Bola.com, Jepang - Bola.net mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa stadion di Jepang untuk menyaksikan pertandingan J1 dan J2 League 2023. Berdasarkan pengamatan jurnalis Serafin Unus Pasi, terdapat beberapa hal yang bisa dipelajari dari sepak bola Jepang agar anak-anak bisa dengan nyaman datang ke stadion.
Salah satu peraturan tegas yang ditetapkan oleh semua stadion di Jepang adalah stadion mereka bebas asap rokok. Dalam pemeriksaan awal sebelum masuk ke stadion, para petugas selalu memastikan bahwa tidak ada rokok yang boleh masuk ke stadion.
Bebasnya asap rokok tersebut tentu memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang tua di Jepang. Hal itu karena kita tahu asap rokok memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Satu hal lagi yang membuat stadion di Jepang ramah untuk anak adalah bagaimana suporter meneriakan chant tanpa kebencian. Di tiga stadion yang didatangi jurnalis Bola.net, Serafin Unus Pasi, yaitu Ajinomoto Stadium (Tokyo Verdy), Todoroki Sport Park (Kawasaki Frontale), dan NHK Spring Mitsuzawa Stadium (Yokohama FC), semua fans hanya bernyanyi untuk tim mereka.
Sebagai contoh adalah chant fans Kawasaki Frontale di bawah ini: "Oretachi to tomo ni, Tatakae Kawasaki! Ao to kuro no,Yushatachi! Oretachi no heart, Kyomo atsuku sasero, Kawasaki goal o nerae". Arti dari chant tersebut adalah "Bersama kami, Ayo berjuanglah Kawasaki! Ayo teman-teman biru dan hitam, Dengan hati kita, mari kita panaskan pertandingan hari ini! Ayo cetak Gol, Kawasaki!".
Di tiga stadion yang dikunjungi Bola.net, setiap klub selalu menyediakan Kids Zone. Di area ini, ada beberapa wahana bermain seperti menendang bola, perosotan dll yang bisa dinikmati oleh anak-anak.
Ito Midori selaku Corporate Partnership J-League menyebutkan bahwa klub-klub di Jepang malah diuntungkan jika stadion mereka banyak dikunjungi anak-anak. "Ya, klub-klub berupaya membuat stadion aman dan nyaman untuk dikunjungi anak-anak karena mereka adalah masa depan dari sepak bola Jepang," ujar Midori, seperti dilansir dari Bola.net.
"Coba bayangkan, jika hanya pria dewasa saja yang mengunjungi stadion, maka klub mungkin hanya bisa menjual jersey ke para penggemarnya. Sementara jika anak-anak dan wanita bisa mengunjungi stadion maka situasinya berbeda," lanjut Ito.
"Dengan keberadaan anak-anak, klub bisa menjual merchandise lain seperti gantungan kunci, gacha ball, figure pemain dll. Situasi ini membuat klub bisa menambah pemasukan mereka dari penjualan merchandise," sambung Ito.
Seperti apa ramahnya stadion di Jepang untuk anak-anak? Para pembaca bisa melihatnya dalam tayangan singkat di atas.
Baca Juga
Hasil Lengkap dan Klasemen Sementara Grup C R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang Gilas China, Timnas Indonesia Naik Posisi 3
Kaoru Mitoma Jelaskan Momen-Momen di Mana Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Bikin Gol ke Gawang Jepang
Timnas Indonesia Kalah Telak di SUGBK, Mantan Pelatih Arema Akui Jepang Beda Level