Perang Antarlini Persik Vs RANS Nusantara di BRI Liga 1: Pamer Aksi Pemain Sakit Hati

Persik kemungkinan akan memilih Kurniawan Kartika Ajie untuk berdiri di bawah mistar. Sinyal itu telah dinyalakan pelatih Divaldo Alves berdasar grafik mantan kiper Arema FC musim lalu itu di sesi latihan.

Untuk sementara Dikri Yusron harus duduk di bangku cadangan guna memulihkan mental menyusul hasil buruk di laga-laga sebelumnya.

Hal yang menarik dari RANS adalah sosok kiper Wawan Hendrawan dan Hilmansyah. Dengan reputasi Wawan yang dua kali ikut mempersembahkan gelar juara untuk Bali United, namun performanya di RANS meredup.

Begitu pula Hilmansyah yang sangat cemerlang kala membela PSM berangsur-angsur juga menurun. Namun, bagaimana pun, kiper RANS masih lebih baik dibanding Persik.

Bentrokan dua tim ini akan jadi ajang pembuktian siapa bek kiri terbaik di Indonesia. Kebetulan pula, Yusuf Meilana (Persik) dan Edo Febriansyah (RANS) berasal dari Kediri.

Keduanya adalah pahlawan kala Persik meraih gelar juara Liga 2 2019 lalu. Namun empat tahun lalu, Yusuf masih berada di bawah bayang-bayang Edo.

Keputusan Edo pindah ke Persita pada Lihat 1 2020 membuka kesempatan Yusuf untuk merebut posisi utama di Persik. Kepindahan Edo saat itu, konon, karena sakit hati dengan manajemen lama yang kurang mengapresiasi prestasinya.

Dia pun secara halus memilih alasan menyelesaikan studi S1 di UNJ agar tak menyinggung perasaan petinggi Persik.

Pelatih Divaldo Alves boleh mengklaim Yusuf Meilana adalah bek kiri terbaik Indonesia saat ini. Namun faktanya, Edo adalah pesaing bagi Pratama Arhan di Timnas Indonesia.

Aksi Renan Silva dan Makan Konate dipastikan menyita perhatian penonton. Dua jenderal lapangan tengah Persik dan RANS ini tak hanya piawai mengolah bola, tapi juga subur dalam urusan mencetak gol.

Untuk sementara, Renan merupakan mesin utama Persik dengan koleksi enam gol. Sedangkan Konate masih menyumbang lima butir.

Siapakah yang lebih cerdik mengalirkan bola bagi penyerang tim masing-masing? Renan Silva memang licin dan mobil. Namun dia cenderung egois karena sering berlama-lama mengolah bola.

Sedangkan Konate bermain lebih cerdas dan pragmatis. Dia sangat berbahaya bila pergerakannya tak dibendung. Konate pintar memberi umpan dan menusuk jantung lawan.

Publik Kediri tak akan lupa kepada Septian Satria Bagaskara. Striker muda ini pujaan Persikmania sejak Liga 3 2018 lalu. Produk lokal Kediri ini memberi gelar juara Liga 3 2018 dan Liga 2 2019.

Satria Bagaskara juga penyabet gelar topskorer Liga 3 2018. Namun dia harus hijrah ke luar Kediri, karena permintaannya terkait menit bermain di Persik tak bisa dipenuhi pelatih Javier Roca saat itu.

Bagaskara tak begitu tajam bersama RANS. Namun motivasinya akan meledak jika diturunkan melawan Persik nanti.

Sementara Persik masih mengandalkan Riyatno Abiyoso sebagai penyumbang gol. Posisi eks Persela ini bukan striker murni. Namun naluri mencetak golnya luar biasa. Koleksinya hanya terpaut dua butir dari milik Renan Silva.

Namun Abiyoso lebih unggul, karena semua golnya berasal dari permainan. Bukan dari titik penalti yang dimiliki Renan Silva.