Bola.com, Jakarta - Timnas Vietnam memiliki nama beken sebagai pelatih, yakni Philippe Troussier. Namun ternyata, eks manajer Marseille ini memiliki kenangan buruk dengan Timnas Indonesia.
Philippe Troussier resmi diangkat sebagai pelatih baru Vietnam, Minggu (19/2/2023) waku setempat, baik untuk senior maupun U-23. Itu artinya, pria berusia 67 tahun ini berpeluang berjumpa Indra Sjafri, pelaih Timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2023 Kamboja.
Belum lagi, jika Vietnam tetap mempertahankannya hingga akhir tahun nanti, maka ada peluang berjumpa Timnas Indonesia senior di Piala AFF.
Philippe Troussier sebelumnya melatih Timnas Vietnam U-19 dari 2019 hingga 2021. Setelah istirahat selama dua tahun, ia kemudian promosi ke tim senior.
Adapun Philippe Troussier ditunjuk sebagai nahkoda tim setelah Federasi Sepak Bola Vietnam tidak memperbarui kontrak Park Hang-seo, pelatih yang kerap adu psywar tiap kali bersua Timnas Indonesia.
Penuh Pengalaman
Karier Philippe Troussier sebagai pelatih atau manajer sudah dimulai sejak 1984. Pada 1992, pelatih asal Prancis ini menangani Timnas Pantai Gading.
Setelah itu ia melanglang buana ke belahan benua Afrika lainnya, termasuk melatih Kaizer Chiefs, FUS Rabat, Timnas Nigeria, Burkina Faso, hingga Afrika Selatan.
Kenyang di Benua Afrika, Philippe Troussier memilih Benua Asia sebagai pelabuhan karier berikutnya. Pada 1998, Troussier maju sebagai manajer Timnas Jepang U-20, dan 'naik kasta' ke tim senior pada 2000.
Jelang Piala Asia 2004, Troussier resmi melatih Qatar. Masih di tahun yang sama, ia pindah melatih Marseille.
Satu tahun setengah di Marseille, Troussier kembali ke Benua Afrika. Berbagai peran ia jalani hingga akhirnya kini berlabuh di Vietnam.
Prestasi Cukup Mentereng
Bicara prestasi, sosok Philippe Troussier tak bisa dianggap sebelah mata. Ia sukses mengantarkan Jepang juara Piala Asia 2000 dan runner-up Piala Konfederasi 2001.
Tidak berhenti sampai di situ, ia juga berhasil melangkahkan Jepang ke 16 besar Piala Dunia 2022, ketika Negeri Samurai Biru bertindak sebagai tuan rumah bersama Korea Selatan.
Di Benua Afrika, ia memenangi gelar juara Liga Pantai Gading bersama ASEC Mimosas. Total, Philippe Troussier meraih tiga gelar juara di sana.
Sukses besar ia raih di Afrika, baik sebagai pelatih klub maupun tim nasional. Atas jasanya, ia mendapatkan status kewarganegaraan Pantai Gading dan mendapatkan julukan White Witch Doctor alias dokter penyihir berkulit putih.
Kenangan Buruk dengan Timnas Indonesia
Terlepas dari segala rentetan kisah suksesnya, ternyata Philippe Troussier punya kenangan buruk dengan Timnas Indonesia.
Hal itu terjadi pada Piala Asia 2004, di mana Philippe Troussier melatih Timnas Qatar. Nahas, ia dipecat dua hari setelah kekalahan dari Timnas Indonesia.
Saat itu, Timnas Indonesia sukses mengalahkan Qatar dengan skor 2-1. Parahnya lagi, Qatar baru bisa mencetak gol menit 83', yang cuma memperkecil kekalahan karena Merah Putih lebih dulu mencatatkan gol melalui Budi Sudarsono menit 26' dan Ponaryo Astaman menit 48'.