krusial Lukas Hradecky ditunjukkan saat mampu memotong umpan silang dari Joakim Maehle (kanan) ke arah tiang jauh yang sudah ditunggu Yussuf Poulsen. (Foto: AP/Martin Meissner/Pool)

Kiprah Poulsen di Liverpool bakal terlupakan bagi semua orang. Dia terlalu lambat untuk beradaptasi menghadapi keganasan Premier League selama era nahas Roy Hodgson.

Tetapi, dia menyelesaikan kariernya sebagai pemain dengan penampilan terbanyak kesembilan di Denmark dalam 96 caps. Dia berlaga di dua Piala Dunia dan satu Kejuaraan Eropa serta hal paling dikenang saat bintang Italia, Francesco Totti, meludahinya di Euro 2004.

 

5 dari 11 halaman

4. Stephan Lichtsteiner

Bek Arsenal, Stephan Lichtsteiner, berebut bola dengan pemain Blackpool, Armand Gnanduillet, pada laga Piala FA di Stadion Bloomfield Road, Sabtu (5/1). Arsenal menang 3-0 atas Blackpool. (AP/Anthony Devlin)

Setelah memenangi 11 trofi utama di Juventus, Lichtsteiner tampak seperti rekrutan cerdik Arsenal apalagi didapatkan secara gratis. Namun, kemudian menjadi jelas mengapa Bianconeri bersedia melepaskan pemain berusia 35 tahun tersebut. Dia pemain gagal di Premier League.

Meski pemain berjuluk sang kereta cepat ini gagal di Inggris, tetapi menjadi bek kanan andalan Swiss. Lichtsteiner telah mengoleksi 104 caps dan masuk skuad Swiss di lima turnamen besar antara 2008 dan 2018.

 

6 dari 11 halaman

5. Andriy Shevchenko

Andriy Shevchenko (AC Milan) - Terkenal sebagai predator di kotak penalti lawan saat berseragam AC Milan membuat Chelsea meminangnya pada 2006. Namun sayang striker asal Ukraina ini gagal beradaptasi dengan sepak bola Inggris. (Foto: AFP/Adrian Dennis)

Shevchenko adalah salah satu pemain langka yang benar-benar mendapatkan label legenda. Dia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Ukraina dengan 48 gol dan memenangi Liga Champions bersama AC Milan serta mendapatkan Ballon d'Or.

Pada 2006, Shevchenko pindah ke Chelsea dengan harga 30,8 juta pounds tetapi hanya mampu melesakkan sembilan gol dalam 48 laga. Dia akhirnya dipinjamkan kembali ke AC Milan sebelum pulang kampung ke klub pertamanya, Dynamo Kiev, dan menemukan kembali sentuhan mencetak golnya.

 

7 dari 11 halaman

6. Robinho

Mantan striker Manchester City, Robinho. (AFP/Paul Ellis)

Robinho tidak pernah berhasil membuktikan bahwa Manchester City tepat mengeluarkan 32,5 juta pounds demi membelinya dari Real Madrid pada 2008. Dia hanya mencetak 14 gol dalam 41 pertandingan Premier League.

Dia juga tidak berhasil meniru penampilan gemilangnya untuk Brasil, dengan 100 caps serta mengemas 28 gol dan tampil di dua Piala Dunia.

"Manchester City adalah satu-satunya tim yang saya tinggalkan tanpa memenangi gelar," ujar pemain yang kini berusia 35 tahun dan bermain di klub Turki, Istanbul Basaksehir.

 

8 dari 11 halaman

7. Diego Forlan

Diego Forlan. Striker asal Uruguay ini didatangkan Manchester United dari Independiente pertengahan musim 2001/2002. Setelah 2,5 musim membela Setan Merah dengan total penampilan sebanyak 98 kali dan mencetak 17 gol ia hijrah ke Villarreal di awal musim 2004/2005. (AFP/Paul Barker)

Ketika gantung sepatu bersama Timnas Uruguay pada  2015, Forlan adalah pemain dengan penampilan terbanyak kedua di negaranya dengan 112 caps. Dia juga berada di peringkat ketiga dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 36 gol.

Fornal menyabet Golden Ball setelah mencetak gol terbanyak bersama di Piala Dunia 2010. Tetapi dia gagal membuat dampak yang sama di Manchester United karena hanya mampu menyumbangkan 10 gol dalam 63 laganya di Premier League.

 

9 dari 11 halaman

8. El Hadji-Diouf

5. El Hadji Diouf - Bukan mencetak gol, striker asal Senegal ini lebih sering membuat masalah saat bersama Liverpool. Pemain yang hanya mencetak tiga gol dari 55 laga ini pernah meludahi suporter The Reds. (AFP/Paul Barker)

Diouf tampil di Piala Dunia 2002 dan mengantar Senegal ke perempat final yang membuat Liverpool merogoh kocek 10 juta pounds demi mendatangkannya. Namun, setelah awal yang menjanjikan, semua berakhir dengan malapetaka karena Diouf dianggap buruk secara prestasi maupun sikapnya.

Setelah di Liverpool, dia sempat memperkuat tim Premier League lainnya seperti Sunderland, Blackburn dan Bolton. Namun penampilannya juga tidak kunjung produktik karena hanya mencetak 28 gol dalam 243 pertandingan Premier League.

 

10 dari 11 halaman

9. Claudio Bravo

Claudio Bravo menjadi pemain pertama yang didatangkan oleh Pep Guardiola saat menukangi Manchester City pada 2016 dengan harga 18 juta euro. Sayangnya peroformanya tak segemilang ketika berseragam Barcelona. Ia terpaksa harus lebih banyak mendekam di bangku cadangan. (AFP/Oli Scarff)

Pep Guardiola langsung mengacuhkan Joe Hart saat mulai melatih Manchester City pada  2016. Guardiola memilih mendatangkan Claudio Bravo dari Barcelona yang juga mengantarkan Chile juara Copa America pada 2015 dan 2016.

Tetapi, ia gagal memenuhi harapan saat pasukan Guardiola tergagap hanya berada di posisi ketiga Premier League. Bravo tampaknya kehilangan semua kemampuan menghentikan tembakan lawan di Stadion Etihad dan kemudian hanya jadi pelapis ketika City mendatangkan Ederson.

 

11 dari 11 halaman

10. Angel Di Maria

Angel Di Maria. Sayap kanan berusia 34 tahun yang baru saja bergabung dengan Juventus di bursa transfer musim panas 2022/2023 usai dilepas gratis PSG ini pernah berseragam Manchester United selama 1 musim. Ia didatangkan MU dari Real Madrid pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 75 juta euro. Akibat kesulitan beradaptasi dengan atmosfir Liga Inggris, ia hanya bertahan selama 1 musim dan dicap sebagai salah satu pembelian gagal MU sepanjang sejarah. Ia dilepas ke PSG pada awal musim 2015/2016 usai tampil dalam 32 laga di semua ajang bersama MU dengan torehan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Louis Van Gaal datang menggantikan David Moyes yang gagal menangani Manchester United pada 2013/2-14. Sang pelatih merekrut Angel Di Maria, pemain bintang Argentina yang pada akhirnya membawa negaranya juara pada Piala Dunia 2022.

Akan tetapi kariernya di Manchester United tidak sebaik di Real Madrid. Dia beselisih dengan Van Gaal dan akhirnya dibuang ke Paris Saint-Germain setelah hanya semusim di Old Trafford.

Sumber: Four Four Two

Berita Terkait