Bola.com, Solo - Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, menjadi orang pertama yang mendapatkan pelukan dari Irfan Bachdim ketika melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang PSS Sleman pada laga pekan ke-26 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Gol yang dicetak Irfan Bachdim ini memang tercipta melalui proses yang apik yang melibatkan beberapa pemain Persis Solo. Pada mulanya, umpan terukur Kanu Helmiawan sukses diterima dengan baik oleh Alexis Messidoro.
Gelandang asal Argentina ini langsung mengirimkan bola silang ke area depan gawang. Fernando Rodriguez memang gagal menyambutnya. Namun, Irfan Bachdim yang sudah berdiri bebas tanpa pengawalan berhasil menuntaskan kerja sama apik ini menjadi gol.
Irfan Bachdim pun langsung berlari kencang menuju bangku cadangan tim Laskar Sambernyawa. Setibanya di depan bangku cadangan, ia langsung memberikan pelukan hangat untuk pelatihnya, Leonardo Medina.
Hubungan Baik antara Pelatih dan Pemain
Leonardo Medina sebetulnya tak begitu memahami tujuan Irfan Bachdim memberikan pelukan untuk dirinya saat merayakan gol tersebut. Namun, menurutnya, hal ini tak terlepas dari relasi yang sudah terbangun dengan baik antara dirinya dengan para pemain.
Pelatih asal Uruguay itu menjelaskan, ia memang punya pendekatan khusus untuk masing-masing pemain, terutama dalam membangun kedekatan secara personal dengan anak asuhnya.
“Ini adalah wujud hubungan saya dengan semua pemain Persis Solo. Saya sangat senang memiliki hubungan baik dengan semua pemain,” kata Leonardo Medina.
“Tentunya, saat saya harus mengatakan dan membincangkan sesuatu dengan jujur kepada masing-masing pemain, kami bisa membangun hubungan yang sangat baik,” lanjutnya.
Bicara Empat Mata
Khusus soal kedekatannya dengan Irfan Bachdim, Leonardo Medina memang sering berbicara empat mata untuk memberikan masukan dan saran soal aspek taktik yang harus dipahami pemain.
Hal itulah yang akhirnya terbukti pada laga ini. Setelah sempat absen mencatatkan namanya di papan skor, penyerang sayap asal Amsterdam itu akhirnya bisa kembali mengoyak jala gawang lawan.
“Dengan Irfan Bachdim, kami sering berbicara soal aspek taktik, terutama bagaimana dia harus masuk ke dalam kotak penalti dan bagaimana dia harus mengambil keputusan saat sudah berada di kotak penalti,” ujarnya.
“Dia pun mempercayai masukan-masukan saya soal pendekatan taktik itu sehingga dia bisa mencetak gol dan meluapkannya dengan penuh energi,” ia menambahkan.
Suasana Tim Positif dan Kondusif
Juru racik berusia 45 tahun ini memang sangat gembira dengan situasi internal Laskar Sambernyawa yang berlangsung kondusif dan penuh dengan energi positif.
Sebab, seluruh elemen tim sudah bisa sama-sama bekerja untuk bisa membawa tim asal Kota Bengawan ini semakin berkembang lebih baik lagi di masa mendatang.
“Energi positif ini juga saya bangun dengan semua orang di klub ini. Kami semua bekerja dengan sangat positif, baik itu pemain, staf pelatih, hingga manajemen. Kami semua bekerja sama,” katanya.
“Atmosfer di klub kami sangat positif. Karena kami ingin memberikan pesan bahwa ini adalah sebuah permainan kolektif. Kami semua profesional dalam melakukan pekerjaan yang kami cintai.”
“Kami sangat menikmatinya. Kami pasti bisa berkembang lebih jauh lagi. Namun kami harus tetap positif dan memberikan respek untuk semua pihak,” lanjutnya. ReplyForward